Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi menguat terbatas dan rawan koreksi pada perdagangan Senin, (1/7/2024). IHSG akan akan menguji posisi 7.102-7.149.
IHSG melesat 1,37 persen ke posisi 7.063 pada perdagangan Jumat, 28 Juni 2024 dan masih didominasi oleh volume pembelian, tetapi penguatannya masih tertahan oleh moving average (MA) 200 harian dan menimbulkan gap pada rentang 6.968-6.987.
Baca Juga
Analis PT MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana menuturkan, saat ini, posisi IHSG diperkirakan berada pada bagian dari wave (iii) dari wave (v) dari wave 1 dari wave 3 sehingga penguatan IHSG akan cenderung terbatas dan rawan koreksi membentuk wave (iv) ke rentang area 6.991-7.040.
Advertisement
“Adapun area penguatan IHSG selanjutkan diperkirakan menguji 7.102-7.149,” ujar Herditya.
Herditya menuturkan, IHSG berada di level support 6.945,6.843 dan level resistance 7.102-7.191 pada perdagangan Senin pekan ini.
Dalam riset PT Pilarmas Investindo Sekuritas menyebutkan, IHSG akan menguat terbatas dengan level support dan level resistance 6.970-7.100.
Rekomendasi Saham
Untuk rekomendasi saham hari ini, PT Pilarmas Investindo Sekuritas memilih saham PT BFI Finance Tbk (BFIN), PT Ciputra Development Tbk (CTRA), dan PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG).
Sementara itu, Herditya memilih saham PT Astra Otoparts Tbk (AUTO), PT BFI Finance Tbk (BFIN), PT Bukalapak.com Tbk (BUKA), dan PT XL Axiata Tbk (EXCL).
Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual saham. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.
Rekomendasi Teknikal
Berikut rekomendasi teknikal dari MNC Sekuritas:
1.PT Astra Otoparts Tbk (AUTO) - Buy on Weakness
Saham AUTO menguat 3,27% ke 1.895 disertai peningkatan volume pembelian, penguatannya pun mampu menembus MA20.
Herditya menuturkan, saat ini, diperkirakan, posisi AUTO berada di awal wave [iii] dari wave 1, sehingga AUTO masih berpeluang melanjutkan penguatannya.
Buy on Weakness: 1.845-1.890
Target Price: 1.990, 2.060
Stoploss: below 1.795
2.PT BFI Finance Tbk (BFIN) - Buy on Weakness
Saham BFIN menguat 5,59% ke 945 disertai dengan munculnya volume pembelian, namun penguatannya masih tertahan oleh MA20.
"Selama masih mampu berada di atas 860 sebagai stoplossnya, maka posisi BFIN saat ini diperkirakan sedang berada di awal wave [iii] dari wave 1," ujar dia.
Buy on Weakness: 900-935
Target Price: 980, 1.080
Stoploss: below 860
3.PT Bukalapak.com Tbk (BUKA) - Buy on Weakness
Saham BUKA menguat 3,73% ke 139 dan masih didominasi oleh volume pembelian. Herditya menuturkan, selama BUKA masih mampu berada di atas 124 sebagai stoplossnya, posisi BUKA saat ini diperkirakan berada di awal wave [iii] dari wave C.
Buy on Weakness: 130-138
Target Price: 150, 157
Stoploss: below 124
4.PT XL Axiata Tbk (EXCL) - Buy on Weakness
Saham EXCL terkoreksi 1,82% ke 2.160 disertai dengan munculnya volume penjualan. "Saat ini, diperkirakan posisi EXCL berada pada bagian awal dari wave v dari wave (c) dari wave [ii]. Sehingga EXCL masih rawan untuk melanjutkan koreksinya," ujar dia.
Buy on Weakness: 1.995-2.160
Target Price: 2.240, 2.390
Stoploss: below 1.960
Advertisement
Apa yang Dimaksud dengan IHSG?
Mengutip laman BEI, indeks saham adalah ukuran statistik yang mencerminkan keseluruhan pergerakan harga atas sekumpulan saham yang dipilih berdasarkan kriteria dan metodologi tertentu serta dievaluasi berkala.
Adapun tujuan dari indeks saham antara lain:
Mengukur sentimen pasar
Dijadikan produk investasi pasif seperti reksa dana indeks dan ETF indeks serta produk turunan
Benchmark bagi portofolio aktif
Proksi dalam mengukur dan membuat model pengembalian investasi atau return, risiko sistematis, dan kinerja yang disesuaikan dengan risiko, serta
Proksi untuk kelas aset pada alokasi aset
Sedangkan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) adalah indeks yang mengukur kinerja harga semua saham yang tercatat di papan utama dan papan pengembangan Bursa Efek Indonesia (BEI).
Apa Fungsi IHSG?
Berikuf fungsi IHSG seperti dikutip dari laman OCBC NISP:
1.Menunjukkan Pergerakan Pasar
Fungsi IHSG untuk menunjukkan pergerakan saham-saham sedang melantai di pasar modal. Melalui pergerakan saham-saham tersebut, pelaku pasar modal bisa menganalisa bagaimana gairah jual beli instrumen investasi di suatu negara secara real time.
Selain itu, pihak eksternal pasar modal antara lain ekonom, pengamat, dan pemerintah bisa mendapat gambaran tentang seberapa menariknya negara bagi para penanam modal.
2.Menampilkan Tolak Ukur Kinerja Portofolio Efek
IHSG juga berfungsi menampilkan tolak ukur efek bagi para calon investor sebelum masuk ke pasar modal. Grafik IHSG menampilkan informasi tentang harga saham rata-rata yang bisa dijadikan benchmark bagi para investor dalam mengambil keputusan.
3.Menunjukkan Estimasi Profit
IHSG juga berfungsi memberikan estimasi profit terutama bagi calon investor. Persentase data dalam grafik saham IHSG dapat dijadikan standar untuk mengetahui berapa estimasi perkembangan investasi dalam pasar modal. Apabila harga saham IHSG rata-rata mengalami kenaikan 10% selama 6 bulan, maka dalam setengah tahun ke depan harga saham yang Anda beli bisa naik 10%.
4.Menjadi Produk Investasi Pasif
Selain itu, IHSG berfungsi menjadi produk investasi pasif atau underlying assets. Saat melakukan proses jual beli instrumen, seorang investor dapat membeli beberapa lot saham berbeda dan menjualnya secara kolektif kepada orang lain. Penjualan saham kolektif ini umumnya menggunakan harga saham IHSG. Sehingga apabila harga IHSG meningkat, harga saham kolektif juga akan naik.
Advertisement