Harga CPO Naik, Austindo Nusantara Catat Laba Tumbuh Jadi USD 1,4 Juta

PT Austindo Nusantara Jaya Tbk (ANJT) catat pendapatan turun 5,1 persen dan laba periode berjalan ke pemilik entitas induk naik 145,6 persen hingga kuartal III 2024.

oleh Agustina Melani diperbarui 12 Nov 2024, 11:03 WIB
Diterbitkan 12 Nov 2024, 11:03 WIB
Pekerja di kebun kelapa sawit mengangkat TBS ke truk. (PT Austindo Nusantara Jaya Tbk/ANJT)
Pekerja di kebun kelapa sawit mengangkat TBS ke truk. (PT Austindo Nusantara Jaya Tbk/ANJT)

Liputan6.com, Jakarta - PT Austindo Nusantara Jaya Tbk (ANJT) membukukan kinerja keuangan beragam hingga September 2024. Austindo Nusantara Jaya mencatat pendapatan merosot tetapi laba melonjak signifikan hingga September 2024.

Pendapatan Austindo Nusantara Jaya turun 5,1 persen menjadi USD 168,41 juta atau setara Rp 2,67 triliun hingga kuartal III 2024 (asumsi kurs 15.871 per dolar AS untuk periode hingga kuartal III 2024). Pada periode sama tahun sebelumnya, pendapatan Perseroan tercatat USD 177,51 juta atau setara Rp 2,68 triliun (asumsi kurs 15.121 terhadap dolar AS untuk periode hingga kuartal III 2023).

Direktur Keuangan Austindo Nusantara Jaya, Nopri Pitoy menuturkan, pendapatan Perseroan turun 5,1 persen terutama disebabkan penurunan pendapatan dari segmen kelapa sawit. Volume penjualan crude palm oil (CPO) menurun sebesar 14 persen menjadi 182.944 metrik ton (MT) dibandingkan capaian pada periode hingga kuartal III 2023 sebesar 212.816 mt. Hal ini karena penurunan produksi.

“Namun, melemahnya volume penjualan ini dikompensasi oleh kenaikan harga jual rata-rata (HJR) CPO pada periode hingga kuartal III 2024 menjadi sebesar USD 787/Mt, naik 6,2 persen dibandingkan HJR pada periode sama tahun lalu sebesar USD 741/mt,” ujar dia dalam keterangan resmi.

Sementara itu, HJR inti sawit atau palm kernel meningkat 27,1 persen YoY menjadi USD 463/mt dan HJR minyak inti sawit atau palm kernel oil sedikit lebih tinggi dibandingkan tahun lalu menjadi USD 749/mt, naik 1,1 persen YoY.

Beban pokok pendapatan susut 7,9 persen menjadi USD 141,88 juta hingga September 2024 dari periode sama tahun sebelumnya USD 154,06 juta. Dengan demikian, laba bruto Perseroan naik 13,2 persen dari USD 23,45 juta hingga September 2023 menjadi USD 26,53 juta hingga September 2024.

Beban usaha Perseroan bertambah 11,4 persen menjadi USD 10,29 juta hingga September 2024 dari periode sama tahun sebelumnya USD 9,23 juta.

Perseroan membukukan laba usaha menguat 14,3 persen menjadi USD 16,24 juta hingga September 2024 dari periode hingga September 2023 sebesar USD 14,21 juta.

Seiring kinerja tersebut, PT Austindo Nusantara Jaya Tbk (ANJT) membukukan laba periode berjalan melonjak 1.197,5 persen menjadi USD 1,04 juta atau setara Rp 16,52 miliar hingga kuartal III 2024. Pada periode sama tahun sebelumnya, laba Perseroan tercatat USD 80.247.

Kinerja Laba

Pengangkutan TBS dari kebun ke pabrik (PT Austindo Nusantara Jaya Tbk/ANJT)
Pengangkutan TBS dari kebun ke pabrik (PT Austindo Nusantara Jaya Tbk/ANJT)

Pencapaian laba itu seiring harga CPO (crude palm oil) yang lebih tinggi dan penurunan biaya untuk pemeliharaan jalan dan pupuk untuk tanaman menghasilkan, diimbangi oleh volume penjualan CPO, PK dan Palm Kernel Oil (PKO) yang lebih rendah. Dengan demikian, rasio marjin laba bersih Perseroan naik 1.267,6 persen YoY hingga September 2024.

Perseroan membukukan laba periode berjalan yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk naik 145,6 persen menjadi USD 1,49 juta hingga kuartal III 2024 dari periode sama tahun sebelumnya USD 610.307.

Perseroan mencatat liabilitas naik 4,8 persen menjadi USD 197,72 juta hingga September 2024 dari Desember 2023 sebesar USD 188,74 juta. Ekuitas Perseroan menguat 0,9 persen menjadi USD 429,19 juta hingga September 2024 dari Desember 2023 sebesar USD 425,32 juta. Aset Perseroan naik 2,1 persen menjadi USD 626,92 juta hingga September 2024.

Sementara itu, bisnis edamame dan sagu Perseroan juga membukukan kinerja positif pada 2024. Nopri menuturkan, pendapatan dari edamame melonjak 137,3 persen dari USD 1,4 juta hingga September 2023 menjadi USD 3,3 juta hingga September 2024. “Hal itu berkat peningkatan volume penjualan dan harga jual rata-rata produk,” ujar dia.

Selain itu, bisnis sagu Perseroan mencatat pertumbuhan positif dengan beri kontribusi USD 920,7 ribu terhadap total pendapatan Perseroan hingga September 2024, naik 47,6 persen dari USD 623,9 ribu hingga September 2023.

“Namun, pendapatan dari segmen energi terbarukan mengalami penurunan akibat beberapa kendala teknis dan keterbatasan bahan baku,” ujar Nopri.

Hingga September 2024, 97,3 persen dari pendapatan konsolidasi Perseroan dari penjualan produk kelapa sawit. Sedangkan 2,7 persen sisana dari pendapatan konsesi jasa, penjualan edamame dan pati sagu.

 

Austindo Harap Produksi TBS Kembali Membaik pada Semester II 2024

Truk mengangkut TBS sawit ke pabrik (PT Austindo Nusantara Jaya Tbk/ANJT)
Truk mengangkut TBS sawit ke pabrik (PT Austindo Nusantara Jaya Tbk/ANJT)

Sebelumnya, PT Austindo Nusantara Jaya Tbk (ANJT) mencatatkan penurunan produksi sebesar 9,1 persen pada semester I 2024.

Melansir dari keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu, 28 Agustus 2024, Austindo Nusantara Jaya produksi 370.650 metrik ton (mt) Tandan Buah Segar (TBS) dari perkebunan inti pada periode semester I-2024. Produksi inti ini lebih rendah 9,1 persen dibandingkan produksi pada periode yang sama tahun lalu sebesar 407.560 mt.

Hasil produksi yang menurun ini menyebabkan produktivitas TBS per hektar area turun dari sebelumnya 9,2 mt per ha, menjadi 8,6 mt per ha.

Terkait penurunan ini, Direktur ANJ Group, Mohammad Fitriansyah menuturkan, produksi pada semester satu 2024 memang menurun. Namun, ia berharap siklus pada semester II produksi TBS kembali membaik.

"Namun ada beberapa tantangan sekarang, terkait cuaca yang masih kemarau berkepanjangan, meskipun terlihat ada kenaikan produksi, tetapi besaran kenaikannya masih belum sesuai harapan,” kata Fitriyansyah dalam acara Press Tour Belitung 2024, Kontribusi Sawit untuk APBN dan Perekonomian, Selasa, 27 Agustus 2024.

Fitriansyah menambahkan, penyebab lain dari menurunnya produksi adalah dari sisi supply buah luar semakin menurun karena adanya pabrik kelapa sawit tanpa kebun. Meskipun begitu, dari sisi harga, Fitriansyah mengungkapkan ANJ Group masih stabil.

“Untuk bicara untung, kita usahakan, tapi kita tetap ikhtiar dan optimis,” pungkas Fitriansyah.

 

Kinerja 2023

PT Austindo Nusantara Jaya Tbk (ANJT) mencatatkan laba bersih sebesar USD 1,9 juta pada 2023, turun dari USD 21,2 juta dibandingkan tahun sebelumnya. Selain itu, total pendapatan sebesar USD 236,5 juta, turun 12,1% dibandingkan tahun sebelumnya.  

Direktur Keuangan ANJT, Nopri Pitoy penurunan tersebut terutama disebabkan oleh lebih rendahnya harga jual rata-rata (HJR) untuk Crude Palm Oil (CPO), Palm Kernel (PK), dan Palm Kernel Oil (PKO) serta penurunan volume penjualan PK.

“HJR CPO turun 12,9% menjadi USD 731 per mt dibandingkan USD 840 per mt pada tahun lalu. Selain itu, HJR PK juga turun 36,0% menjadi USD 358 per mt dan HJR PKO turun 33,1% menjadi USD 734 per mt pada 2023,” kata Nopri dalam keterangan resmi, dikutip Senin (4/3/2024).

Tak hanya itu, penurunan laba bersih terutama disebabkan oleh HJR yang lebih rendah, ditambah dengan peningkatan biaya depresiasi dan bunga pada 2023. 

“Selain itu, biaya operasi perkebunan yang baru menghasilkan di Papua Barat Daya, serta dari area penanaman kembali di perkebunan Sumatera Utara I dan Pulau Belitung juga mengalami peningkatan,” jelasnya.

Tandan Buah Segar

Meskipun begitu, ANJ berhasil mencapai kinerja produksi yang positif dengan peningkatan produksi Tandan Buah Segar (TBS) sebesar 4,8% menjadi 881.051 mt dibandingkan tahun lalu, yaitu sebesar 840.581 mt. 

Peningkatan produksi tersebut terutama dikontribusi oleh perkebunan di Pulau Belitung sebesar 254.579 mt, yang didorong oleh produktivitas yang tinggi dari tanaman-tanaman kelapa sawit muda hasil penanaman kembali (replanting). 

 

Infografis Efek Donald Trump Menang Pilpres AS ke Perekonomian Global
Infografis Efek Donald Trump Menang Pilpres AS ke Perekonomian Global. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya