Laba Surya Esa Perkasa Terbang 417,76% pada Semester I-2024

Surya Esa Perkasa Tbk (ESSA) mengumumkan kinerja paruh pertama tahun ini yang berakhir pada 30 Juni 2024

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 12 Jul 2024, 13:00 WIB
Diterbitkan 12 Jul 2024, 13:00 WIB
Pembukaan Awal Tahun 2022 IHSG Menguat
Pekerja melintas di depan layar Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di BEI, Jakarta, Senin (3/1/2022). Pada pembukan perdagagangan bursa saham 2022 Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) langsung menguat 7,0 poin atau 0,11% di level Rp6.588,57. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta Surya Esa Perkasa Tbk (ESSA) mengumumkan kinerja paruh pertama tahun ini yang berakhir pada 30 Juni 2024. Pada periode tersebut, perseroan membukukan pertumbuhan laba signifikan meski pendapatan mengalami penurunan.

Melansir laporan keuangan perseroan dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat (12/7/2024), perseroan membukukan pendapatan USD 151,61 juta atau sekitar Rp 2,45 triliun (kurs Rp 16.152,30 per USD). Pendapatan itu turun 9,85 persen dibandingkan pendapatan semester I 2023 yang tercatat sebesar USD 168,18 juta.

Seiring turunnya pendapatan, perseroan mampu menekan beban pokok pendapatan menjadi USD 99,47 juta pada semester I 2024 dibanding USD 137,19 juta pada semester I 1013. Alhasil, perseroan masih mengantongi laba kotor USD 52,14 juta atau naik 68,29 persen dibandingkan laba kotor semester I 2023 yang sebesar USd 30,98 juta.

Beban Penjualan

Pada semester I 2024, perseroan membukukan beban penjualan USD 302.025, beban umum dan administrasi USD 12,5 juta, dan penghasilan keuangan USD 2,27 juta. Bersamaan dengan itu, beban keuangan tercatat sebesar USD 5,94 juta, serta kerugian lain-lain USD 565.335.

Setelah memperhitungkan beban pajak, perseroan membukukan laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar USD 20,59 juta atau sekitar Rp 332,6 miliar. Laba ini naik 417,76 persen dibandingkan laba semester I 2023 yang tercatat sebesar USD 3,98 juta.

Dari sisi aset perseroan sampai dengan Juni 2024 tercatat sebesar USD 673,1 juta atau turun dibandingkan posisi akhir tahun lalu yang sebesar USD 695,44 juta. Liabilitas turun menjadi USD 155,48 juta pada Juni 2024 dari USD 197,7 juta pada Desember 2023.

Sementara ekuitas sampai dengan paruh pertama tahun ini naik menjadi USD 517,61 juta dari USD 497,74 juta pada Desember tahun lalu.

IHSG Dibuka Menguat Jumat Pagi, tapi Masih Rawan Terkoreksi

IHSG Ditutup Menguat
Karyawan memfoto layar pergerakan IHSG, Jakarta, Rabu (3/8/2022). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan di Bursa Efek Indonesia, Rabu (3/08/2022), ditutup di level 7046,63. IHSG menguat 58,47 poin atau 0,0084 persen dari penutupan perdagangan sehari sebelumnya. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Jumat pagi dibuka menguat 36,06 poin atau 0,49 persen ke posisi 7.336,47. Ini seperti dikutip dari Antara, Jumat (12/7/2024).

Sementara itu, kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 naik 6,89 poin atau 0,75 persen ke posisi 922,25.

IHSG Berpeluang Rawan KoreksiLaju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akan menguat terbatas dan rawan koreksi pada perdagangan saham Jumat, 12 Juli 2024. IHSG akan menguji rentang 7.000-7.160.

IHSG naik 0,18 persen ke posisi 7.300 dan masih didominasi oleh volume pembelian pada Kamis, 11 Juli 2024.

Analis PT MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana menuturkan, saat ini, posisi IHSG diperkirakan berada pada akhir wave (v) dari wave 1 dari wave (3) sehingga penguatan IHSG akan relatif terbatas. “Dan rawan koreksi untuk menguji rentang koreksi 7.000-7.160,” kata Herditya.

Ia menuturkan, IHSG akan bergerak di level support 7.176,7.099 dan level resistance 7.356,7.396 pada Jumat pekan ini.

Dalam riset PT Pilarmas Investindo Sekuritas menyebutkan, IHSG berpotensi menguat terbatas dengan level support dan level resistance 7.200-7.350. “Dan tentunya semakin rawan koreksi,” demikian dikutip.

Rekomendasi SahamUntuk rekomendasi saham hari ini, Herditya memilih saham PT Astra Otoparts Tbk (AUTO), PT Hartadinata Abadi Tbk (HRTA), PT Kalbe Farma Tbk (KLBF), dan saham PT Ultrajaya Milk Industry Tbk (ULTJ).

Sedangkan PT Pilarmas Investindo Sekuritas memilih saham PT Timah Tbk (TINS), PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTK), dan saham PT Darma Henwa Tbk (DEWA).

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya