Bangun Kapal Selam Militer, Inggris Beri Rolls-Royce Kontrak Rp178 Triliun

Anggaran tersebut disalurkan untuk merancang, membuat, dan menyediakan layanan dukungan bagi reaktor nuklir yang menggerakkan armada kapal selam.

oleh Natasha Khairunisa Amani Diperbarui 27 Jan 2025, 16:00 WIB
Diterbitkan 27 Jan 2025, 16:00 WIB
Ilustrasi mesin Rolls-Royce di pesawat Airbus
Ilustrasi mesin Rolls-Royce di pesawat Airbus (Wikipedia)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah Inggris mengatakan bahwa mereka telah memberikan kontrak senilai USD11 miliar atau kurang lebih Rp 178,4 triliun) kepada Rolls-Royce untuk 8 tahun ke depan.

Anggaran tersebut disalurkan untuk merancang, membuat, dan menyediakan layanan dukungan bagi reaktor nuklir yang menggerakkan armada kapal selam.

Mengutip The Straits Times, Senin (27/1/2025) kesepakatan tersebut akan memperkuat pencegahan berkelanjutan di laut milik Angkatan Laut Kerajaan Inggris, di mana setidaknya satu kapal selam rudal balistik bersenjata nuklir berpatroli di lautan negara itu.

Kesepakatan ini sekaligus meningkatkan pakta pertahanan AUKUS dengan Amerika Serikat dan Australia, demikian menurut keterangan Kementerian Pertahanan Inggris (MOD).

Menteri Pertahanan Inggris, John Healey mengatakan bahwa kontrak dengan Rolls-Royce, yang juga membuat mesin untuk pesawat terbang, akan menghemat anggaran pemerintah sebesar 400 juta Poundsterling atau Rp8 triliun s elama delapan tahun, dengan menggabungkan beberapa kontrak menjadi satu.'

"Ini merupakan dorongan bagi lapangan pekerjaan Inggris, bisnis Inggris. Ini merupakan dorongan bagi pencegahan nuklir kita," kata Healey, dalam sebuah wawancara dengan kantor berita Sky News.

Kontrak baru yang disebut Unity ini juga akan mendukung pekerjaan pada kapal selam nuklir kelas Dreadnought yang saat ini sedang dibangun, dan diharapkan dapat menciptakan 1.000 pekerjaan dan melindungi 4.000 orang lainnya.

"Ini benar-benar menunjukkan cara sektor pertahanan menjadi bagian dari mesin pertumbuhan ekonomi di negara ini," ujar Healey, saat berkunjung ke fasilitas produksi reaktor nuklir Rolls-Royce di Derby, Inggris.

Inggris Tingkatkan Anggaran Pertahanan hingga 2,5%

Prabowo Serah Terima Pesawat C-130J Super Hercules ke KSAU
“Kecepatan maksimal pesawat ini pada 660 kilometer per jam di ketinggian 6.706 meter dan ditenagai oleh empat turboprop Rolls-Royce AE 2100D yang bisa menghasilkan daya sebesar 4.700 tenaga kuda,” jelas Kementerian Pertahanan. (Liputan6.com/Faizal Fanani)... Selengkapnya

Industri pertahanan Inggris sedang menunggu Tinjauan Pertahanan Strategis pemerintah, yang menurut Healey masih akan diterbitkan pada musim semi setelah spekulasi bahwa hal itu dapat ditunda.

Sebelumnya, Inggris mengatakan akan meningkatkan anggaran pertahanan menjadi 2,5% dari produk domestik bruto (PDB) negaranya, setelah NATO meminta para anggota untuk meningkatkan anggaran guna menghadapi ancaman militer dari Rusia.

Industri kapal selam nuklir Inggris, yang dipimpin oleh BAE Systems, akan berkembang dalam beberapa tahun mendatang karena kapal-kapal baru dibangun untuk Inggris, dan juga Australia di bawah pakta keamanan AUKUS.

Berkat Mesin Trent 7000, Rolls-Royce Kuasai 80% Pasar Mesin Pesawat Berbadan Lebar di Indonesia

Presiden Rolls-Royce Asia Tenggara, Pasifik, dan Korea Selatan, Dr. Bicky Bhangu. (Foto: Liputan6.com/Natasha KA)
Presiden Rolls-Royce Asia Tenggara, Pasifik, dan Korea Selatan, Dr. Bicky Bhangu. (Foto: Liputan6.com/Natasha KA)... Selengkapnya

Rolls-Royce menjadi salah satu perusahaan yang memanfaatkan peluang pasar di Indonesia. Pemasok mesin pesawat dan jet tempur asal Inggris itu mencatat, mereka memasok sekitar 80% untuk mesin pesawat berbadan lebar di Tanah Air.

Mesin Trent 7000 pada pesawat Airbus A330 neo digunakan oleh maskapai nasional yakni Garuda Indonesia dan Lion Air.

Presiden Rolls-Royce Asia Timur dan Pasifik serta Korea Selatan, Bicky Bhangu mengungkapkan fokus perusahaan untuk menfokuskan penyediaan mesin pada pesawat menunjukkan hasil yang signifikan.

"Selama 20 tahun terakhir pangsa pasar kami meningkat lebih dari 42%, dan kami yakin tren ini akan terus berlanjut," ungkap Bhangu dalam kegiatan wawancara di Jakarta, dikutip Rabu (16/10/2024).

Bicky juga menyebut, pihaknya terus menjalin komunikasi dengan Garuda Indonesia dan Lion Air terkait mesin pesawat-nya, mengingat pembaruan pada armada perlu dilakukan.

"Kami selalu berdiskusi dengan Garuda dan Lion Air untuk memperbarui armada mereka, karena kami tahu mesin yang lebih baru lebih mudah dirawat, juga menjadi lebih efisien, jadi konsumsi bahan bakarnya juga lebih sedikit," bebernya.

Namun, ia juga mencatat, keputusan akhir selalu berada di tangan maskapai, seperti rangka pesawat apa dan titik mana yang akan mereka gunakan untuk melakukan perjalanan dan transit, serta mesin mana yang akan digunakan rangka pesawat tersebut.

Selain penerbangan sipil, Rolls-Royce juga menjadi pemasok mesin terbesar untuk angkatan bersenjata Indonesia. TNI AU kini merupakan salah satu pelanggan Rolls Royce dan berbagai armada pesawatnya telah didukung oleh mesin buatan perusahaan asal Inggris tersebut.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

EnamPlus

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya