Kapan Momen yang Tepat untuk Investasi Saham?

Dalam artikel ini dijelaskan beberapa prinsip umum dapat membantu menentukan momen yang tepat untuk investasi saham

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 17 Agu 2024, 06:00 WIB
Diterbitkan 17 Agu 2024, 06:00 WIB
(Foto: Ilustrasi investasi saham. Dok Unsplash/Austin Distel)
(Foto: Ilustrasi investasi saham. Dok Unsplash/Austin Distel)

Liputan6.com, Jakarta Investasi saham bisa menjadi cara yang efektif untuk meningkatkan kekayaan seiring waktu, tetapi menentukan momen yang tepat untuk masuk ke pasar saham bisa menjadi tantangan tersendiri.

Investor sering bertanya-tanya, "Kapan waktu yang tepat untuk mulai berinvestasi saham?" Jawabannya bergantung pada berbagai faktor, termasuk kondisi pasar, tujuan keuangan pribadi, dan toleransi risiko.

Namun, beberapa prinsip umum dapat membantu menentukan momen yang tepat.

1. Saat Pasar Sedang Koreksi atau Bearish

Salah satu momen yang sering dianggap ideal untuk berinvestasi saham adalah saat pasar sedang terkoreksi atau mengalami fase bearish.

Koreksi pasar adalah ketika harga saham turun 10% atau lebih dari puncaknya. Fase ini sering dianggap sebagai peluang emas untuk membeli saham dengan harga lebih murah. Saat pasar sedang turun, banyak saham berkualitas tinggi yang dijual dengan harga diskon, yang berarti potensi keuntungan di masa depan bisa lebih besar jika pasar pulih.

Namun, penting untuk diingat bahwa investasi saham pada masa koreksi atau bearish memerlukan kesabaran dan ketahanan mental yang kuat, karena pasar mungkin membutuhkan waktu untuk pulih. Investor perlu siap menghadapi volatilitas dan ketidakpastian dalam jangka pendek.

2. Saat Memiliki Dana yang Tidak Dibutuhkan dalam Jangka Pendek

Waktu terbaik untuk investasi saham juga terkait dengan situasi keuangan pribadi. Idealnya, investasi di pasar saham dilakukan dengan uang yang tidak dibutuhkan dalam jangka pendek, setidaknya selama 3-5 tahun. Ini memberi waktu bagi investasi untuk tumbuh dan membantu mengurangi risiko kehilangan uang akibat fluktuasi pasar jangka pendek.

Sebelum berinvestasi, pastikan Anda memiliki dana darurat yang cukup untuk menutupi kebutuhan hidup selama 6-12 bulan. Dengan begitu, Anda tidak perlu menjual investasi saham Anda di saat pasar sedang turun untuk memenuhi kebutuhan mendesak.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


3. Saat Kondisi Ekonomi dan Suku Bunga Mendukung

Ilustrasi investasi, investasi saham (Photo by Tech Daily on Unsplash)
Ilustrasi investasi, investasi saham (Photo by Tech Daily on Unsplash)

Kondisi ekonomi makro juga memainkan peran penting dalam menentukan waktu yang tepat untuk berinvestasi saham. Biasanya, pasar saham cenderung menguat saat perekonomian tumbuh dan suku bunga rendah.

Suku bunga yang rendah membuat investasi di pasar saham lebih menarik dibandingkan dengan obligasi atau simpanan bank, karena potensi pengembaliannya lebih tinggi.

Sebaliknya, suku bunga yang tinggi dapat menekan pasar saham karena biaya pinjaman meningkat, yang dapat berdampak negatif pada laba perusahaan.

Oleh karena itu, memperhatikan tren ekonomi dan kebijakan moneter bisa membantu dalam menentukan waktu yang tepat untuk masuk ke pasar saham.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya