6 Anime Bertema Sepakbola Paling Seru

Liputan6.com, Tokyo Ajang Piala Dunia memang mampu menghipnotis sebagian besar khayalak pecinta sepakbola dunia. Salah satu negara yang menjadi pasar utama Piala Dunia adalah Jepang.

Eksistensi Jepang di Piala Dunia tidak hanya berperan sebagai pasar penikmat, namun juga sebagai pelaku indistri. Hal itu bisa dibuktikan dengan hadirnya Jepang sebagai peserta Piala Dunia selama bertahun-tahun.

Meskipun selalu gagal menjadi juara selama mengikuti ajang Piala Dunia, namun Jepang masih memiliki spirit yang sangat kuat dalam meraih impiannya untuk menjadi nomor satu di kancah sepakbola dunia.

Salah satu impian masyarakatnya itu pun dituangkan melalui manga dan anime. Beberapa judul anime bertema sepakbola sempat mengudara di stasiun televisi Jepang dan dunia, termasuk Indonesia.

Kisah-kisah bernuansa patriotik di setiap judul anime bertema sepakbola, tak lepas dari optimisme rakyat Jepang agar bisa melihat timnya juara. Hal itu terus berlanjut hingga ajang Piala Dunia 2014 yang diselenggarakan di Brazil baru-baru ini.

Lantas, anime apa saja yang bisa dianggap sebagai cerminan semangat Jepang dalam menyambut Piala Dunia? Berikut judul-judul anime bertema sepakbola paling seru yang bisa dijadikan selingan di tengah maraknya demam Piala Dunia.

The Knight in the Area (Area no Kishi)

Berawal dari sebuah manga karya Hiroaki Igano, The Knight in the Area pertama kali diadaptasi ke dalam bentuk anime pada 7 Januari 2012.

Anime ini berkisah mengenai seorang anak laki-laki bernama Kakeru Aizawa yang menjadi penyerang di tim U-15 Jepang dan mengalami trauma akibat cedera.

Setelah kakaknya, Suguru Aizawa tewas saat keduanya ditabrak truk, jantung sang kakak pun diberikan kepada Kakeru. Akhirnya, Kakeru kembali ke dunia sepakbola dengan tekad baru.

Disorotnya tim nasional junior Jepang dalam anime ini, menginspirasi banyak anak muda untuk bisa berlatih sepakbola secara tekun. Anime ini berakhir pada 28 September 2012 lalu dengan jumlah 37 episode.

Captain Tsubasa

Siapa yang tidak kenal Captain Tsubasa? Anime yang diangkat dari manga karya Yoichi Takahashi ini merupakan salah satu judul bertema olahraga yang memiliki jumlah episode terpanjang, yaitu 128.

Meskipun pertama kali ditayangkan pada 1983, namun Captain Tsubasa masih dikenang oleh para pecinta anime bernuansa olahraga. Bahkan manganya pun masih teru berjalan hingga kini.

Cerita dalam anime ini bermula saat atlet sepakbola SD bernama Tsubasa Ozora bertemu dengan pelatih asal Brazil. Setelah itu, ia dan teman-temannya pun berambisi untuk meraih juara di kompetisi antar SD. Kiprah Tsubasa pun berlanjut hingga tampil di klub papan atas dunia dan mengikuti ajang Piala Dunia 2002.

Konsep awal anime Captain Tsubasa mengesankan bahwa sang pengarang benar-benar menjadikan Brazil sebagai acuannya. Hal itu terlihat dari keinginan Tsubasa untuk berkarier di Brazil.

Hebatnya, anime Captain Tsubasa menjadi salah satu inspirasi bagi para pemain timnas Jepang untuk ditiru gaya permainannya. Beberapa waktu lalu, banyak atlet sepakbola Jepang yang secara ekstrim mengikuti beberapa adegan di dalam manga serta anime satu ini.

Inazuma Eleven

Desain karakter anime Inazuma Eleven boleh dibilang sangat cocok untuk konsumsi anak-anak. Akan tetapi, anime yang diangkat dari manga karya Tenya Yabuno ini memiliki kumpulan karakter yang menarik dan menghibur.

Tokoh utama dalam anime ini pun berpusat pada seorang penjaga gawang bernama Mamoru Endo yang memiliki kemampuan khusus sebagai seorang Libero.

Meskipun tidak menyinggung sama sekali perihal Piala Dunia dan timnas Jepang, namun tim di sekolah Mamoru sanggup bertanding hingga mengelilingi dunia.

Inazuma Eleven tergolong sebagai anime terpanjang dengan jumlah episode sebanyak 127 sejak 2008 hingga 2011.

Giant Killing

Giant Killing bisa disebut sebagai salah satu judul anime olahraga paling unik yang pernah ada di sepanjang sejarah Jepang. Pasalnya, anime ini mengetengahkan seorang pelatih sebagai tokoh utamanya.

Meskipun manga buatan Masaya Tsunamoto ini masih berjalan, namun anime Giant Killing sudah berakhir sebanyak 26 episode pada 2010 silam.

Kisah dalam Giant Killing berpusat pada seorang mantan atlet bernama Takeshi Tatsumi yang beralih profesi menjadi pelatih profesional. Setelah menjadi pelatih di salah satu tim populer Inggris, Tatsumi akhirnya memutuskan untuk mengangkat tim papan bawah Jepang dengan strategi Giant Killing alias mengalahkan tim-tim besar.

Whistle!

Berasal dari manga karangan Daisuke Higuchi, Whistle! yang mengudara sejak 2002 hingga 2003 dengan jumlah 39 episode, menuai banyak pujian terkait kualitas ilustrasinya.

Kisahnya sendiri seputar siswa SMP bernama Sho Kazamatsuri yang merupakan murid pindahan dengan membawa misi untuk memperbaiki tim sepakbola di sekolah barunya. Sho kemudian berjuang untuk bisa menyesuaikan irama permainannya dengan teman-teman di sekolah.

Banyak pihak yang menganggap desain dan konsep dalam anime Whistle! sangat realistis dan tidak mengada-ada. Bahkan, pengembangan karakter Sho pun dianggap sangat baik.

Shoot! (Aoki Densetsu Shoot!)

Aoki Densetsu Shoot! atau yang dikenal di Indonesia sebagai Shoot! memiliki unsur cerita yang dramatis baik dari segi pertandingan maupun kehidupan sehari-hari para karakternya.

Anime ini berpusat pada siswa SMA bernama Toshihiko Tanaka dan kawan-kawannya yang menganggap senior mereka, Yoshiharu Kubo sebagai idola. Bersama-sama mereka pun berjuang untuk mengikuti Kejuaraan SMA se-Jepang hingga suatu hari sosok Kubo tidak bersama dengan mereka lagi.

Anime yang mengudara sejak November 1990 hingga Desember 1991 dengan jumlah episode sebanyak 33 ini, merupakan adaptasi manga karangan Tsukasa Ooshima yang sempat meraih piala di Kodansha Manga Award pada 1994.

Judul-judul Lain

Selain keenam judul di atas, terdapat juga anime lain yang sangat mencerminkan semangat Piala Dunia. Bahkan, beberapa sempat menjadi hits di negara lain.

Sebut saja Hungry Heart: Wild Striker, Fantasista, dan Ganbare Kickers. Ketiganya cukup populer di kalangan pecinta anime, terutama yang menyukai genre olahraga.

Tentunya, setiap anime memiliki makna masing-masing di balik alasan para pembuatnya. Akan tetapi, tak ada salahnya jika kita sekedar menyaksikan anime tersebut saat maupun setelah euforia Piala Dunia 2014 berakhir.(Rul/Feb)