KISI Asset Management Hadirkan KISI IDX 30 ETF

Direktur Utama KISI AM Mustofa menuturkan, reksa dana indeks KISI IDX30 ETF merupakan ETF dengan acuan indeks IDX30.

oleh Elga Nurmutia diperbarui 24 Nov 2023, 12:05 WIB
Diterbitkan 24 Nov 2023, 12:03 WIB
Pencatatan perdana reksa dana indeks KISI IDX30 ETF, Jumat (24/11/2023). (Foto: BEI)
Pencatatan perdana reksa dana indeks KISI IDX30 ETF, Jumat (24/11/2023). (Foto: BEI)

Liputan6.com, Jakarta - PT KISI Asset Management (KISI AM) resmi menghadirkan produk baru berupa reksa dana Exchange Traded Fund (ETF) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Jumat, 24 November 2023. 

Produk reksa dana ETF ketiga dari KISI ini diberi nama reksa dana indeks KISI IDX30 ETF (KISI IDX30 ETF). KISI IDX30 ETF telah memperoleh pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) serta dicatatkan di Bursa Efek Indonesia (BEl) dan dapat diperjualbelikan di BEI dengan kode perdagangan XKID.

Direktur Utama KISI AM Mustofa menuturkan, reksa dana indeks KISI IDX30 ETF merupakan ETF dengan acuan indeks IDX30, yaitu indeks yang mengukur kinerja harga dari 30 saham yang memiliki likuiditas tinggi dan kapitalisasi pasar besar serta didukung oleh fundamental perusahaan yang baik. Indeks ini dirancang untuk memberikan gambaran yang representatif tentang kinerja pasar saham Indonesia secara keseluruhan. 

Dia bilang, penyertaan saham-saham dalam indeks ini didasarkan pada sejumlah kriteria, seperti kapitalisasi pasar, likuiditas, dan faktor-faktor lain yang relevan. 

"Ini boleh dibilang representasi saham-saham kapitalisasi besar sangat likuid dan dengan nama boleh dibilang menggambarkan kondisi market,” kata Mustofa dalam konferensi pers, Jumat (24/11/2023).

KISI IDX30 ETF ditawarkan kepada masyarakat dengan Nilai Aktiva Bersih (NAB) awal 1000 atau minimum pembelian Unit Penyertaan melalui Dealer Partisipan (PT Korea Investment and Sekuritas Indonesia) adalah sebesar 1 Satuan Kreasi. 

Tujuan investasi dari produk KISI IDX30 ETF adalah memberikan alternatif investasi yang efisien dan transparan untuk para pelaku pasar di Indonesia yang diterbitkan oleh Bursa Efek Indonesia melalui investasi sesuai dengan kebijakan investasi.

 

 


Kebijakan Investasi

Pencatatan perdana reksa dana indeks KISI IDX30 ETF, Jumat (24/11/2023). (Foto: BEI)
Pencatatan perdana reksa dana indeks KISI IDX30 ETF, Jumat (24/11/2023). (Foto: BEI)

Kebijakan investasi dari produk ini adalah minimum 80 persen dari Nilai Aktiva Bersih pada Efek bersifat ekuitas yang diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia serta terdaftar dalam Indeks IDX30 dan maksimum 20 persen dari Nilai Aktiva Bersih pada instrumen pasar uang dalam negeri yang mempunyai jatuh tempo tidak lebih dari 1 tahun dan atau deposito sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia. 

Investasi pada saham-saham yang terdaftar dalam Indeks IDX30 tersebut akan berjumlah sekurang-kurangnya 80 persen dari keseluruhan saham yang terdaftar dalam Indeks IDX30. 

Sedangkan porsi tiap-tiap saham akan ditentukan secara prorata mengikuti bobot (weighting) masing-masing saham terhadap Indeks IDX30, dimana pembobotan atas masing-masing saham adalah paling kurang 80 persen dan paling banyak 120 persen dari bobot masing-masing saham yang bersangkutan dalam Indeks IDX30.


Tips Investasi Reksa Dana Biar Makin Cuan

7 Keuntungan Investasi Reksa Dana yang Belum Banyak Diketahui Orang
Bagi Anda yang seorang pemula dalam dunia investasi, Reksa Dana bisa menjadi salah satu pilihan investasi terbaik

Sebelumnya diberitakan, memiliki penghasilan tetap bukan berarti tidak perlu menyiapkan dana untuk kehidupan usai pensiun. Dengan begitu, sebaiknya Anda perlu investasi sejak dini. 

Selama masih memiliki penghasilan tetap, jangan lupa untuk selalu menyisihkannya dalam bentuk investasi. Saat ini, banyak jenis investasi yang bisa dipilih, mulai investasi saham, reksa dana, obligasi, deposito, tanah, properti hingga emas. 

Adapun investasi reksa dana ini yang cukup dikenal oleh generasi muda. Sebab, investasi dalam instrumen tersebut terbilang cukup mudah dan aman. Ini mengingat racikan portofolio dalam reksa dana dikelola langsung oleh manajer investasi. 

Menarik untuk diketahui, kali ini Liputan6.com mengulas soal investasi reksa dana yang bisa dilakukan oleh investor dari berbagai sumber, Senin (30/10/2023). 

1. Pilihlah Penyedia Investasi Reksa Dana yang Terpercaya

Bagi Anda yang ingin melakukan investasi di instrumen reksa dana bisa memilih penyedianya terlebih dahulu. Adapun sejumlah penyedia investasi reksa dana online yang menawarkan sejumlah produk yang bisa Anda pilih. Perlu diingat, penyedia  investasi yang dipilih harus legal dan terpercaya. 

2. Pelajari Soal Reksa Dana

Selain memilih penyedia reksa dana, Anda bisa mempelajari soal macam-macam reksa dana. Mulai dari reksa dana pasar uang hingga reksa dana saham.

Beberapa jenis reksadana adalah sebagai berikut:

Reksa Dana Pasar Uang

Reksa dana jenis ini hanya melakukan investasi pada Efek bersifat Utang dengan jatuh tempo kurang dari 1 (satu) tahun. Tujuannya adalah untuk menjaga likuiditas dan pemeliharaan modal.

 


Reksa Dana Pendapatan Tetap

Pasar saham Indonesia naik 23,09 poin
Pekerja mengamati pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di salah satu perusahaan Sekuritas, Jakarta, Rabu (14/11). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil bertahan di zona hijau pada penutupan perdagangan hari ini. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Reksa Dana Pendapatan Tetap/Obligasi

Reksa dana pendapatan tetap atau obligasi adalah reksadana yang menempatkan minimal 80% pada instrumen obligasi. Reksadana ini cocok untuk investasi jangka pendek dengan waktu antara 1 – 3 tahun.

Reksa Dana Saham

Jenis reksadana berikutnya adalah reksadana saham. Reksa dana ini menempatkan minimal 80% pada instrumen saham. Reksadana ini cocok untuk investasi jangka panjang dengan waktu 5 tahun atau lebih.

Reksa Dana Campuran

Reksadana campuran adalah reksadana yang menempatkan maksimal 79% pada instrumen saham, obligasi dan deposito. Reksadana ini cocok untuk investasi jangka menengah antara 3 – 5 tahun.

 


Kenali Profil Risiko

Perdagangan Awal Pekan IHSG Ditutup di Zona Merah
Pekerja tengah melintas di layar pergerakan IHSG di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (18/11/2019). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup pada zona merah pada perdagangan saham awal pekan ini IHSG ditutup melemah 5,72 poin atau 0,09 persen ke posisi 6.122,62. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

3. Kenali Profil Risiko

Jika sudah mengetahui soal macam-macam reksa dana, Anda perlu mengenali profil risiko untuk mengetahui jenis reksa dana apa yang sesuai, pada dasarnya ada tiga jenis profil risiko yakni konservatif, moderat, dan agresif. 

Untuk tipe konservatif lebih cocok memilih reksa dana pasar uang, tipe moderat lebih cocok memilih reksa dana pendapatan tetap atau campuran, sedangkan tipe agresif lebih cocok memilih reksa dana saham.

4. Legalitas Produk

Legalitas produk ini penting untuk dicermatinoleh para investor, karena akan berpengaruh dengan kinerja produk ke depannya. Produk reksa dana yang telah memiliki izin dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pastinya sudah legal dan layak dipilih. Pastikan selalu melakukan pengecekan legalitas produk untuk menghindari investasi bodong dan meminimalisir risiko kerugian.

5. Baca Prospektus 

Jika Anda ingin mendapatkan hasil yang optimal, sebaiknya mempelajari prospektus reksa dana yang akan dipilih terlebih dahulu. Sehingga, Anda dapat mengetahui seperti apa portofolio serta kinerja manajer investasi, perizinan, biaya, kebijakan investasi, dan lain-lain.

 

Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya