Merdeka Battery Materials Kucurkan Pinjaman Setara Rp 1,57 T ke Anak Usaha

PT Merdeka Battery Materials Tbk (MBMA) memberikan pinjaman kepada entitas anak untuk mendukung kegiatan usaha anak Perseroan.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 24 Jan 2024, 19:41 WIB
Diterbitkan 24 Jan 2024, 19:41 WIB
Merdeka Battery Materials Kucurkan Pinjaman Setara Rp 1,57 T ke Anak Usaha
PT Merdeka Battery Materials Tbk (MBMA) mengumumkan pemberian pinjaman kepada entitas anak, PT Merdeka Industri Anantha (MIA). (Foto: Unsplash/Scott Graham)

Liputan6.com, Jakarta - PT Merdeka Battery Materials Tbk (MBMA) mengumumkan pemberian pinjaman kepada entitas anak, PT Merdeka Industri Anantha (MIA).

Sebelumnya, telah dilakukan penandatanganan perjanjian pinjaman pemegang saham antara perseroan dan MIA tertanggal 22 Januari 2024. PT Merdeka Industri Anantha merupakan anak usaha yang sahamnya dimiliki oleh perseroan secara langsung sebesar 99 persen dan PT Merdeka Industri Mineral secara langsung sebesar 1 persen.

Berdasarkan perjanjian, Merdeka Battery Materialsdan MIA telah sepakat bahwa perseroan memberikan pinjaman senilai USD 100 juta atau sekitar Rp 1,57 triliun (kurs Rp 15.701,85 per USD).

Pinjaman tersebut akan digunakan untuk mendukung kegiatan usaha anak-anak perusahaan MIA dengan cara penyediaan utang, penyetoran modal dan atau uang muka setoran modal. Lalu terhadap setiap pembiayaan yang masih terutang yang diberikan oleh perseroan kepada MIA, MIA dikenakan bunga sebesar penjumlahan dari beberapa aspek meliputi secured overnight financing rate untuk setiap periode bunga dan 4,75 persen per tahun.

Melansir keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (24/1/2024), jangka waktu Pembiayaan yang diberikan oleh perseroan kepada MIA berdasarkan perjanjian dimulai sejak tanggal efektif dan akan berakhir maksimal pada tanggal yang jatuh satu tahun setelah tanggal efektif, yang dapat diperpanjang berdasarkan kesepakatan tertulis perseroan dan MIA.

Terlaksananya transaksi ini memberikan dampak positif kepada Perseroan yang pada akhirnya dapat menciptakan nilai tambah bagi pemegang saham perseroan secara tidak langsung.

Untuk diketahui, transaksi juga telah melalui penilaian menggunakan prosedur internal dengan syarat dan ketentuan yang sama apabila transaksi dilakukan dengan pihak tidak terafiliasi, sehingga syarat dan ketentuan atas transaksi tersebut dilakukan sesuai dengan praktik bisnis yang berlaku umum.

 

 

Merdeka Battery Materials Suntik Anak Usaha USD 28,05 Juta

IHSG Dibuka di Dua Arah
Pekerja melintas di dekat layar digital pergerakan saham di Gedung BEI, Jakarta, Rabu (14/10/2020). Pada prapembukaan perdagangan Rabu (14/10/2020), IHSG naik tipis 2,09 poin atau 0,04 persen ke level 5.134,66. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya diberitakan, PT Merdeka Battery Materials Tbk (MBMA) menyuntik dana sebesar USD 28,05 juta kepada anak usahanya, PT Merdeka Industri Anantha (MIA). 

Mengutip keterbukaan informasi, ditulis Kamis (16/11/2023), penandatangan perjanjian pinjaman pemegang saham yang ditandatangani oleh dan antara Perseroan sebagai kreditur dan PT Merdeka Industri Anantha sebagai debitur efektif pada 13 November 2023. 

Pinjaman yang diberikan kepada anak usaha Merdeka Industri Anantha sesuai dengan syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan dalam perjanjian untuk mendukung kegiatan usaha anak- anak perusahaan MIA dengan cara penyediaan utang, penyetoran modal dan atau uang muka setoran modal.

Kemudian, terhadap setiap dana pembiayaan yang masih terutang yang diberikan oleh Perseroan kepada MIA, MIA dikenakan bunga sebesar penjumlahan dari Secured Overnight Financing Rate untuk setiap periode bunga dan 4,75 persen per tahun.

"Tujuan dari transaksi afiliasi ini adalah agar MIA dapat menggunakannya untuk keperluan umum perusahaan MIA secara umum. Transaksi afiliasi ini lebih efisien jika dilaksanakan antara Perseroan dan MIA," tulis Manajemen Merdeka Battery Materials. 

Asal tahu saja, PT Merdeka Industri Anantha merupakan anak perusahaan MBMA, yang merupakan perusahaan terkendali Perseroan yang sahamnya dimiliki secara langsung sebesar 99 persen oleh PT Merdeka Battery Materials Tbk, dan PT Merdeka Industri Mineral secara langsung sebesar 1 persen.

 

 

Kinerja Keuangan Semester I 2023

Ilustrasi laporan keuangan (Foto: Isaac Smith/Unsplash)
Ilustrasi laporan keuangan (Foto: Isaac Smith/Unsplash)

Sebelumnya diberitakan, PT Merdeka Battery Materials Tbk (MBMA) telah mengumumkan kinerja keuangan hingga akhir Juni 2023. 

Mengutip laporan keuangan ke Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat (29/9/2023), pendapatan MBMA meningkat 172,09 persen year on year (YoY) menjadi USD  350,97  juta pada semester I 2023. Sedangkan pada semester I 2022, emiten ini meraup pendapatan USD 128,99 juta. 

MBMA mengalami lonjakan beban pokok pendapatan sebesar 210,41 persen dari USD  107,13  juta pada semester I 2022 menjadi USD  332,55 juta pada semester I 2023. 

Laba usaha Merdeka Battery Materials turun 95,25 persen dari USD  19,36 juta pada semester I 2022 menjadi USD  919,99 ribu pada semester I 2023. 

Hingga akhir semester I 2023, MBMA mengantongi rugi bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk senilai USD 19,65  juta. Sedangkan laba bersih MBMA pada semester I 2022 yakni USD  33,42 juta. 

MBMA memiliki total aset sebanyak USD 3,05 miliar pada akhir semester I 2023 naik dibandingkan total aset perseroan pada akhir 2022 yakni senilai USD  2,42 miliar. 

Hingga akhir semester I 2023, total liabilitas MBMA tercatat sebesar USD  944,03 juta. Adapun total ekuitas emiten ini mencapai USD  2,10 miliar.

 

Suntik Modal untuk Proyek Smelter Morowali

Ilustrasi Laporan Keuangan, Laba, Rugi. Foto: Freepik/mindandi
Ilustrasi Laporan Keuangan, Laba, Rugi. Foto: Freepik/mindandi

Sebelumnya, emiten milik Boy Thohir, PT Merdeka Battery Materials Tbk (MBMA) menyuntik dana sebesar USD 200 juta atau Rp 3,06 triliun (asumsi kurs Rp 15.324 per dolar AS) kepada PT Merdeka Tsingshan Indonesia (MTI). Transaksi afiliasi ini akan digunakan untuk membiayai sebagian kebutuhan belanja modal MTI. 

Berdasarkan perjanjian, Perseroan sebagai kreditur yang juga sebagai sebagai perusahaan pengendali MTI, sepakat untuk memberikan dana pembiayaan sampai dengan USD 200 juta kepada MTI dengan secured overnight funding rate (SOFR) dan margin 5,26 per tahun.

Sehingga, setelah efektifnya perjanjian, MTI dapat menggunakan dana pembiayaan yang diberikan oleh Merdeka Battery Materialsuntuk membiayai sebagian kebutuhan belanja modal MTI yang timbul dari pembangunan Proyek AIM I, yang dijadwalkan akan memulai produksi pada pertengahan kedua 2023.

Adapun Proyek AIM I yang dimaksud adalah Proyek Acid Iron Metal, yang merupakan proyek patungan antara grup Perseroan dan grup Tsingshan yang berlokasi di kawasan Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP), yang memproses bijih pirit kadar tinggi (besi sulfida) dari Tambang Tembaga Wetar menghasilkan logam, seperti pellet besi, tembaga, emas dan perak serta asam sulfat dan uap.

 

Ciptakan Nilai Tambah

Ilustrasi Laporan Keuangan atau Laba Rugi. Foto: Freepik/ pch.vector
Ilustrasi Laporan Keuangan atau Laba Rugi. Foto: Freepik/ pch.vector

Sekretaris Perusahaan Merdeka Battery Materials Deny Greviartana Wijaya menuturkan, dengan terlaksananya transaksi, diharapkan anak perusahaan Perseroan yang dimaksud di atas dapat menjalankan kegiatan usaha bisnisnya secara lebih efisien. 

"Sehingga, secara tidak langsung juga meningkatkan kinerja keuangan Perseroan, sehingga pada akhirnya dapat menciptakan nilai tambah bagi Pemegang Saham Perseroan," Sekretaris Perusahaan Merdeka Battery Materials Deny Greviartana Wijaya, dikutip Senin (21/8/2023).

Selanjutnya, sebelum transaksi terlaksana, Perseroan telah melakukan penilaian menggunakan prosedur internal apabila transaksi serupa dilakukan dengan pihak tidak terafiliasi dengan menggunakan syarat dan ketentuan yang  sama dengan transaksi, yang hasilnya adalah syarat dan ketentuan atas transaksi tersebut telah dilakukan sesuai dengan praktik bisnis yang berlaku umum.

Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya