Bursa Saham Asia Dibuka Cerah Usai Donald Trump Dilantik

Bursa saham Asia-Pasifik sebagian besar dibuka lebih tinggi pada hari Rabu, setelah Wall Street Amerika Serikat (AS) naik. Hal ini menyusul sikap tarif Presiden AS Donald Trump yang kurang agresif dari yang diharapkan.

oleh Septian Deny diperbarui 22 Jan 2025, 08:19 WIB
Diterbitkan 22 Jan 2025, 08:19 WIB
Ikuti Bursa Asia, IHSG Jatuh 20 Poin
Mengawali pekan ini, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) harus berkubang di zona merah dengan turun 20,65 poin ke level 4.665,24... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta Bursa saham Asia-Pasifik sebagian besar dibuka lebih tinggi pada hari Rabu, setelah Wall Street Amerika Serikat (AS) naik. Hal ini menyusul sikap tarif Presiden AS Donald Trump yang kurang agresif dari yang diharapkan.

Dikutip dari CNBC, Rabu (22/1/2025), indeks saham S&P/ASX 200 Australia naik 0,27% saat pembukaan.

Kontrak berjangka Nikkei 225 Jepang menunjukkan pembukaan pasar yang lebih kuat. Kontrak berjangka di Chicago berada pada level 39.405 dan kontrak berjangka di Osaka terakhir diperdagangkan pada level 39.270, dibandingkan dengan penutupan indeks sebelumnya di level 39.027,98.

Indeks berjangka Hang Seng Hong Kong berada pada level 20.028, lebih rendah dari penutupan terakhir HSI pada level 20.106,55.

Para investor akan mencermati pertemuan kebijakan bank sentral Malaysia hari ini, di mana Bank Negara Malaysia diperkirakan akan mempertahankan suku bunga kebijakannya tetap pada 3%.

Di AS , tiga indeks saham utama menguat semalam karena investor menilai komentar Donald Trump seputar perdagangan internasional sedikit lebih lunak dari perkiraan.

Dow Jones Industrial Average  naik 537,98 poin, atau 1,24%, dan ditutup pada level 44.025,81.  S&P 500  naik 0,88% dan ditutup pada level 6.049,24, sementara  Nasdaq Composite  naik 0,64% menjadi 19.756,78.

Trump mengatakan bahwa ia sedang  mempertimbangkan tarif sebesar 25%  untuk Meksiko dan Kanada pada tanggal 1 Februari karena kebijakan perbatasan mereka saat menandatangani perintah eksekutif hari pertama di Gedung Putih pada Senin malam.

Ia juga menyebutkan China, dengan mencatat bahwa AS dapat mengenakan tarif pada negara tersebut jika tidak menyetujui kesepakatan TikTok.

Cermati Rekomendasi Saham Hari Ini 22 Januari 2025, Ada ICBP hingga ULTJ

Sebelumnya, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpeluang menguat pada perdagangan Rabu (22/1/2025). IHSG akan menguji posisi 7.222-7.323.

IHSG naik 0,15 persen ke posisi 7.181 dan masih didominasi oleh volume pembelian pada perdagangan Selasa, 21 Januari 2025.

“Kami memperkirakan, penguatan IHSG ini merupakan bagian dari awal dari wave © dari wave B pada skenario hitam, masih terdapat peluang IHSG menguat menguji 7.222-7.323,” kata Analis PT MNC Sekuritas Herditya Wicaksana dalam catatannya, Rabu pekan ini.

Ia menambahkan, jika IHSG terkoreksi agresif menembus 6.931, IHSG akan menguji 6.742-6.835 untuk membentuk wave © dari wave Y.

Herditya mengatakan, IHSG akan berada di level support 6.931,6.843 dan level resistance 7.197,7.341 pada Rabu pekan ini.

Analis PT RHB Sekuritas Indonesia, Muhammad Wafi menuturkan, IHSG terlihat kembali melakukan rebound dengan bearish candle disertai volume untuk menguji resistance garis moving average (MA) 50 harian.

“Selama di atas garis MA20, IHSG berpeluang untuk kembali rebound dan breakout garis MA50 untuk menguji resistance garis MA200,” kata Wafi.

Wafi menuturkan, jika kembali breakdown garis MA20, IHSG berpeluang untuk kembali melemah dan menguji level support garis MA5.

“Range pergerakan IHSG saat ini berada di kisaran 7.100-7.300,” tutur Wafi.

Dalam riset PT Pilarmas Investindo Sekuritas menyebutkan, IHSG berpotensi menguat terbatas dengan level support dan level resistance di 7.070-7.200.

Rekomendasi Saham

Untuk rekomendasi saham hari ini, Wafi memilih saham PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP), PT Kalbe Farma Tbk (KLBF), PT Medikalola Hermina Tbk (HEAL), dan PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP).

Sedangkan Herditya memilih saham PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN), PT Mitra Keluarga Karyasehat Tbk (MIKA), dan PT Ultrajaya Milk Industry & Trading Co Tbk (ULTJ).

Rekomendasi Teknikal

Indeks Harga Saham Gabungan Akhir Tahun 2022 Ditutup Lesu
Layar yang menampilkan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) saat acara Penutupan Perdagangan Bursa Efek Indonesia Tahun 2022 di Jakarta, Jumat (30/12/2022). PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat ada 59 perusahaan yang melakukan Initial Public Offering (IPO) atau pencatatan saham sepanjang 2022. Pada penutupan perdagangan akhir tahun, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup lesu 0,14% atau 9,46 poin menjadi 6.850,62. (Liputan6.com/Angga Yuniar)... Selengkapnya

Berikut rekomendasi teknikal dari MNC Sekuritas:

1.PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) - Buy on Weakness

Saham BMRI menguat 0,83% ke 6.050 dan masih didominasi oleh volume pembelian. "Kami memperkirakan, posisi BMRI saat ini berada pada bagian dari wave (c) dari wave [ii], terlebih jika BMRI mampu break 6.200 sebagai resistancenya," ujar Herditya.

Buy on Weakness: 5.850-6.025

Target Price: 6.350, 6.500

Stoploss: below 5.750

 

2.PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) - Buy on Weakness

Saham BREN menguat 2,60% ke 9.850 disertai dengan adanya peningkatan tekanan jual. "Kami memperkirakan, posisi BREN saat ini berada pada bagian dari wave y dari wave (iv) pada skenario hitam," tutur dia.

Buy on Weakness: 8.600-9.400

Target Price: 10.075, 11.200

Stoploss: below 8.500

 

 3.PT Mitra Keluarga Karyasehat Tbk (MIKA) - Spec Buy

Saham MIKA menguat 0,42% ke 2.400 disertai dengan munculnya tekanan jual. "Selama masih mampu berada di atas 2.290 sebagai stoplossnya, posisi MIKA diperkirakan sedang berada di awal wave (c) dari wave [ii]," ujar Herditya.

Spec Buy: 2.340-2.380

Target Price: 2.460, 2.550

Stoploss: below 2.290

 

4.PT Ultrajaya Milk Industry and Co Tbk (ULTJ) - Sell on Strength

Saham ULTJ terkoreksi 0,30% ke 1.635 disertai dengan munculnya tekanan jual. "Kami perkirakan, posisi ULTJ saat ini berada di awal wave v dari wave (c). Hal ini berarti, posisinya masih rawan melanjutkan koreksinya yang kami perkirakan ke 1.520-1.550," ujar dia.

Sell on Strength: 1.640-1.665

 

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual saham. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

Penutupan IHSG pada 21 Januari 2025

Akhir Pekan IHSG Ditutup Menguat
Karyawan mengamati pergerakan harga saham di Profindo Sekuritas, Jakarta, Jumat (22/9/2023). (Liputan6.com/Angga Yuniar)... Selengkapnya

Sebelumnya, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) naik tipis pada perdagangan saham Selasa (21/1/2025). Penguatan IHSG terjadi di tengah mayoritas sektor saham yang memerah.

Mengutip data RTI, IHSG naik tipis 0,15 persen ke posisi 7.181,82. Indeks LQ45 menguat terbatas 0,10 persen ke posisi 834,45. Sebagian besar indeks saham acuan menghijau.

Pada perdagangan Selasa pekan ini, IHSG berada di level tertinggi 7.221,73 dan level terendah 7.176,33.

Sebanyak 238 saham menguat dan 345 saham melemah. 232 saham diam di tempat. Total frekuensi perdagangan 1.339.198 kali dengan volume perdagangan 19,3 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 12,7 triliun. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 16.330.

Mayoritas sektor saham memerah. Sektor saham properti susut 0,82 persen, dan catat koreksi terbesar. Sektor saham energi turun tipis 0,13 persen, sektor saham basic terpangkas 0,45 persen dan sektor saham industri merosot 0,43 persen.

Selain itu, sektor saham consumer siklikal melemah 0,54 persen, sektor saham teknologi terperosok 0,38 persen dan sektor saham transportasi turun 0,07 persen.

Sementara itu, sektor saham infrastruktur naik 1,05 persen, dan catat penguatan terbesar. Sektor saham kesehatan mendaki 0,61 persen, sektor saham keuangan menguat 0,52 persen, dan sektor saham nonsiklikal naik 0,19 persen.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya