Bayan Resources Targetkan Produksi Batu Bara 57 Juta MT pada 2024

PT Bayan Resources Tbk (BYAN) menargetkan volume produksi mencapai 57.0 juta MT pada 2024.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 06 Mar 2024, 13:49 WIB
Diterbitkan 06 Mar 2024, 13:49 WIB
FOTO: PPKM Diperpanjang, IHSG Melemah Pada Sesi Pertama
Karyawan berjalan di depan layar Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (22/1/2021). Indeks acuan bursa nasional tersebut turun 96 poin atau 1,5 persen ke 6.317,864. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta PT Bayan Resources Tbk (BYAN) menargetkan volume produksi mencapai 57.0 juta MT pada 2024. Target itu naik 14,69 persen dari realisasi produksi pada 2023 yang sebesar 49,7 juta MT.

"Panduan untuk 2024, volume Produksi batu bara 55,0 sampai 57,0 juta MT. Sedangkan untuk volume penjualan batu bara 55,0 sampai 57,0 juta MT," papar Sekretaris Perusahaan PT Bayan Resources Tbk, Jenny Quantero dalam keterbukaan informasi Bursa, dikutip Rabu (6/3/2024).

Adapun volume penjualan batu bara yang ditargetkan tahun ini naik 16,53 persen hingga 20,76 persen dari volume penjualan tahun lalu yang tercatat sebesar 47,2 juta MT.

Dari sisi pendapatan, perseroan menargetkan di kisaran USD 3,3 miliar sampai USD 3,6 miliar. Angka itu tak jauh berbeda dengan realisasi pendapatan perseroan pada 2023 yang tercatat sebesar USD 3,58 miliar.

Rata-rata biaya tunai pada 2024 diperkiraan pada kisaran USD 40,0-43.0 per MT dibandingkan USD 40,2 per MT pada 2023. Harga jual rata-rata diperkirakan berkisar USD 60,0 hingga 65,0 per MT, lebih rendah dari realisasi harga jual rata-rata pada 2023 yang sebesar USD 75,8 per MT.

Belanja Modal

Untuk memuluskan target tahun ini, perseroan menyiapkan belanja modal (capital expenditure/capex) USD 230 sampai 260 juta. Belanja modal ini naik 4,59-18,24 persen dari realisasi belanja modal 2023 yang sebesar USD 219,9 juta.

IHSG Dibuka di Zona Hijau Rabu Pagi, Melesat ke 7.259,43

Pergerakan IHSG Turun Tajam
Pengunjung mengabadikan papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Jakarta, Rabu (15/4/2020). Pergerakan IHSG berakhir turun tajam 1,71% atau 80,59 poin ke level 4.625,9 pada perdagangan hari ini. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Pada pembukaan perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) pagi ini, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terpantau menguat.

Dikutip dari Antara, Rabu (6/3/2024), IHSG dibuka dibuka menguat 11,97 poin atau 0,17 persen ke posisi 7.259,43.Sementara itu, kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 naik 1,73 poin atau 0,18 persen ke posisi 981,61.

Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpeluang melemah pada perdagangan Rabu (6/3/2024). IHSG berpotensi koreksi untuk menguji 7.202-7.234 terlebih dahulu.

IHSG melemah 0,4 persen ke posisi 7.247 dan masih didominasi oleh volume penjualan. Namun, koreksi IHSG masih tertahan moving average (MA) 60 harian.

Analis PT MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana menuturkan, waspadai pada label hitam, posisi IHSG sedang berada di awal wave c dari wave (ii) yang berarti IHSG masih rawan melanjutkan koreksinya untuk menguji 7.202-7.234 terlebih dahulu.

“Apabila IHSG tertahan oleh support di 7.197, IHSG berpeluang menguat kembali untuk menguji level resistance 7.370-7.403 pada label merah,” tutur Herditya.

Ia prediksi, IHSG berada di level support 7.197,7, 7.099 dan level resistance 7.370, 7.403 pada perdagangan Rabu pekan ini.

Sementara itu, dalam riset PT Pilarmas Investindo Sekuritas, IHSG berpotensi melemah terbatas dengan level support dan level resistance 7.190-7.270. “Potensi penguatan justru terbuka, hati-hati karena volatilitas masih tinggi,” tulis Pilarmas Investindo Sekuritas.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya