Liputan6.com, Jakarta - Bank Indonesia (BI) menaikkan suku bunga acuan menjadi 6,25% pada April kemarin untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah di tengah kondisi pasar keuangan global yang tidak menentu. Selain itu, ekspektasi dari bank sentral AS, The Federal Reserve (The Fed), untuk menurunkan suku bunga dalam waktu dekat semakin mengecil.
Dalam kondisi seperti ini, Surat Berharga Negara (SBN) dengan tipe imbal hasil (kupon) floating with floor (mengambang dengan tingkat minimum) dianggap sebagai opsi investasi yang menguntungkan. Sebagai contoh, ST009 yang ditawarkan November 2022. Pada masa itu, imbal hasil awalnya adalah 6,15% per tahun. Seiring dengan kenaikan suku bunga BI, imbal hasil ST009 naik jadi 7,55% per tahun.
Baca Juga
Head of Marketing Bibit.id Angie Anandita Tjhatra menjelaskan, pada 10 Juni-4 Juli 2024, Kementerian Keuangan (Kemenkeu) kembali menerbitkan SBN seri SBR013 dengan tipe imbal hasil (kupon) floating with floor. SBR013 diterbitkan dalam dua tipe produk, yakni SBR013-T2 dan SBR013-T4. Tenor untuk SBR013-T2 adalah dua tahun dengan imbal hasil 6,45% per tahun. Sementara itu, SBR013-T4 memiliki tenor empat tahun dengan imbal hasil 6,60% per tahun.
Advertisement
"Imbal hasil tersebut juga lebih tinggi dari deposito dengan pajak lebih rendah. Pajak SBN hanya 10%, berbeda dari pajak deposito yang mencapai 20%,"kata dia dalam keterangan tertulis, Selasa (11/6/2024).
SBR013 merupakan alternatif investasi yang 100% dijamin oleh negara serta menguntungkan untuk investor jangka pendek dan menengah. Imbal hasil kedua seri SBN ini akan ikut naik apabila suku bunga acuan BI naik.
Apabila suku bunga acuan BI turun, batas minimal imbal hasil minimalnya tetap 6,45% per tahun untuk SBR013-T2 dan 6,60% per tahun untuk SBR013-T4, tidak kurang dari itu.
Mulai Rp 1 Juta
Angie melanjutkan,ada tiga alasan mengapa SBR013 akan disambut antusias oleh investor ritel di Indonesia. Pertama, SBR013 merupakan instrumen investasi yang 100% dijamin oleh negara. Kedua, SBR013 menawarkan kupon floating with floor dan memiliki tenor dua tahun dan empat tahun. Ini cocok untuk masyarakat dengan tujuan keuangan yang berbeda-beda.
"Terakhir, Bibit menawarkan promo spesial cashback sampai maksimal Rp30 juta untuk investor SBR013,” tambah dia.
Masyarakat bisa berinvestasi SBR013 di Bibit dengan minimal pembelian Rp 1 juta dan kelipatan Rp 1 juta serta maksimal pembelian Rp 5 miliar untuk SBR013-T2 dan Rp 10 miliar untuk SBR013-T4.
Selain imbal hasilnya yang menguntungkan, investor SBR013 dengan nilai investasi minimal Rp 2 juta juga dapat mencairkan investasinya maksimal sebesar 50% sebelum jatuh tempo pada periode Early Redemption.
Advertisement
Cara Beli
Untuk SBR013-T2 dapat dicairkan sebesar maksimal 50% setelah satu tahun, sedangkan SBR013-T4 dapat dicairkan sebesar maksimal 50% setelah dua tahun berinvestasi.
Investor dapat berinvestasi SBN di Bibit selama 24 jam sehari, tujuh hari seminggu, termasuk hari libur. Caranya juga sangat mudah. Investor cukup mengklik icon atau banner “Surat Berharga Negara (SBN)” di aplikasi maupun website Bibit.
Dalam hal ini, Bibit bermitra dengan Stockbit Sekuritas untuk mengelola pencatatan dan penyimpanan Rekening Dana Investor SBN milik investor. Nantinya, setelah investor melakukan pembayaran untuk transaksi SBN, investor akan menerima bukti transaksi berupa Bukti Penerimaan Negara (BPN).