Liputan6.com, Jakarta Banyaknya jumlah penyanyi wanita di Indonesia, sangatlah menarik untuk diikuti. Terutama jika mereka memiliki wajah cantik dan suara yang khas. Salah satu pendatang yang memiliki kriteria tersebut adalah Danilla.
Berada di bawah bendera Demajors, wanita cantik kelahiran 12 Februari 1990 ini mencoba memberi warna baru di belantika musik Indonesia dengan nuansa bossa nova dan sentuhan pop manis yang dibawakannya.
Baca Juga
Advertisement
Melalui debut album bertajuk Telisik yang dirilis pada Maret 2014 lalu, Danilla memberikan tema yang sangat unik dan tidak biasa dibandingkan dengan penyanyi lain di dalam lirik-lirik lagunya.
"Kebanyakan lagu yang aku angkat di album pertama ini temanya tragedi, cinta, dan stalker, yaitu seseorang yang selalu mengekor dan mengikuti sosok pujaannya. Aku memang tertarik sejak lama buat mengangkat tema seperti itu," ungkapnya saat diwawancarai oleh Liputan6.com di SCTV Tower, Jakarta, Selasa (19/8/2014) siang.
Pengagum Jay-Jay Johanson dan Coldplay ini juga mengaku sangat menyukai hewan, terutama kucing. Sampai-sampai, ia mengikuti beberapa petisi bertema stop animal abuse. Ia juga mengaku sudah bergabung dengan organisasi Green Peace.
Danilla menyukai musik sejak kecil dan sempat ikut-ikutan bermain musik saat masih bersekolah. Namun, ia mengaku baru serius terjun bermusik sejak beberapa tahun belakangan ini hingga membawanya ke dunia rekaman berkat perkenalannya dengan Richard Buntario.
Uniknya, ada satu prestasi yang selalu dibanggakannya. "Waktu Taman Kanak-kanak aku pernah jadi juara dua Lomba Melipat Kertas (Origami). Setelah itu, aku nggak pernah menang lomba lagi, jadinya itulah satu-satunya prestasi yang bisa aku banggakan," kenangnya.
Melalui Telisik, Danilla sudah merilis single pertama bertajuk Buaian. Single kedua yang menjadi andalan Danilla adalah Ada di Sana. Keduanya memiliki irama bossa nova dengan konsep video yang terkesan klasik.(Rul/Feb)