BNI Kantongi Laba Rp 20,9 Triliun pada 2023

Sepanjang 2023, BNI berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp 20,9 triliun, atau tumbuh 14,2 persen YoY.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 26 Jan 2024, 18:31 WIB
Diterbitkan 26 Jan 2024, 18:30 WIB
BNI Kantongi Laba Rp 20,9 Triliun pada 2023
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) atau BNI berhasil membukukan kinerja yang positif dan berkelanjutan sepanjang 2023. (Foto:BNI)

Liputan6.com, Jakarta - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) atau BNI berhasil membukukan kinerja yang positif dan berkelanjutan sepanjang 2023.

Sepanjang tahun lalu, BNI berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp 20,9 triliun, atau tumbuh 14,2 persen YoY. Laba perusahaan anak berkontribusi Rp 419,4 miliar dengan pertumbuhan 36,2 persen YoY.

Direktur Finance BNI Novita Widya Anggraini menyampaikan, di tengah berbagai tantangan eksternal pada 2023, terutama terkait dengan peningkatan risiko geopolitik, tingginya inflasi dan suku bunga global khususnya di Amerika Serikat, dan perlambatan ekonomi di China, BNI mengambil langkah-langkah strategis untuk menjaga kinerja tetap solid dan memberikan return yang optimal bagi para shareholders.

Kredit sepanjang 2023 tumbuh sebesar 7,6 persen YoY, mencapai Rp 695 triliun, yang didorong oleh ekspansi di segmen berisiko rendah, yaitu korporasi blue chip baik swasta dan BUMN, kredit konsumer, dan Perusahaan Anak. Korporasi blue chip swasta tumbuh 14,3 persen YoY, blue chip BUMN tumbuh 11,8 persen YoY, kredit konsumer tumbuh 13,6 persen YoY, serta perusahaan anak yang tumbuh 134 persen YoY.

"Kontribusi perusahaan anak ini ditopang oleh penguatan kinerja yang sustain seiring dengan transformasi Perusahaan Anak yang sedang berjalan seperti di BNI Finance dan hibank," kata Novita dalam paparan kinerja BNI, Jumat (26/1/2024).

BNI Finance melakukan refocusing bisnis ke pembiayaan segmen konsumer, sehingga dapat melengkapi pilihan produk BNI Group melalui pemberian kredit kendaraan bermotor (KKB). BNI Finance telah berhasil membukukan kredit konsumer sebesar Rp 2,4 triliun atau tumbuh 1.211 persen YoY dengan new booking selama 2023 mencapai Rp 2,7 triliun.

 

 

Kualitas Aset

Gedung PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI. (Dok BNI)
Gedung PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI. (Dok BNI)

Hibank sebagai penyedia solusi finansial terintegrasi berbasis digital khususnya pada segmen UMKM, berhasil membukukan pertumbuhan kredit segmen UMKM mencapai 94 persen YoY. Perusahaan anak lainnya seperti BNI Sekuritas Group, BNI Life dan BNI Ventures juga turut memberikan kontribusi kepada BNI secara konsolidasi sehingga ke depannya akan menjadi new dan future growth engine bagi BNI Group.

"Berdasarkan sektor ekonomi, seluruh sektor secara umum tumbuh positif dengan kontributor terbesar antara lain dari sektor perdagangan, industri manufaktur, energi, dan jasa dunia usaha," kata Novita.

Kualitas Aset Membaik

Sebagai dampak dari akselerasi kredit di segmen berisiko rendah, kualitas aset terus membaik yang terlihat dari penurunan rasio Non Performing Loan (NPL) dan rasio Loan at Risk (LaR).

Rasio NPL pada akhir 2023 telah berada di level 2,14 persen, membaik dibandingkan tahun 2022 yang sebesar 2,81 persen, dan LaR pada 2023 berada di level 12,9 persen, juga mengalami perbaikan dari posisi tahun 2022 pada level 16 persen.

 

Pendapatan Non Bunga

Menginjak Usia 73 Tahun Gedung Menara BNI Diresmikan
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) kini mencapai usianya yang ke-73 tahun. Sebuah ikon baru diresmikan sabagai salah satu kado istimewa pada perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) BNI tersebut, yaitu Gedung Menara BNI di kawasan Pejompongan, Jakarta, pada Jumat (5 Juli 2019).

Dana Pihak Ketiga (DPK) pada 2023 tercatat tumbuh 5,4 persen, menjadi Rp 810,73 triliun. Rasio Current Account Savings Account (CASA) terpantau kokoh di posisi 71,2 persen.

"Tren kenaikan suku bunga acuan mempengaruhi biaya bunga dana (Cost of Fund/CoF) yang memang tengah mengalami tren peningkatan dan fenomena ini terjadi merata di industri perbankan. Namun di tengah kondisi tersebut, CoF dapat dijaga di kisaran 2,2 persen, secara struktural masih lebih rendah dibandingkan sebelum pandemi di atas 3 persen," papar Novita.

Pendapatan non-bunga (non-interest income) juga terus memberikan dorongan positif pada profitabilitas, dengan pencapaian satu tahun penuh sebesar Rp 21,47 triliun atau tumbuh 6,6 persen YoY. Kebutuhan transaksi dari segmen business banking dan consumer dapat dijawab oleh berbagai channel digital, sehingga memberikan kontribusi pendapatan yang konsisten bagi BNI.

 

 

Pembiayaan BNI Finance Tumbuh 7,5 Kali Lipat Sepanjang 2023

BNI Finance
Anak usaha PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI), PT BNI Finance berhasil membukukan pertumbuhan positif sepanjang 2023.

Sebelumnya diberitakan, snak usaha PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI), PT BNI Finance berhasil membukukan pertumbuhan positif sepanjang 2023. Alhasil, BNI Finance semakin optimis mengoptimalkan segala potensi peningkatan kinerja perusahaan dan kontribusi terhadap BNI Group pada 2024.

BNI Finance membukukan pembiayaan sebesar Rp 3,19 triliun. Angka tersebut meningkat 7,5 kali dibandingkan kinerja perseroan di tahun sebelumnya yang membukukan pembiayaan sebesar Rp 422 miliar. 

Direktur Utama BNI Finance Yenanto Siem menuturkan, pencapaian kinerja yang signifikan tersebut dicapai atas dukungan banyak pihak, baik itu BNI selaku pemegang saham, dealer rekanan, mitra kerja dan juga seluruh karyawan yang berdedikasi tinggi.

Realisasi pencapaian kinerja ini juga merupakan komitmen perusahaan untuk memberikan kinerja terbaik setelah efektif mendapat suntikan modal dari induk usaha dengan total Rp 800 miliar pada semester II 2023.

"Kinerja yang dicapai selama 2023 ini merupakan bukti atas keberhasilan transformasi yang dilakukan oleh BNI Finance dan pencapaian ini merupakan fondasi yang kuat bagi kami untuk terus bertumbuh dan menunjukan eksistensi di industri pembiayaan Indonesia, serta terus memberi kontribusi positif pada kinerja BNI Group,” kata dia.

 

 

Rencana Bisnis

Dia menjelaskan, BNI Finance juga berhasil membukukan aset sebesar Rp3,79 triliun atau meningkat 272% dibandingkan dengan 2022 yang mencatatkan aset sebesar Rp1,02 triliun.

Peningkatan aset ini dipacu oleh keberhasilan BNI Finance dalam memperbesar porsi segmen pembiayaan konsumer dan memperluas jaringan pemasaran. 

Ekspansi pembiayaan juga diimbangi dengan penerapan manajemen risiko yang prudent dan tercermin dari angka non performance financing (NPF) yang mencapai 0,07% pada 2023, membaik dibanding NPF tahun sebelumnya sebesar 0,92%.

Pada tahun ini, Yenanto menekankan BNI Finance optimis dalam menghadapi persaingan pasar yang semakin kompetitif dengan kembali memperluas jaringan kantor cabang di 22 kota yang potensial.

“Kami akan memperluas jangkauan pasar, sehingga dengan penambahan kantor cabang yang rencananya beroperasi di tahun ini, kami optimis dapat menciptakan pertumbuhan bisnis yang berkesinambungan,” kata dia.

 

Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya