Bursa Saham Asia Melesat, Indeks Nikkei Loyo

Tersengat wall street, bursa saham Asia Pasifik melesat pada perdagangan Rabu, 7 Februari 2024. Namun, indeks Nikkei 225 di Jepang lesu.

oleh Agustina Melani diperbarui 07 Feb 2024, 08:33 WIB
Diterbitkan 07 Feb 2024, 08:33 WIB
Bursa Saham Asia Melesat, Indeks Nikkei Loyo
Bursa saham Asia Pasifik sebagian besar menguat pada perdagangan Rabu (7/2/2024) kecuali Jepang.(AP Photo/Eugene Hoshiko)

Liputan6.com, Jakarta - Bursa saham Asia Pasifik sebagian besar menguat pada perdagangan Rabu (7/2/2024) kecuali Jepang. Pergerakan bursa saham Asia Pasifik mengikuti wall street seiring investor menilai kinerja laba perusahaan Amerika Serikat dan Asia.

Dikutip dari CNBC, saham Palantir Technologies melonjak hampir 31 persen setelah Perseroan rilis laporan keuangan kuartal IV. Saham Spotify Technology naik hampir 4 persen setelah kinerja melampaui harapan dan meningkatkan pelanggan premium.

Sementara itu, grup DBS, bank terbesar di Asia Tenggara melaporkan peningkatan laba bersih 2 persen year over year menjadi USD 2,39 miliar. Perseroan juga pertahankan panduan 2024.

Di Australia, indeks ASX 200 naik 0,6 persen setelah Bank Sentral Australia pertahankan suku bunga 4,35 persen. Dolar Australia cenderung mendatar terhadap dolar AS.

Indeks Hang Seng berjangka berada di posisi 16.274, dan cenderung menguat dibandingkan penutupan perdagangan sebelumnya 16.136.

Sementara itu, indeks Nikkei 225 tergelincir 0,5 persen. Indeks Topix menguat 0,2 persen. Untuk pertama kali indeks Nikkei turun di bawah 36.000 sejak 26 Januari. Indeks Kospi Korea Selatan menguat 0,8 persen. Indeks Kosdaq bertambah 1 persen.

Di wall street, tiga indeks saham acuan menguat. Indeks S&P 500 naik 0,23 persen. Indeks Nasdaq bertambah 0,07 persen dan indeks Dow Jones melompat 0,37 persen.

“Pasar sedang mencoba kesimpulan dari pernyataan ketua the Fed Jerome Powell dan laporan keuangan,” ujar CEO 50 Park Investment, Adam Sarhan.

Harapan terhadap pemangkasan suku bunga yang akan segera terjadi dikombinasikan dengan laba yang kuat dari perusahaan raksasa teknologi telah berkontribusi terhadap dorongan pasar yang lebih tinggi dalam beberapa minggu terakhir.

Volatilitas di Pasar

Rudal Korea Utara Bikin Bursa Saham Asia Ambruk
Seorang pria berjalan melewati indikator saham elektronik sebuah perusahaan sekuritas di Tokyo (29/8). Rudal tersebut menuju wilayah Tohoku dekat negara Jepang. (AP Photo/Shizuo Kambayashi)

Namun, pernyataan ketua the Federal Reserve Jerome Powell memupus harapan penurunan suku bunga pada Maret dan mengindikasikan penurunan suku bunga mungkin terjadi lebih lambat dari perkiraan sebelumnya.

Penguatan pasar saham yang tipis dalam beberapa sesi terakhir juga telah meningkatkan kekhawatiran mengenai apakah pasar dapat mempertahankan kenaikan tanpa partisipasi yang lebih luas.

“Kami berada di jurang volatilitas nyata di pasar, dan dua hari terakhir sangat menunjukkan apa yang akan terjadi setidaknya dalam enam hingga delapan minggu ke depan,” ujar CEO Ladenburg Thalmann Asset Management, Philip Blancato.

Sementara itu, sejumlah perusahaan akan rilis laporan keuangan usai penutupan perdagangan antara lain Amgen, Chipotle Mexican Grill dan Ford.

Penutupan Bursa Saham Asia Pasifik pada 6 Februari 2024

Rudal Korea Utara Bikin Bursa Saham Asia Ambruk
Seorang pria berdiri didepan indikator saham elektronik sebuah perusahaan sekuritas di Tokyo (29/8). Ketegangan politik yang terjadi karena Korut meluncurkan rudalnya mempengaruhi pasar saham Asia. (AP Photo/Shizuo Kambayashi)

Sebelumnya diberitakan, bursa saham China dan Hong Kong melonjak pada perdagangan Selasa, 6 Februari 2024. Hal ini seiring China mengambil tindakan untuk menahan aksi jual saham.

Sementara itu, sebagian besar bursa saham Asia Pasifik melemah. Demikian mengutip dari CNBC.

Indeks CSI 300 melonjak 3,48 persen ke posisi 3.311,69 dan indeks Hang Seng Hong Kong melesat 4 persen pada jam terakhir perdagangan. Indeks CSI 300 telah mencapai titik terendah dalam lima tahun pada pekan lalu.

Berdasarkan pernyataan dari the China’s securities and regulatory commission, hal ini akan memandu investor institusi untuk memasuki pasar dengan upaya lebih besar. Hal ini terjadi pada saat kurangnya stimulus yang ditargetkan dari China membebani sentimen pasar.

Di sisi lain, Reserve Bank of Australia pertahankan suku bunga 4,35 persen sesuai harapan. Indeks ASX 200 melemah 0,6 persen ke posisi 7.581,60. Dolar Australia menguat 0,5 persen terhadap dolar AS.

Di Jepang, belanja rumah tangga turun lebih dari perkiraan pada bulan Desember, turun 2,5% YoY dibandingkan dengan perkiraan ekonom sebesar 2,1% yang disurvei oleh Reuters.

Pendapatan bulanan rata-rata per rumah tangga pada Desember mencapai 1.099.805 yen, turun 4,4% secara nominal dan turun 7,2% secara riil dibandingkan tahun sebelumnya.

Bank of Japan mengatakan kenaikan upah yang berkelanjutan merupakan salah satu prasyarat untuk melonggarkan kebijakan moneter ultra-longgarnya.

Di Jepang, indeks Nikkei 225 tergelincir 0,5 persen ke posisi 36.160,66. Indeks Topix turun 0,7 persen ke posisi 2.539,25. Indeks Kospi Korea Selatan terpangkas 0,58 persen ke posisi 2.576,20. Indeks Kosdaq merosot 0,1 persen ke posisi 807,03.

 

Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya