Total Penghimpunan Dana di Pasar Modal Tembus Rp 479,42 Triliun

Direktur Utama Bursa Efek Indonesia (BEI), Iman Rachman menuturkan, pasar modal menjadi alternatif strategi pendanaan yang kompetitif.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 01 Jul 2024, 19:24 WIB
Diterbitkan 01 Jul 2024, 19:24 WIB
Total Penghimpunan Dana di Pasar Modal Tembus Rp 479,42 Triliun
Pasar modal telah menghimpun dana melalui berbagai pilihan efek dan aksi korporasi yang dilakukan perusahaan.(Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Pasar modal telah menghimpun dana melalui berbagai pilihan efek dan aksi korporasi yang dilakukan perusahaan. Jika dibandingkan dengan perbankan, Direktur Utama Bursa Efek Indonesia (BEI), Iman Rachman mengatakan, dari 2019 akumulasi total fundraise atau penghimpunan dana di pasar modal tercatat sebesar Rp 479,42 triliun atau tumbuh sebesar 35,20% year on year.

Sementara itu di periode yang sama, perbankan memiliki total pinjaman yang beredar sebesar Rp 5.142 triliun atau tumbuh sebesar 11,96% year on year. "Perbandingan ini menunjukkan bahwa pasar modal adalah alternatif strategi pendanaan yang kompetitif," kata Iman dalam Road to Indonesia Management Summit 2024” (IMS), Senin (1/7/2024).

Kontribusi pasar modal Indonesia bagi negara tercermin dari total nilai pajak yang dibayarkan oleh perusahaan tercatat pada tahun 2023, yaitu sejumlah Rp 185,17 triliun atau sekitar 26% dari total pendapatan pemerintah pada 2023. Pembagian dividen oleh perusahaan tercatat kepada para investor yang juga meningkat pada tahun 2023 menjadi sebesar Rp 366,6 triliun atau naik sebesar 42,6% apabila dibandingkan dengan tahun 2019.

Menuju cita-cita Indonesia Maju, Iman mengatakan terdapat peluang dan tantangan yang perlu dihadapi. Beberapa peluang seperti peringkat Indonesia sebagai negara ke-6 terbaik di Asia Tenggara dalam kemudahan berbisnis pada 2020, serta bonus demografi dari populasi terbesar keempat di dunia setelah Tiongkok, India, dan Amerika Serikat. Kondisi tersebut, kata Iman, dapat diubah menjadi aset yang produktif bagi ekonomi Indonesia di masa depan.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Tantangan yang Dihadapi

IHSG Ditutup Menguat
Karyawan memfoto layar pergerakan IHSG, Jakarta, Rabu (3/8/2022). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan di Bursa Efek Indonesia, Rabu (3/08/2022), ditutup di level 7046,63. IHSG menguat 58,47 poin atau 0,0084 persen dari penutupan perdagangan sehari sebelumnya. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Di sisi lain, terdapat tantangan yang perlu dihadapi. Seperti bahaya perlambatan ekonomi global, inflasi dan tingkat suku yang meningkat, sehingga dapat mengurangi daya beli konsumen dan investasi dalam industri pariwisata, serta ketegangan geopolitik terutama di Timur Tengah yang dapat mempengaruhi harga komoditas, inflasi, dan pertumbuhan ekonomi Indonesia jangka panjang.

"Menghadapi tantangan tersebut, Bursa telah melakukan sejumlah inisiatif untuk dapat menjadikan perdagangan yang teratur, wajar, dan efisien, serta menarik minat investor untuk senantiasa berinvestasi melalui pasar modal," kata Iman.

Di antaranya adalah peluncuran produk dan layanan baru sebagai usaha untuk peningkatan likuiditas perdagangan, serta eksplorasi perluasan peran untuk dapat menjadi alternatif pendanaan selain atas jasa transaksi seperti pendapatan melalui layanan data maupun produk lain selain saham, yaitu kita mulai tahun lalu dengan bursa karbon.

 


Inisiatif Strategis

Indeks Harga Saham Gabungan Akhir Tahun 2022 Ditutup Lesu
Karyawan melintasi layar yang menampilkan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) saat acara Penutupan Perdagangan Bursa Efek Indonesia Tahun 2022 di Jakarta, Jumat (30/12/2022). PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat ada 59 perusahaan yang melakukan Initial Public Offering (IPO) atau pencatatan saham sepanjang 2022. Pada penutupan perdagangan akhir tahun, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup lesu 0,14% atau 9,46 poin menjadi 6.850,62. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Untuk menjaga kelangsungan pertumbuhan pasar modal Indonesia, bursa juga telah melaksanakan sejumlah inisiatif strategis untuk menetapkan kebijakan baru yang disesuaikan dengan kebutuhan terkini investor serta kondisi perkembangan ekonomi Indonesia.

Inisiatif strategis yang dilakukan hingga beberapa tahun ke depan masih akan menekankan pada tiga hal fokus utama. Yaitu yang pertama pendalaman pasar, yang kedua perlindungan investor, dan yang terakhir adalah sinergi dan konektivitas regional.

"Ketiga fokus ini kami tekankan ke beberapa fokus seperti implementasi papan pemantauan khusus, papan ekonomi baru, ESG scoring, dan optimasi layanan dan produk-produk pasar modal baru seperti waran terstruktur dan single stock futures," ungkap Iman.


Apa Saja Kegiatan untuk Dongkrak Pasar Modal?

Pergerakan IHSG Turun Tajam
Pengunjung melintas di papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Jakarta, Rabu (15/4/2020). Pergerakan IHSG berakhir turun tajam 1,71% atau 80,59 poin ke level 4.625,9 pada perdagangan hari ini. (Liputan6.com/Johan Tallo)

BEI juga telah melaksanakan sejumlah kegiatan untuk tetap dapat meningkatkan pertumbuhan investor setiap tahunnya. Di antaranya melalui kegiatan pencanangan dan literasi serta inklusi pasar modal di seluruh Indonesia dengan mengedepankan program Aku Investor Saham bekerjasama dengan OJK, pihak pemerintah, SRO lainnya serta perusahaan sekuritas dan akademik.

 

Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya