ASP Fokus Garap Sinetron Bernada Syiar dan Dakwah

Perjuangan keras kakak beradik Saipul Drajat dan Farid untuk membuat sinetron Islami tidak sia-sia.

oleh Hernowo Anggie diperbarui 18 Mar 2014, 17:30 WIB
Diterbitkan 18 Mar 2014, 17:30 WIB
ASP Fokus Garap Sinetron Bernada Syiar dan Dakwah
Perjuangan keras kakak beradik Saipul Drajat dan Farid untuk membuat sinetron Islami tidak sia-sia.

Liputan6.com, Jakarta Di tengah produser lain sulit menerobos tembok besar stasiun televisi, namun Amanah Surga Production, rumah produksi yang digawangi kakak beradik Saipul Drajat dan Farid dengan mudahnya mampu menaklukan dua televisi papan atas dan nomer satu sejak beberapa tahun belakangan yakni SCTV dan Indosiar.

"Saya tidak memiliki resep atau konsep khusus sehingga produksi ASP mendominasi SCTV dan Indosiar. Saya pikir semua karunia Allah dan semua jalan Allah," ujar Saipul ketika bincang dengan wartawan di kantornya di Menara Citicom, Kawasan Slipi, Jakarta Barat, baru-baru ini.

Produser yang mengawali kariernya sebagai sutradara ini mengakui, kalau dirinya mampu bertengger dan bersaing dengan rumah produksi kelas kakap. Semuanya itu dilalui dengan kerja keras dan berdoa.

"Kami juga sempat jatuh bangun sebelum seperti sekarang. Kalau kemudian sinetron kami akhirnya menjadi sinetron favorit semua berkat kerja seluruh tim dan ridho Allah. Karena sehebat apapun sinetron kita, tanpa izin Allah, tidak akan bisa sukses," kata produser yang sukses menyutradarai sinetron Islam KTP ini.

Menyadari kalau apa yang diraihnya itu seizin Allah, maka Saipul sudah berkomitmen kalau sinetron produksi ASP harus ada unsur siarnya.

"Sejak ASP kami dirikan, kami berkomitmen di sinetron kami harus ada unsur syiar atau dakwahnya. Walau satu ayat, karena dengan begitu Allah akan selalu memberikan cerita kepada kita yang bagus-bagus dan digemari masyarakat," lanjut Saipul.

Sinetron Mak Ijah Pengen Ke Mekah, adalah satu dari sekian banyak sinetron produksi ASP yang unsur dakwahnya sangat kuat dengan bungkusan komedi yag kental. Sehingga penonton tidak merasa di ceramahi.

"Menurut saya unsur komedi memiliki kekuatan yang dahsyat untuk membungkus dakwah atau syiar di sebuah sinetron. Sehingga mudah dicerna penonton dan yang lebih penting penonton tidak merasa diceramahi. Karena kalau penonton sudah merasa digurui atau ceramahi, mereka akan cepat-cepat pindah chanel," paparnya.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya