Cerita Zhoumi Super Junior-M Alami Kesulitan Saat Bersolo Karier

Zhoumi yang merupakan personel Super Junior-M mengaku sempat mengalami kesulitan saat harus bersolo karier. Seperti apa ceritanya?

oleh Desika Pemita diperbarui 04 Agu 2015, 15:40 WIB
Diterbitkan 04 Agu 2015, 15:40 WIB
Cerita Zhoumi Super Junior-M Alami Kesulitan Saat Bersolo Karier
Zhoumi yang merupakan personel Super Junior-M mengaku sempat mengalami kesulitan saat harus bersolo karier. Seperti apa ceritanya?

Liputan6.com, Jakarta Zhoumi adalah member Super Junior-M--sub-unit Super Junior yang bertugas di wilayah dengan bahasa Mandatin--yang debut 2008 silam. Zhoumi mendapatkan kesempatan bersolo karier 2014 silam.

Saat mulai tampil solo, tanpa rekan-rekannya dari Super Junior-M, Zhoumi merasa dirinya sempat mnegelami kesulitan. Dia takut sekaligus khawatir jika tak bisa memusakan hasrat penggemarnya dengan penampilan memukau.

"Saat saya mulai merilis album solo, saya sempat takut ketika harus beraksi di atas panggung seorang diri. Jika memikirkannya saat ini, saya jadi malu sendiri. Saya berpikir, `itu adalah penampilan terburuk saya`. Saya akan berusaha lebih keras lagi dengan karya selanjutnya," ujarZhoumi saat diwawancarai majalah fesyen bnt Internasional, diwartakan Naver, Selasa (4/8/2015).

Zhoumi `Super Junior-M` dalam sesi pemotretan bersama majalah fesyen bnt [foto: Naver]

Zhoumi juga laris manis menjadi pembawa acara dalam program musik saat melakukan kegiatan solo. Pengalamannya itu membuat Zhoumi makin percara diri saat harus tampil solo.

"Kini, saya mulai bagus dan percaya diri saat tampil solo di panggung. Tampaknya itu semua terjadi karena menjadi pembawa acara."

Zhoumi `Super Junior-M` dalam sesi pemotretan bersama majalah fesyen bnt [foto: Naver]

Zhoumi berharap Super Junior-M akan kembali aktif dengan karya terbaru. Zhoumi mengaku merindukan momen indah bersama rekan-rekannya dari Super Junior-M, yaitu Henry, Donghae, Siwon, Ryeowook, dan Kyuhyun.

"Saat saya dan Henry masuk ke Super Junior-M, kami berenam harus tidur dalam satu ruangan bersama. Kami harus saling kenal satu sama lain. Kami seperti anak dari kelas kelompok bermain yang harus saling bergantung.

"Setelah itu semua, kami kini menjadi seperti keluarga, tak lagi rekan kerja atau teman. Saya merindukan mereka. Tapi, saya tahu mereka tengah sibuk dengan kegiatannya masing-masing."

(Des/fei)

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya