Liputan6.com, Jakarta Penyanyi Indonesia yang kini berkewarga-negaraan Prancis, Anggun C Sasmi baru-baru ini mengeluarkan pernyataan menentang hukuman mati terhadap Serge Atlaoui, terpidana mati kasus narkoba yang berasal dari Prancis.
Baca Juga
Di dalam pernyataannya, pelantun Snow' On the Sahara tersebut mengeluarkan setidaknya delapan argumentasi di akun Twitter-nya menolak keputusan pemerintah Indonesia. Salah satunya adalah karena ada legitimasi antara dirinya, Prancis, serta negara Indonesia.
Advertisement
Selain itu, bagi wanita kelahiran Jakarta, 29 April 1974 itu, menolak hukuman mati bukan berarti dia menyetujui praktek pengedaran narkotika, Anggun hanya yakin hukuman mati tidak adil dan tidak benar.
Menanggapi statement Anggun, sejumlah kecaman pun muncul di Facebook (FB). Beberapa publik figur juga mencoba angkat suara di situs jejaring sosial, termasuk Twitter dan Facebook.
Sutradara Eugene Panji salah satunya. Melalui sebuah puisi yang diposting di FB, dia mencoba menjelaskan ke Anggun tentang dampak narkoba yang menimpa Indonesia dalam beberapa tahun terakhir. Berikut rangkaian kata tersebut:
My Dear Anggun C. Sasmi yang berbakat dan cantik...
Sahabatku PENCURI... Sahabatku MATI.....
Mengingat kembali sekitar pertengahan tahun 90an. Seorang sahabat yang sangat saya kasihi. Seorang sahabat yang sangat mengispirasi banyak orang dengan karya-karyanya yang hebat. Pemikirannya yang tajam dan dalam. Teman bertualang di alam bebas. Dari mulai mendaki gunung. Memanjat tebing hingga masuk ke kolong gua. Itu waktu dimana kita saling bersenang-senang. Hidup sehat dan bahagia.
Kehidupannya berubah. Berubah 180 derajat. Dulu hidupnya senang berbagi dan akhirnya mencuri. Dulu hidupnya sering dipuji dan akhirnya dicaci. Tak ada lagi karya hebat yang bisa mengispirasi. Sisanya hanya isapan jempol belaka.
Sahabatku mati.
Mati karena madat yang tak pernah henti.
Sejak saat itu entah berapa banyak sahabat-sahabaku yang harus menjadi pencuri terus mati.
Teman baik. Keluarga. Sahabat dekat. Temannya teman. Sahabatnya teman. Keluarganya sahabat. Temannya sahabat dan lain-lain dan lain-lain.
Semua berita di akhiri dengan kata mati.
Lalu....
Siapa yang membuat sahabat-sahabat itu mati?
Sampai berapa banyak lagi yang harus mati?
MATI diHUKUM atau diHUKUM MATI sajalah?
Yang jelas madat adalah harga mati bagi sebuah raga yang sehat untuk jiwa yang ingin bebas.
Jangan biarkan sahabatku mencuri lalu mati (lagi)....
Eugene Panji, Sutradara
Sementara nada opposite, datang dari sutradara Joko Anwar meski tak ada sangkut pautnya dengan pernyataan Anggun. Melalui akun Twitternya, Joko Anwar memastikan kalau dirinya menentang hukuman mati.
"Saya tak setuju hukuman mati, bagi siapapun. Jika saya pilah pilih, saya sama monsternya dgn mereka yg menghukum mati," tegas Joko.
Namun, di luar segala kontroversi tentang hukuman mati, gelombang kedua eksekusi terpidana mati Narkoba pada akhirnya tetap dilakukan di Pulau Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah pada pukul 00.25 WIB, Rabu (29/4/2015).
Delapan terpidana mati Narkoba yaitu Myuran Sukumaran (WN Australia), Andrew Chan (WN Australia), Zainal Abidin (WNI), Martin anderson (WN Ghana), Raheem Agbaje Salami (WN Spanyol), Rodrigo Gularte (WN Brasil), Sylvester Obiekwe Nwolise (WN Nigeria), dan Okwodili Oyatanze (WN Nigeria) dilaporkan telah dieksekusi dan akan segera disemayamkan.(Feb/Ade)
Baca juga:
[Eksklusif] Pendapat Matt Arkarna Soal Hukuman Mati di Indonesia