Liputan6.com, Jakarta - PT Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA) membidik laba bersih perseroan naik hingga 182 persen menjadi Rp 500 miliar pada 2024. Optimisme ini didorong minat yang luar biasa, terutama dari China, di Suryacipta City of Industry, Karawang serta pengembangan Industrial Green City terbaru SSIA, Subang Smartpolitan.
Melansir siaran pers, perseroan pada keterbukaan informasi BEI, Selasa (14/5/2024), Surya Semesta Internusa melihat minat yang luar biasa ini mendorong Perusahaan untuk menaikkan target penjualan pemasaran sepanjang 2024 untuk Suryacipta City of Industry Karawang dan Subang Smartpolitan dari 65 hektar menjadi 184 hektar.
Baca Juga
SSIA melaporkan pendapatan konsolidasi sebesar Rp 1.091,6 miliar untuk kuartal 1 2024. Pendapatan tumbuh sebesar 13,8% dari Rp 959,0 miliar yang dicatatkan pada kuartal 1 2023.
Advertisement
Peningkatan ini terutama didorong oleh pendapatan segmen perhotelan yang meningkat sebesar 28,0% atau sebesar Rp 51,1 miliar, sementara pendapatan di segmen bisnis properti dan konstruksi SSIA meningkat sebesar 24,5% dan 9,6% masing-masing Rp 31,4 miliar dan Rp 62,2 miliar.
Laba kotor pada kuartal 1 meningkat sebesar 34,4% secara tahunan menjadi Rp 307,0 miliar, naik dari Rp 228,3 miliar pada kuartal 1 2023, didorong oleh peningkatan laba kotor properti sebesar 71,2% atau sebesar Rp 33,3 miliar dan peningkatan laba kotor perhotelan sebesar 32,7% Rp 36,7 miliar.
Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Saham. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.
Terbang ke China, Suryacipta Promosikan Subang Smartpolitan
PT Suryacipta Swadaya (Suryacipta), anak usaha dari PT Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA), menjalin kerja sama dengan SCP Consultants Pte Ltd (SCP) untuk mempromosikan peluang investasi di Indonesia ke investor China. Promosi tersebut khususnya di kawasan Subang Smartpolitan.
Kerja sama ini ditandai dengan penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) yang dilakukan oleh Vice President Sales & Marketing Suryacipta Swadaya Abednego Purnomo dan China Innovation Center Director Jiang Shun Jie, di Suzhou, provinsi Jiangsu, China.
Agenda ini dilaksanakan bersamaan dengan forum investasi yang diadakan oleh Suryacipta untuk memberikan informasi seputar investasi di Indonesia, khususnya di kawasan Subang Smartpolitan, yang merupakan proyek kota mandiri terintegrasi milik Suryacipta.
Kegiatan tersebut mendapat sambutan yang sangat baik dari pelaku usaha dan calon investor dari Tiongkok. Perusahaan-perusahaan dari berbagai bidang, sebagian besar berasal dari kota Suzhou turut berpartisipasi dalam acara tersebut.
Jiang Shun Jie menyampaikan, China Innovation Center sangat mengapresiasi perwakilan dari PT Suryacipta Swadaya yang datang dari Indonesia ke China, ke Suzhou, ke SCP, dan ke pengusaha China.
"Melalui komunikasi tatap muka, kami benar-benar merasakan atmosfer bisnis dari Indonesia. Kami senang acara ini dapat membantu semua orang mendapatkan inspirasi, mitra, dan kepercayaan”. jelas dia dalam keterangan tertulis, Senin (15/1/2024).
Di masa mendatang, Jiang berharap SCP dapat memperdalam kerja sama dengan Suryacipta. Sebagai perusahaan internasional terkemuka dalam perencanaan kota dan wilayah Asia, SCP berkomitmen untuk membangun lebih banyak jembatan bagi perusahaan luar negeri untuk membuka jalan ke seluruh dunia.
SCP telah melayani lebih dari 2.000 proyek di lebih dari 200 kota di 14 negara secara global. Dengan perkembangan kawasan industri di dunia, SCP menyediakan layanan profesional yang komprehensif, termasuk konsultasi strategis, perencanaan dan desain perkotaan, serta promosi investasi kepada para pengusaha dan investor.
Advertisement
Potensi Investasi Indonesia
Dalam forum tersebut, Abednego memberikan gambaran umum tentang potensi investasi di Indonesia yang semakin besar. Hal ini didukung oleh kebijakan pemerintah yang semakin progresif dan kondusif bagi para investor. Salah satu contohnya adalah pendaftaran investasi secara online dan terintegrasi melalui sistem OSS-RBA atau Perizinan Berusaha Berbasis Risiko.
Selain itu, pemerintah Indonesia juga menawarkan berbagai insentif investasi bagi para investor yang menempatkan lokasi bisnisnya di kawasan industri, termasuk Subang Smartpolitan. Insentif tersebut meliputi tax holiday, tax allowance, investment allowance, customs & import duty, yang diatur berdasarkan Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI).
Faktor-faktor tersebut diharapkan dapat dimanfaatkan oleh para pengusaha dan investor di Tiongkok untuk menempatkan investasinya di Indonesia, khususnya di Subang Smartpolitan.
Abednego menyampaikan bahwa inquiry yang masuk ke Suryacipta saat ini didominasi oleh pengusaha Tiongkok, terutama dari sektor otomotif dan elektronik. Hal ini tidak mengherankan, mengingat Subang Smartpolitan memiliki ekosistem lengkap untuk area bisnis dan komersial dengan konsep smart, green, and sustainable. Kawasan ini menerapkan infrastruktur berbasis IoT yang mendukung aktivitas bisnis para tenant, khususnya industri hi-tech.
Subang Smartpolitan
Selain itu, Subang Smartpolitan juga dikelilingi oleh tenaga kerja yang kompetitif dan terintegrasi dengan infrastruktur strategis nasional, seperti Pelabuhan Patimban, Bandara Internasional Kertajati, dan Tol Trans Jawa. Terlebih lagi, Subang Smartpolitan akan memiliki akses langsung ke Pelabuhan Patimban melalui jalan tol dengan jarak tempuh sekitar 30 menit.
Suzhou sendiri adalah kota terpadat di provinsi Jiangsu dan merupakan pusat ekonomi utama serta titik fokus perdagangan. Dilansir dari Suzhou Bureau of Commerce, Produk Domestik Bruto (PDB) regional Suzhou pada semester pertama tahun 2023 mencapai USD 160,32 miliar, tumbuh sebesar 4,7 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Advertisement