Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi menguat pada perdagangan saham Kamis (25/4/2024). IHSG akan menguji rentang area 7.189-7.290.
IHSG melejit 0,9 persen ke posisi 7.174 dan masih didominasi oleh volume pembelian pada perdagangan Rabu, 24 April 2024.
Baca Juga
Analis PT MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana menuturkan, selama IHSG masih mampu berada di atas 7.026 sebagai support terdekatnya, posisi IHSG diperkirakan sedang berada pada awal wave B dari wave (2).
Advertisement
“Hal tersebut berarti IHSG berpeluang melanjutkan penguatannya untuk menguji rentang area 7.189-7.290,” ujar Herditya.
Herditya prediksi, IHSG berada di level support 7.022,6.958 dan level resistance 7.152,7.238 pada perdagangan Rabu pekan ini.
Sementara itu, Analis PT RHB Sekuritas Indonesia, Muhammad Wafi mengatakan, IHSG terlihat melanjutkan rebound dan breakout resistance garis MA5 disertai volume. Ia mengatakan, selama bertahan di atas garis MA5, IHSG berpeluang untuk menguji resistance garis MA20 sekaligus resistance bearish channelnya.
“Namun, jika kembali breakdown support garis MA5 maka berpeluang untuk menguji support garis MA200,” tutur dia.
Wafi menuturkan, pergerakan IHSG saat ini berada di kisaran 7.000-7.200.
Dalam riset PT Pilarmas Investindo Sekuritas menyebutkan, IHSG berpotensi menguat terbatas dengan level support dan level resistance di 7.130-7.230 pada perdagangan Kamis pekan ini. “IHSG berpotensi koreksi,”
Rekomendasi Saham
Untuk saham hari ini, Herditya memilih saham PT AKR Corporindo Tbk (AKRA), PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS), PT Indah Kiat Pulp and Papers Tbk (INKP) dan PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO).
Sedangkan Wafi memilih saham PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE), PT Astra Otoparts Tbk (AUTO), PT Arkora Hydro Tbk (ARKO) dan PT Mark Dynamics Tbk (MARK).
Rekomendasi Teknikal
Berikut rekomendasi teknikal dari MNC Sekuritas:
1.PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) - Buy on Weakness
Saham AKRA terkoreksi 0,56% ke 1.790 disertai munculnya volume penjualan. Herditya menuturkan, selama AKRA masih mampu berada di atas 1.655 sebagai stoplossnya, posisi AKRA saat ini diperkirakan berada pada bagian dari wave (iii) dari wave [iii], sehingga koreksi AKRA relatif terbatas.
Buy on Weakness: 1.735-1.785
Target Price: 1.900, 1.945
Stoploss: below 1.655
2.PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) - Buy on Weakness
Saham BRMS menguat 0,65% ke 156 dan masih didominasi oleh volume pembelian. "Saat ini, posisi BRMS diperkirakan sedang berada pada bagian dari wave c dari wave (ii), sehingga BRMS rawan terkoreksi dan dapat dimanfaatkan untuk BoW," kata dia.
Buy on Weakness: 144-152
Target Price: 164, 183
Stoploss: below 138
3. PT Indah Kiat Pulp and Papers Tbk (INKP) - Buy on Weakness
Saham INKP menguat 1,03% ke 9.825 disertai munculnya volume pembelian. Herditya mengatakan, saat ini, posisi INKP diperkirakan berada pada bagian dari wave (v) dari wave [c], sehingga INKP masih berpeluang melanjutkan penguatannya.
Buy on Weakness: 9.575-9.725
Target Price: 10.175, 10.450
Stoploss: below 9.300
3.PT Industri Farmasi dan Jamu Sido Muncul Tbk (SIDO) - Buy on Weakness
Saham SIDO menguat 0,7% ke 720 dan masih didominasi oleh volume pembelian. "Selama SIDO masih mampu berada di atas 645 sebagai stoplossnya, posisi SIDO saat ini diperkirakan berada pada bagian dari wave [iii] dari wave C," kata dia.
Buy on Weakness: 675-700
Target Price: 745, 770
Stoploss: below 645
Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual saham. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.
Advertisement
Penutupan IHSG pada 24 April 2024
Sebelumnya, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bertahan di zona hijau pada penutupan perdagangan Rabu (24/4/2024). Penguatan IHSG terjadi meski Bank Indonesia (BI) menaikkan suku bunga acuan menjadi 6,25 persen.
Mengutip data RTI, IHSG melambung 0,90 persen ke posisi 7.174,53. Indeks LQ45 melesat 0,40 persen ke posisi 931,35. Sebagian besar indeks saham acuan menghijau. Pada perdagangan Rabu pekan ini, IHSG berada di level tertinggi 7.191,17 dan terendah 7.126,85.
Sebanyak 255 saham menguat dan 304 saham melemah, serta 220 saham diam di tempat. Total frekuensi perdagangan 972.923 kali dengan melibatkan volume perdagangan 21,9 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 14,4 triliun. Investor asing beli saham Rp 7,8 miliar. Sepanjang 2024, investor asing buru saham Rp 11,07 triliun.
Mayoritas sektor saham (IDX-IC) melonjak. Sektor saham teknologi melambung 2,36 persen, dan catat penguatan terbesar. Sektor saham nonsiklikal naik 0,17 persen, sektor saham kesehatan bertambah 0,88 persen, sektor saham keuangan melesat 0,46 persen. Selain itu, sektor saham properti mendaki 0,24 persen dan sektor saham infrastruktur melonjak 0,82 persen.
Sektor Saham
Sementara itu, sektor saham energi turun 0,27 persen, sektor saham basic melemah 0,05 persen, sektor saham industri tergelincir 0,65 persen, sektor saham siklikal terpangkas 0,08 persen dan sektor saham transportasi susut 0,28 persen.
Pengamat pasar modal Desmond Wira mengatakan, kenaikan suku bunga acuan menjadi katalis positif setelah IHSG sudah melemah dalam beberapa hari. Ia menilai, jika BI tidak kerek suku bunga acuan akan berdampak negatif ke pasar keuangan.
“Kalau tidak naik, rupiah akan makin tertekan. Dengan suku bunga acuan naik setidaknya rupiah bisa bernafas lega sementara. Rupiah hari ini menguat di 16.150 per dolar AS,” kata dia saat dihubungi Liputan6.com.
Ia menambahkan, suku bunga acuan naik juga untuk menahan inflasi yang sudah terdongkrak ke 3,05 persen pada Maret 2024. “Jadi itu sebabnya suku bunga acuan naik disambut pasar saham,” kata dia.
Advertisement