Raih Putri Indonesia 2015, Anindya Kusuma Putri Tunda Skripsi

Setelah dinobatkan menjadi Putri Indonesia 2015, Anindya Kusuma Putri harus menunda skripsinya lagi.

oleh Rizky Aditya Saputra diperbarui 21 Feb 2015, 13:30 WIB
Diterbitkan 21 Feb 2015, 13:30 WIB
Jadi Putri Indonesia 2015, Anindya Kusuma Putri Rela Tunda Skrips
Setelah dinobatkan menjadi Putri Indonesia 2015, Anindya Kusuma Putri harus menunda skripsinya lagi.

Liputan6.com, Jakarta Ada harga yang harus dibayar Anindya Kusuma Putri. Mahasiswa semester akhir Universitas Diponegoro itu harus menunda skripsinya lagi. Keputusan itu diambil Anin, sapaan akrabnya, setelah dirinya dinobatkan sebagai Putri Indonesia 2015.

Pasalnya, setelah mengenakan mahkota kecantikan tersebut, Anin langsung terikat kontrak selama setahun ke depan dengan Yayasan Putri Indonesia (YPI). Ia akan menjalankan berbagai kegiatan rutin yang biasa dilakukan pemenang Putri Indonesia, termasuk mewakili Indonesia di ajang Miss Universe 2015.

"Saya masih berstatus mahasiswi di Undip, sekarang lagi mau menyelesaikan skripsi, dan sepertinya skripsinya harus ditunda lagi supaya bisa fokus di sini," ungkap Anindya Kusuma Putri di JCC, Senayan, Jakarta Pusat, Sabtu (21/2/2015) dini hari.

Kemudian, perwakilan Jawa Tengah itu akan hijrah ke Jakarta untuk mempermudah kegiatannya sebagai Putri Indonesia 2015. Meski harus meninggalkan keluarganya di Jawa, Anin mengaku siap.

"Iya, insya Allah saya siap untuk pindah ke Jakarta," ujar penyuka olahraga basket dan bulu tangkis tersebut.

Anin berjanji akan terus belajar banyak hal sebagai bekalnya nanti mengikuti Miss Universe 2015. Ia berharap dapat menorehkan prestasi gemilang seperti pendahulu sebelumnya.

"Saya akan belajar lebih banyak lagi supaya bisa ke Miss Universe 2015. Selama karantina saya dapat pelajaran penting, saya bersyukur. Semoga bisa mengikuti jejak senior di sini," harap Anindya Kusuma Putri. (Ras/Rul)

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya