Liputan6.com, Jakarta Kurang diminatinya film Indonesia di Amerika Serikat rupanya jadi perhatian tersendiri bagi bintang "The Right One", Gandhi Fernando. Menurut aktor keturunan India tersebut, salah satu penyebabnya terletak pada keberadaan subtitles -- teks dari dialog atau komentar dalam film-- yang ternyata dianggap mengganggu oleh sebagian orang di sana.
"Saat saya kuliah di Amerika dulu, saya sering mempromosikan film-film Indonesia kepada teman-teman saya di sana. Sayangnya, jarang ada yang tertarik nonton karena mereka malas membaca subtitle," kenang Gandhi saat berkunjung ke redaksi Liputan6.com, SCTV Tower, Jakarta Pusat, Selasa (22/4/2014).
Oleh karena itu, ketika menjabat sebagai produser sekaligus pemain utama untuk film The Right One, dia dan pihak produksi pun sepakat untuk memakai bahasa Inggris sebagai bahasa utamanya.
Advertisement
Hasilnya, ia mendapatkan banyak pujian dari teman-teman serta beberapa penikmat film asal Amerika Serikat yang kebetulan ikut menonton film tersebut.
"Mereka suka banget dengan hasilnya," lanjutnya.
Karena itu, meskipun sudah berselang satu tahun berlalu sejak film tersebut dirilis, ia tetap tak lelah untuk mempromosikan 'The Right One' ke Luar Negeri. Harapannya, dengan menggunakan bahasa yang lebih ramah bagi para penonton di Luar Negeri, mereka bisa mengetahui kemampuan film nasional yang selama ini banyak dihindari akibat masalah bahasa.
"Saya berharap bisa membawa nama Indonesia ke dunia lewat film ini," pungkas Gandhi.