Banyu Biru: Kawan Jokowi Difitnah Lagi

Banyu Biru merasa ada gerakan yang sengaja ingin membuat situasi tidak kondusif pasca Pilpres 2014.

oleh Ferry Noviandi diperbarui 14 Jul 2014, 17:20 WIB
Diterbitkan 14 Jul 2014, 17:20 WIB
Banyu Biru: Kawan Jokowi Difitnah Lagi
Banyu Biru merasa ada gerakan yang sengaja ingin membuat situasi tidak kondusif pasca Pilpres 2014.

Liputan6.com, Jakarta Akun Twitter @k4w4nj0k0w1 pada Minggu (13/7/2014) yang mengaku sebagai akun resmi Kawan Jokowi sempat bikin heboh. Itu karena akun tersebut menampilkan selebaran dari Kawan Jokowi yang mengatakan mereka mendapatkan informasi dari Kedutaan Besar Amerika Serikat bahwa Joko Widodo-Jusuf Kalla sudah menang.

Isi selebaran itu juga tentang seruan kepada tim pemenangan Jokowi mulai dari tim media sosial Jokowi yakni Jasmev, tim advokasi dan tim intel untuk bergerak melakukan berbagai upaya untuk menjaga kemenangan jagoannya.

Namun selebaran tersebut dibantah langsung oleh Ketua Umum Kawan Jokowi, Diaz Hendropriyono. "Surat yang beredar saat ini dengan kop surat palsu yang mengatas namakan Kawan Jokowi adalah tidak benar. Ini merupakan bentuk fitnah," jelas Diaz Hendropriyono melalui sambungan telpon, Senin (14/7/2014).

Selain Diaz Hendropriyono, Banyu Biru Djarot selaku Ketua Pemuda Pusat Kawan Jokowi membantah dengan tegas tentang selebaran tersebut.

"Astagfirullah, Kawan Jokowi diterpa kampanye hitam lagi. Ini fitnah. Surat edaran palsu yang membawa nama-nama besar dan insinuasi negatif isu-isu ini rasanya sengaja biar kita panas," kata Banyu melalui sambungan telpon.

Kawan Jokowi mensinyalir bahwa ada upaya sistematis yang dilakukan oleh pihak-pihak tertentu dengan maksud untuk membuat suasana pasca penyelenggaraan pilpres ini menjadi tidak kondusif.

"Ini konspirasi teori yang diaplikasikan kepada kami di dalam cyber war. Namun kami tidak mau terpancing. Mari tetap kawal suara Jokowi-JK dengan semangat dan santun. Jangan emosi dan tahan diri. Jangan meretak, mari merekat. Salam kawal damai untuk Indonesia tercinta," kata Banyu.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya