Bakrie and Brothers Dorong Anak Usaha IPO pada 2015

PT Bakrie and Brothers Tbk memiliki rencana menjalankan penawaran umum perdana saham untuk anak usahanya pada 2015.

oleh Dian Ihsan Siregar diperbarui 22 Nov 2013, 14:59 WIB
Diterbitkan 22 Nov 2013, 14:59 WIB
bakrie-brothers-131111b.jpg

PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR) memiliki rencana menjalankan penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO) untuk beberapa anak usahanya yang terkait di bidang manufaktur pada 2015.

Hal ini disampaikan oleh Presiden Direktur BNBR Bobby Gafur ketika ditemui saat paparan publik perseroan di Gedung Bakrie Tower, Jakarta, Jumat (22/11/2013).

"Tadinya kami memiliki niat anak usaha manufacturing kami akan melakukan IPO di tahun 2013, tetapi melihat situasi di Bursa Efek Indonesia (BEI) yang tidak terlalu kondusif, membuat kami berpiikir lebih jauh untuk menunda IPO di tahun 2015," ujarnya.

Menurut Bobby, perseroan akan menyiapkan semua persyaratan langkah IPO anak usaha mulai dari 2014. Sehingga langkah IPO bisa terselenggarakan baik di tahun 2015.

Bobby menjelaskan, langkah IPO yang akan dijalankan anak perusahaan harus melihat keadaan ekonomi global dan domestik. Semua keadaan global dan domestik harus diperhatikan, sehingga perjalanan IPO yang dijalankan anak perusahaan bisa berjalan baik dan lancar.

"Resiko tahun ini tidak baik, keadaan ekonomi sedang bergejolak, pada tahun besok tahun pemilu juga bisa mengkhawatirkan, sehingga perseroan tidak mau mengambil resiko, dan langkah IPO anak perusahaan di tahun 2015," tegasnya.

Ketika ditanya anak perusahaan BNBR apa saja yang ingin menjalankan IPO, ia menegaskan, bahwa perseroan ingin menjalankan langkah IPO untuk anak usahanya di bidang manufakturing. Semua itu dilakukan agar bisa meningkatkan ekspansi bisnis perseroan di masa mendatang.

Sebelumnya dikabarkan perseroan berencana untuk melakukan divestasi saham anak usahanya untuk mengurang utang perseroan. Adapun anak usaha yang akan didivestasi yaitu Bakrie Petroleum International Pte Ltd dan PT Bakrie Pipe Industries. (Dis/Ahm)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya