Liputan6.com, Jakarta - PT Nusantara Infrastructure Tbk (META) melalui anak usaha yang dimiliki secara mayoritas yakni PT Jakarta Metro Exspressway (JKTMetro) telah meneken Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol (PPJT) JORR Elevated Cikunir-Ulujami dengan Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian PUPR pada 11 Oktober 2023.
Penandatanganan PPJT ditandatangani oleh Danni Hasan selaku Direktur Utama JKTMetro dan Miftachul Munir sebagai Kepala BPJT, yang juga disaksikan oleh Direktur Bisnis PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia (PII), Sekretaris BPJT, Ketua Bidang Investasi Jalan Tol, serta jajaran Direksi JKTMetro.
Baca Juga
Dengan telah ditandatanganinya PPJT, JKTMetro resmi menjadi pemegang konsesi Jalan Tol JORR Elevated Cikunir-Ulujami setelah melewati proses pengadaan atau lelang. Proyek jalan tol tersebut siap dibangun untuk menghubungkan wilayah Jati Asih (wilayah Bekasi) dengan Ulujami (wilayah Jakarta Selatan) sepanjang kurang lebih 21,6 km.
Advertisement
"Pembangunan Jalan Tol Cikunir-Ulujami ini diharapkan dapat mengurangi kemacetan lalu lintas yang terjadi di Jalan Tol Jakarta Outer Ring Road 1 (JORR-1) eksisting saat ini, sekaligus dapat mengurangi waktu tempuh rata-rata pengguna JORR-1 eksisting dengan meningkatkan kapasitas dan menyediakan jalur alternatif jarak jauh bagi pengendara yang akan berpergian dari dan ke Bandara Soekarno Hatta,” ujar dia dalam keterangan resminya, Kamis (12/10/2023).
Menurut ia, JKTMetro merupakan badan usaha yang didirikan khusus untuk pengusahaan jalan tol oleh konsorsium yang terdiri dari PT Marga Metro Nusantara (MMN) yang merupakan anak usaha dari PT Nusantara Infrastructure Tbk dengan kepemilikan saham mayoritas sebesar 85 persen, PT Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI) dengan kepemilikan saham sebanyak 10 persen dan PT Acset Indonusa Tbk (ACST) sebesar 5 persen.
Nilai Investasi
Proyek JORR Elevated ini mempunyai nilai investasi kurang lebih Rp21,3 triliun dengan masa konsesi 45 tahun termasuk masa konstruksi.
Direktur Utama Nusantara Infrastructure Ramdani Basri mengungkapkan pihaknya sangat menyambut baik hasil keputusan BPJT yang telah mempercayakan kami dan anggota konsorsium lainnya untuk dapat mendukung pemerintah dalam mendorong pembangunan infrastruktur berkelanjutan melalui proyek strategis salah satu tol terpadat di Jakarta saat ini.
"Sehingga kami berharap, proyek ini dapat memberikan prospek yang menguntungkan bagi anak usaha ke depannya,” kata dia.
Dalam proses pelaksanaannya, JKTMetro mengklaim akan selalu menjunjung tinggi nilai-nilai Good Corporate Governance (GCG) dengan mengikuti peraturan, kebijakan dan prosedur sesuai ketentuan dalam PPJT, peraturan perundang-undangan dan hukum yang berlaku, termasuk memenuhi segala kriteria dan syarat pembangunan proyek yang disertai dengan analisis dampak lingkungan secara cermat.
Advertisement
Nusantara Infrastructure Jajaki Peluang Akuisisi Jalan Tol Milik Waskita Karya
Sebelumnya diberitakan, PT Nusantara Infrastructure Tbk (META) angkat bicara soal peluang akuisisi ruas jalan tol yang dilepas oleh PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT).
Direktur Nusantara Infrastructure Ridwan Irawan menuturkan, pihaknya tengah menelaah peluang untuk mengambilalih jalan tol milik Waskita Karya.
"Kita juga tidak menutup untuk mengeksplornya," ujar dia dalam paparan publik, Selasa (10/10/2023).
Menurut ia, dalam melakukan akuisisi itu yang terpenting bagaimana perusahaan itu bisa memberikan kontribusi positif terhadap Perseroan. Selain itu, META juga mempertimbangkan ketentuan akuisisi di atas 40 persen.
"Tentunya kalau akuisisi merupakan salah satu growth strategi yang paling utama yang dilihat seberapa jauh potensi perusahaan tersebut dapat memberikan kontribusi positif," kata dia.
Nusantara Infrastructure juga berkomitmen untuk terus fokus mengembangkan bisnis jalan tol, renewable energy dan infrastruktur air. Perseroan optimistis kinerja keuangan bakal tetap solid hingga akhir 2023. Ini mengingat, Perseroan terus menggenjot bisnis di sektor jalan tol.
Direktur Nusantara Infrastructure Omar Danni Hasan menuturkan, pihaknya mengincar pertumbuhan pendapatan dua digit pada akhir tahun ini.
"Pendapatan tren hampir sama karena kami ada penyesuaian tarif til juga September lalu. Kira-kira (pendapatan) tumbuh 11-12 persen," ujar Omar.
Dia juga bilang, kinerja perusahaan akan terdongkrak pada 2024. Karena, perusahaan akan mendapatkan hasil yang cukup positif dari akuisisi 40 persen saham PT Jasamarga Jalanlayang Cikampek (JJC).
"Dampak dari akuisisi JJC sementara ini masih belum optimal karena satu dan lain hal, 2024 akan menghasilkan hasil yang cukup baik," kata dia.
Artinya, jika JJC mampu menghasilkan pendapatan yang cemerlang, peningkatan laba bersih Perseroan cukup signifikan juga. Sementara itu, ia menuturkan, META telah merealisasikan belanja modal (capital expenditure/capex) sepenuhnya. Dana tersebut paling banyak dialokasikan untuk prmbangunan jalan tol.
"Kita anggarkan Rp 1,3-1,4 triliun, sudah 100 persen terealisasi lebih banyak untuk jalan tol," imbuhnya.
Target Kinerja
Sebelumnya diberitakan, PT Nusantara Infrastructure Tbk (META) optimistis kinerja keuangan bakal tetap solid hingga akhir 2023. Ini mengingat, Perseroan terus menggenjot bisnis di sektor jalan tol.
Direktur Nusantara Infrastructure Omar Danni Hasan menuturkan, pihaknya mengincar pertumbuhan pendapatan dua digit pada akhir tahun ini.
"Pendapatan tren hampir sama karena kami ada penyesuaian tarif til juga September lalu. Kira-kira (pendapatan) tumbuh 11-12 persen," ujar dia dalam paparan publik, Selasa (10/10/23).
Dia juga bilang, kinerja perusahaan akan terdongkrak pada 2024. Karena, perusahaan akan mendapatkan hasil yang cukup positif dari akuisisi 40 persen saham PT Jasamarga Jalanlayang Cikampek (JJC).
"Dampak dari akuisisi JJC sementara ini masih belum optimal karena satu dan lain hal, 2024 akan menghasilkan hasil yang cukup baik," kata dia.
Artinya, jika JCC mampu menghasilkan pendapatan yang cemerlang, maka peningkatan laba bersih Perseroan cukup signifikan juga.
Sementara itu, ia menjelaskan, META telah merealisasikan belanja modal (capital expenditure/capex) sepenuhnya. Dana tersebut paling banyak dialokasikan untuk prmbangunan jalan tol.
"Kita anggarkan Rp 1,3-1,4 triliun, sudah 100 persen terealisasi lebih banyak untuk jalan tol," imbuhnya.
Advertisement