Gerak Saham INCO di Tengah Sentimen Kesepakatan Harga Divestasi

Saham PT Vale Indonesia Tbk (INCO) berada di level tertinggi Rp 3.890 dan terendah Rp 3.610 per saham pada perdagangan Senin, 19 Februari 2024.

oleh Agustina Melani diperbarui 20 Feb 2024, 13:43 WIB
Diterbitkan 20 Feb 2024, 06:00 WIB
Gerak Saham INCO di Tengah Sentimen Kesepakatan Harga Divestasi
Melihat gerak saham PT Vale Indonesia Tbk (INCO) di tengah sentimen divestasi saham. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Saham PT Vale Indonesia Tbk (INCO) ditutup di zona hijau pada perdagangan saham Senin, 19 Februari 2024. Penguatan saham INCO terjadi di tengah sentimen harga divestasi saham INCO.

Mengutip data RTI, saham INCO 4,34 persen ke posisi Rp 3.850 per saham. Saham INCO dibuka melemah 50 poin ke posisi Rp 3.640 per saham. Saham INCO berada di level tertinggi Rp 3.890 dan terendah Rp 3.610 per saham.

Total frekuensi perdagangan 10.219 kali dengan volume perdagangan 386.276 saham. Nilai transaksi Rp 146,8 miliar.

Selama sepekan terakhir, saham INCO naik 5,19 persen. Sedangkan year to date (ytd), saham INCO melemah 10,67 persen.

Penguatan saham INCO terjadi di tengah laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang memerah pada Senin, 19 Februari 2024.

IHSG terpangkas 0,53 persen ke posisi 7.296,70. Indeks LQ45 susut 0,83 persen ke posisi 998,28. Seluruh indeks saham acuan kompak tertekan.

Pada awal pekan ini, IHSG berada di level tertinggi 7.339,75 dan terendah 7.277,53. Sebanyak 336 saham memerah sehingga menekan IHSG. 198 saham menguat dan 242 saham diam di tempat.

Total frekuensi perdagangan 1.190.064 kali dengan volume perdagangan 17 miliar saham. Nilai transaksi harian Rp 10 triliun. Investor asing beli saham Rp 842,11 miliar pada awal pekan ini. Aksi beli saham oleh investor asing mendorong total aksi beli mencapai Rp 20,89 triliun pada 2024.

Adapun pergerakan saham INCO itu juga terjadi di tengah proses divestasi saham PT Vale Indonesia Tbk (INCO).

 

Divestasi Saham INCO

FOTO: PPKM Diperpanjang, IHSG Melemah Pada Sesi Pertama
Karyawan berjalan di depan layar Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (22/1/2021). Indeks acuan bursa nasional tersebut turun 96 poin atau 1,5 persen ke 6.317,864. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Dikutip dari Antara, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif menyampaikan proses divestasi 14 persen saham PT Vale Indonesia kepada Indonesia melalui holding BUMN pertambangan MIND ID sudah disepakati.

"Sudah (disepakati), sesuai dengan proporsi saham yang dilepas," ujar Arifin saat temu media di Gedung Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Ditjen Migas) Kementerian ESDM Jakarta, Jumat, 16 Februari 2024.

Arifin berharap divestasi saham Vale dapat selesai dalam beberapa hari ini karena prosesnya tinggal administrasi saja. "Kita tunggu kan beberapa hari ini, mudah-mudahan Senin, 19 Februari 2024 bisa rampung, timnya lagi kerja semuanya," ujar Arifin.

Sedangkan untuk kesepakatan harga divestasi, ia menuturkan di kisaran Rp3.000 per saham. "Kepalanya tiga," ujar Arifin.

Divestasi 14 Persen Saham INCO Telah Ditandatangani

Pembukaan-Saham
Pengunjung tengah melintasi layar pergerakan saham di BEI, Jakarta, Senin (13/2). Pembukaan perdagangan bursa hari ini, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tercatat menguat 0,57% atau 30,45 poin ke level 5.402,44. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, kesepakatan awal (head of agreement/HoA) terkait dengan divestasi saham Vale Indonesia sebesar 14 persen telah ditandatangani. Penandatanganan itu dilakukan di sela-sela Forum Kerja Sama Ekonomi Asia-Pasifik (APEC) 2023 di San Fransisco, Amerika Serikat (AS).

"Iya head of agreement-nya di San Fransisco. Harusnya minggu ini selesai urusan yang di APEC, jadi dalam momen APEC ini ditandatangani," ungkap Arifin pada November 2023.

Adapun, pemegang saham terbesar Vale Indonesia adalah Vale Canada dengan kepemilikan saham 43,79 persen. Berikutnya, MIND ID dengan kepemilikan 20 persen, dan Sumitomo Metal Mining sebesar 15,03 persen. Sedangkan, kepemilikan publik pada Vale sebesar 21,18 persen.

Pemerintah perlu meningkatkan kepemilikan saham di Vale melalui divestasi pemegang saham lain, seiring dengan masa operasi dan kontrak Vale Indonesia yang akan berakhir pada 28 Desember 2025.

Divestasi Vale dilakukan demi kepentingan nasional seiring dengan rencana hilirisasi dan industrialisasi yang dilakukan pemerintah. Divestasi juga menjadi syarat bagi Vale untuk bisa memperpanjang kontrak karya (KK) menjadi izin usaha pertambangan (IUP).                                                                                         

Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya