Pasar Saham Asia-Pasifik Pulih pada Rabu, Nikkei Jepang Pimpin Penguatan

Pasar Asia-Pasifik bangkit kembali pada Rabu setelah mengalami penurunan luas di sesi sebelumnya

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 09 Okt 2024, 08:30 WIB
Diterbitkan 09 Okt 2024, 08:30 WIB
Rudal Korea Utara Bikin Bursa Saham Asia Ambruk
Seorang wanita berjalan melewati sebuah indikator saham elektronik sebuah perusahaan sekuritas di Tokyo (29/8). Akibat peluncuran rudal Korea Utara yang mendarat di perairan Pasifik saham Asia menglami penurunan. (AP Photo/Shizuo Kambayashi)

Liputan6.com, Jakarta Pasar Asia-Pasifik bangkit kembali pada Rabu setelah mengalami penurunan luas di sesi sebelumnya, sementara saham-saham di Wall Street menguat semalam.

Investor saat ini memfokuskan perhatian pada keputusan kebijakan dari Bank Sentral Selandia Baru dan Bank Sentral India.

Bank sentral Selandia Baru diperkirakan akan menurunkan suku bunga acuan sebesar 50 basis poin menjadi 4,75%, sementara Bank Sentral India diprediksi akan mempertahankan suku bunga di level 6,5%.

Dikutip dari CNBC, Rabu (9/10/2024), Indeks Nikkei 225 Jepang naik 1%, sementara Topix, yang lebih luas, meningkat 0,5%.

Futures untuk indeks Hang Seng Hong Kong berada di level 20.964, menunjukkan adanya potensi pemulihan setelah indeks tersebut mengalami hari terburuk dalam 16 tahun, dengan penurunan 9,41% dan ditutup di 20.926,79.

Indeks saham S&P/ASX 200 Australia memulai hari dengan naik 0,4%.

Pasar Korea Selatan ditutup karena hari libur nasional.

 

Wall Street Menghijau

IHSG Ditutup Melemah, Transaksi Perdagangan Capai Rp14,44 Triliun
Kinerja saham emiten bank jumbo seperti PT Bank Rakyat Indonesia Tbk. (BBRI) dan PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) kompak ambrol. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Semalam di Amerika Serikat, saham-saham naik seiring meredanya harga minyak.

S&P 500 naik 0,97%, Nasdaq Composite naik 1,45%, dan Dow Jones Industrial Average menambah 0,3%.

Futures minyak West Texas Intermediate turun 4,6% pada hari Selasa, seiring para pedagang memantau serangan balasan Israel yang diharapkan sebagai tanggapan atas serangan rudal Iran, serta upaya Amerika Serikat untuk mencegah konflik regional yang lebih luas.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya