Hore, BCA Tebar Dividen Rp 270 per Saham

PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) telah melangsungkan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST). Dalam rapat tersebut, pemegang saham menyetujui pembagian dividen Rp 270 per saham dari laba tahun buku 2023 yang tercatat sebesar Rp 48,6 triliun.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 14 Mar 2024, 14:11 WIB
Diterbitkan 14 Mar 2024, 14:11 WIB
BCA-2_280414
Suasana resepsionis di salah satu Bank Central Asia (BCA) di Jakarta. PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) telah melangsungkan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST). Dalam rapat tersebut, pemegang saham menyetujui pembagian dividen Rp 270 per saham dari laba tahun buku 2023 yang tercatat sebesar Rp 48,6 triliun. (Liputan6.com/Johan Tallo

Liputan6.com, Jakarta PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) telah melangsungkan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST). Dalam rapat tersebut, pemegang saham menyetujui pembagian dividen Rp 270 per saham dari laba tahun buku 2023 yang tercatat sebesar Rp 48,6 triliun.

Presiden Direktur BCA, Jahja Setiaatmadja menjelaskan dividen tahun buku 2023 meningkat 31,7 persen dibandingkan dividen tunai yang dibagikan untuk tahun buku 2022. Adapun dividen tunai tersebut sudah termasuk dividen interim tunai tahun buku 2023 sebesar Rp 42,50 per saham yang telah dibayarkan perseroan kepada para pemegang saham pada 20 Desember 2023.

"Sehingga sisa yang akan dibayarkan Perseroan pada tanggal yang akan ditetapkan Direksi Perseroan sebesar Rp 227,50 per saham," ungkap Jahja dalam keternagan resmi, Kamis (14/3/2024).

Selanjutnya, pemegang saham memberikan kuasa dan wewenang kepada Direksi Perseroan dengan persetujuan Dewan Komisaris Perseroan untuk membayar dividen interim untuk tahun buku 2024. Catatannya, jika keadaan keuangan Perseroan memungkinkan serta dengan memperhatikan ketentuan hukum dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

“Kami berterima kasih kepada para nasabah atas kepercayaannya, seluruh stakeholders yang terus memberikan dukungan, serta pemerintah, Bank Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan, dan regulator lainnya, sehingga BCA mampu melewati tahun 2023 dengan kinerja solid," kata Jahja.

Perseroan melihat perekonomian Indonesia tetap tangguh dan stabil, serta berpotensi terus tumbuh di tengah berbagai tantangan yang ada di tingkat global dan regional. Hasil keputusan RUPST BCA hari ini menunjukkan komitmen Perseroan untuk senantiasa memberikan nilai tambah yang berkesinambungan kepada pemegang saham.

"Kami optimistis atas prospek bisnis ke depan dan tetap melangkah secara prudent sepanjang 2024, sekaligus konsisten mendukung pertumbuhan ekonomi di berbagai sektor," tutup Jahja.

 

Cara Membeli Saham BBCA Melalui Aplikasi

20150911-INDONESIA BANKING EXPO 2015-Jakarta
BCA ikut berpartisipasi di acara Indonesia Banking Expo (IBEX) 2015 di JCC, Jakarta, Kamis (10/9/2015). Sejumlah bank menawarkan beragam fasilitas untuk menarik pengunjung menabung di tempatnya. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Investasi saham merupakan salah satu investasi di pasar modal yang makin populer. Hal ini juga ditunjukkan dari jumlah investor saham yang sekitar 5,34 juta hingga Januari 2024.

Bagi Anda yang tertarik untuk investasi saham ada sejumlah hal yang perlu diperhatikan. Mengutip laman stockbit, Selasa (12/3/2024), saat baru memasuki investasi saham sebaiknya memahami dasar ilmu saham, mampu menganalisis saham, memakai uang dingin dan mengenal saham LQ45 dan IDX30.

Untuk membeli saham untuk investasi juga ada sejumlah langkah yang harus dilakukan. Hal itu antara lain:1.Menentukan perusahaan sekuritas

2.Membuka Rekening Dana Nasabah (RDN)

3.Memilih saham

4.Mencermati market

5.Jual saat nilai saham mengalami kenaikan

6.Melakukan jual beli saham yang Anda pilih

Bagi Anda yang ingin mulai investasi, saham perbankan dapat menjadi salah satu alternatif. Head of Investment Reswara Gian Investa Kiswoyo Adi Joe menuturkan, pada 2024, saham perbankan menjadi penggerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Adapun salah satu saham bank yang menjadi perhatian adalah saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA).

PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) tercatat sebagai emiten yang mencatatkan saham kapitalisasi pasat terbesar di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Bahkan setelah stock split atau pemecahan nilai nominal saham pada 2021, saham BBCA terus melaju. Pada penutupan perdagangan saham Jumat, 8 Maret 2024, saham BBCA naik 0,25 persen ke posisi Rp 10.150 per saham. Harga saham BBCA sempat sentuh posisi tertinggi Rp 10.300 dan terendah Rp 10.125 per saham.

Total frekuensi perdagangan saham 14.239 kali dengan volume perdagangan 1.268.192saham. Nilai transaksi Rp 1,3 triliun. Dengan kenaikan harga saham itu, kapitalisasi pasar BBCA tercatat Rp 1.239 triliun.

Selain sebagai emiten dengan kapitalisasi pasar saham terbesar di BEI, saham BBCA juga termasuk menjadi penggerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada 2024. Tak hanya saham BBCA tetapi juga saham bank lainnya antara lain saham PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) dan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI).

Beli Saham BBCA

Gedung BCA (Dok: BCA)
Gedung BCA (Dok: BCA)

Bagi Anda yang tertarik membeli saham BBCA, berikut cara membeli saham BBCA, seperti dikutip dari laman stockbit.com:

Cara beli saham BBCA bisa dilakukan secara online melalui aplikasi investasi saham resmi yang sudah terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dengan aplikasi stockbit.

-Buka rekening saham di stockbit, tanpa dokumen fisik dan tanpa minimum deposit

-Buka aplikasi stockbit di smartphone

-Pastikan saldo RDN cukup untuk membeli saham BBCA (minimal pembelian 1 lot= 100 lembar). Lakukan dulu pengisian saldo bilamana saldo tidak cukup.

-Klik menu search, cari BBCA, lalu klik BBCA.

-Klik tombol buy

-Masukkan harga pembelian dan jumlah lot sesuai yang ingin Anda beli

-Klik buy, lalu konfirmasi

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya