25 Perusahaan Antre di Pipeline IPO Bursa hingga Akhir Agustus 2024

Bursa Efek Indonesia (BEI) mengantongi sejumlah perusahaan antre di pipeline pencatatan umum perdana saham (initial public offering/IPO). Adapun sampai dengan 30 Agustus 2024, terdapat 34 perusahaan yang mencatatkan saham di Bursa. Dana yang berhasil dihimpun dari IPO tersebut sebesar Rp 5,15 triliun.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 03 Sep 2024, 16:37 WIB
Diterbitkan 03 Sep 2024, 16:37 WIB
Hari Ini, Indeks Harga Saham Gabungan Ditutup di Zona Hijau
Bursa Efek Indonesia (BEI) mengantongi sejumlah perusahaan antre di pipeline pencatatan umum perdana saham (initial public offering/IPO). Adapun sampai dengan 30 Agustus 2024, terdapat 34 perusahaan yang mencatatkan saham di Bursa. Dana yang berhasil dihimpun dari IPO tersebut sebesar Rp 5,15 triliun. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta Bursa Efek Indonesia (BEI) mengantongi sejumlah perusahaan antre di pipeline pencatatan umum perdana saham (initial public offering/IPO). Adapun sampai dengan 30 Agustus 2024, terdapat 34 perusahaan yang mencatatkan saham di Bursa. Dana yang berhasil dihimpun dari IPO tersebut sebesar Rp 5,15 triliun.

Direktur Penilaian Perusahaan BEI, I Gede Nyoman Yetna menyebutkan, saat ini terdapat 23 perusahaan yang siap debut di Bursa. Dari sisi asetnya, perusahaan dengan skala menengah masih mendominasi. Sedangkan dari sisi sektornya, paling banyak berasal dari sektor konsumer non-siklikal.

“Hingga saat ini, terdapat 25 perusahaan dalam pipeline pencatatan saham BEI," kata Nyoman kepada wartawan, dikutip Selasa (3/9/2024).

Merujuk POJK Nomor 53/POJK.04/2017, terdapat 5 perusahaan dengan aset skala besar di atas Rp 250 miliar. Kemudian 17 perusahaan dengan aset skala menengah antara Rp 50 miliar sampai Rp 250 miliar. Sisanya 1 perusahaan dengan aset skala kecil di bawah Rp 50 miliar.

Sementara, rincian sektornya adalah sebagai berikut:

  • • 3 Perusahaan dari sektor basic materials
  • • 4 Perusahaan dari sektor consumer cyclicals
  • • 4 Perusahaan dari sektor consumer non-cyclicals
  • • 4 Perusahaan dari sektor energy
  • • 1 Perusahaan dari sektor financials
  • • 1 Perusahaan dari sektor healthcare
  • • 2 Perusahaan dari sektor industrials
  • • 2 Perusahaan dari sektor infrastructures
  • • 0 Perusahaan dari sektor properties & real estate
  • • 1 Perusahaan dari sektor technology
  • • 1 Perusahaan dari sektor transportation & logistic

 

 

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Pipeline Obligasi

Jelang Hasil The Fed, IHSG Naik 74 Poin
Ada sebanyak 190 saham menghijau sehingga mendukung penguatan ke level 4.483,45.

Saat ini, Bursa mencatat penerbitan 104 emisi dari 62 penerbit EBUS dengan dana yang berhasil dihimpun sebesar Rp 88,4 triliun. Hingga 30 Agustus 2024, terdapat 15 emisi dari 11 penerbit EBUS yang sedang berada dalam pipeline obligasi. 

Lebih lanjut, berikut klasifikasi sektor penerbitan obligasi:

  • • 2 Perusahaan dari sektor basic materials
  • • 1 Perusahaan dari sektor consumer cyclicals
  • • 0 Perusahaan dari sektor consumer non-cyclicals
  • • 3 Perusahaan dari sektor energy
  • • 3 Perusahaan dari sektor financials
  • • 0 Perusahaan dari sektor healthcare
  • • 2 Perusahaan dari sektor industrials
  • • 0 Perusahaan dari sektor infrastructures
  • • 0 Perusahaan dari sektor properties & real estate
  • • 0 Perusahaan dari sektor technology
  • • 0 Perusahaan dari sektor transportation & logistic

 

 


Pipeline Rights Issue

Pembukaan Awal Tahun 2022 IHSG Menguat
Pekerja melintas di depan layar Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di BEI, Jakarta, Senin (3/1/2022). Pada pembukan perdagagangan bursa saham 2022 Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) langsung menguat 7,0 poin atau 0,11% di level Rp6.588,57. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Untuk aksi penambahan modal dengan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau rights issue, masih terdapat 24 perusahaan tercatat dalam pipeline. Adapun per 30 Agustus 2024, telah terdapat 15 perusahaan tercatat yang telah menerbitkan rights issue dengan total nilai Rp 34,42 triliun.

Selanjutnya, 24 perusahaan tercatat dalam pipeline rights issue BEI dengan rincian sektor sebagai berikut:

  • • 1 Perusahaan dari sektor basic materials
  • • 8 Perusahaan dari sektor consumer cyclicals
  • • 4 Perusahaan dari sektor consumer non-cyclicals
  • • 4 Perusahaan dari sektor energy
  • • 5 Perusahaan dari sektor financials
  • • 0 Perusahaan dari sektor healthcare
  • • 0 Perusahaan dari sektor industrials
  • • 1 Perusahaan dari sektor infrastructures
  • • 0 Perusahaan dari sektor properties & real estate
  • • 0 Perusahaan dari sektor technology
  • • 1 Perusahaan dari sektor transportation & logistic
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya