Nilai tukar rupiah melemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) membuat sejumlah perusahaan menaikkan harga produk terutama memakai bahan baku impor. PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO) juga berencana untuk menaikkan harga produk.
Direktur Utama PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk, Irwan Hidayat mengatakan, saat ini kebanyakan bahan baku impor untuk produk minuman energi. Oleh karena itu, mau tak mau perseroan akan menaikkan harga produk mengingat rupiah mengalami tekanan terhadap dolar AS.
"Jadi HPP kita meningkat, kami akan naikkan harga lah, produk energi kita saat ini masih di Rp 565, sedangkan saingan (kompetitor) kami berada di harga Rp 610. Masih ada ruang lah," ujar Irwan ketika ditemui di gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Rabu (18/12/2013).
Irwan menjelaskan, harga produk yang memakai bahan baku lokal sementara itu tingkat kenaikannya dilakukan secara bertahap per tahun. Kenaikan harga produk lokal disebabkan dari gejolak inflasi yang terjadi di dalam negeri. Selain itu, perseroan juga ingin mengubah tampilan 200 produk yang sudah ada.
"Tampilan nanti baru yang sedang kita kembangkan, dari obat menjadi herbal. Jadi jamunya lebih mengarah ke herbal. Kita pernah coba luncurkan produk itu, tapi memang dikemas dengan brand jamu, sehingga tidak berhasil lah. Jadi kita perbaiki kemasannya yang kita miliki, agar lebih menarik,"Â kata Irwan.
Lanjut Irwan, adapun 200 produk yang sedang diperbaiki kemasannya akan diluncurkan pada Februari 2014.
"Nama barunya jadi herbal drink. Bulan Februari tahun depan lah kita launching ulang," tutup Irwan.
Hingga 31 Juli 2013, perseroan mencatatkan pendapatan mencapai Rp 1,39 triliun dari periode 31 Desember 2012 senilai Rp 2,39 triliun. Laba bersih untuk periode berjalan mencapai Rp 202,21 miliar hingga 31 Juli 2013 dari posisi 31 Desember 2012 senilai Rp 387,53 miliar. (Dis/Ahm)
Baca Juga:
Debut Perdana, Saham Sido Muncul Menguat Rp 100
Perusahaan Jamu Sido Muncul Jadi Pendatang Baru Terakhir di Bursa
Usai Sido Muncul IPO, Produksi Tolak Angin Naik Dua Kali Lipat
Direktur Utama PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk, Irwan Hidayat mengatakan, saat ini kebanyakan bahan baku impor untuk produk minuman energi. Oleh karena itu, mau tak mau perseroan akan menaikkan harga produk mengingat rupiah mengalami tekanan terhadap dolar AS.
"Jadi HPP kita meningkat, kami akan naikkan harga lah, produk energi kita saat ini masih di Rp 565, sedangkan saingan (kompetitor) kami berada di harga Rp 610. Masih ada ruang lah," ujar Irwan ketika ditemui di gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Rabu (18/12/2013).
Irwan menjelaskan, harga produk yang memakai bahan baku lokal sementara itu tingkat kenaikannya dilakukan secara bertahap per tahun. Kenaikan harga produk lokal disebabkan dari gejolak inflasi yang terjadi di dalam negeri. Selain itu, perseroan juga ingin mengubah tampilan 200 produk yang sudah ada.
"Tampilan nanti baru yang sedang kita kembangkan, dari obat menjadi herbal. Jadi jamunya lebih mengarah ke herbal. Kita pernah coba luncurkan produk itu, tapi memang dikemas dengan brand jamu, sehingga tidak berhasil lah. Jadi kita perbaiki kemasannya yang kita miliki, agar lebih menarik,"Â kata Irwan.
Lanjut Irwan, adapun 200 produk yang sedang diperbaiki kemasannya akan diluncurkan pada Februari 2014.
"Nama barunya jadi herbal drink. Bulan Februari tahun depan lah kita launching ulang," tutup Irwan.
Hingga 31 Juli 2013, perseroan mencatatkan pendapatan mencapai Rp 1,39 triliun dari periode 31 Desember 2012 senilai Rp 2,39 triliun. Laba bersih untuk periode berjalan mencapai Rp 202,21 miliar hingga 31 Juli 2013 dari posisi 31 Desember 2012 senilai Rp 387,53 miliar. (Dis/Ahm)
Baca Juga:
Debut Perdana, Saham Sido Muncul Menguat Rp 100
Perusahaan Jamu Sido Muncul Jadi Pendatang Baru Terakhir di Bursa
Usai Sido Muncul IPO, Produksi Tolak Angin Naik Dua Kali Lipat