Liputan6.com, Tokyo - Belakangan ini, para pecinta anime di kalangan Muslim tengah dihebohkan oleh musik latar (background music atau BGM) anime Noragami Aragoto yang berjudul Push Buttons.
Pasalnya, musik bernuansa trance dan rock tersebut menggunakan kumandang azan yang sering disuarakan oleh para Muazin. Diketahui, lagu tersebut diperdengarkan pada episode pertama dan keenam musim kedua anime Noragami tersebut. Adegan yang dipakai untuk musiknya pun tidak berkaitan dengan hal-hal bernuansa Islami.
Baca Juga
Baca Juga
Meskipun menuai kontroversi, namun perlu diketahui siapa sebenarnya sosok yang bertanggung jawab dalam menciptakan musik latar yang kontroversial ini.
Advertisement
Ia adalah Taku Iwasaki seorang komposer sekaligus penata musik lagu-lagu anime, game, dan film. Iwasaki lahir pada 21 Januari 1968 di Tokyo dan merupakan salah satu lulusan Tokyo National University jurusan Seni Rupa dan Musik di tahun 1992. Selama belajar di sana, ia dianugerahi Penghargaan Pendatang Baru dari Japan Society for Contemporary Music.
Pada tahun 1999, secara tak terduga ia bergabung dengan grup musik Smart Drug sebagai keyboardis dan penata musik. Di tahun 2008, pemilik golongan darah B ini merilis album best of pertamanya, Selfconsciousness setelah menelurkan beberapa karya di tahun-tahun sebelumnya.
Kebanyakan, pecinta anime pasti menemukan aransemen musik-musik Iwasaki dalam balutan irama dan notasi jazz, fusion, opera, hip hop, hingga orkestra.
Banyak karya-karyanya yang dimasukkan sebagai insert song anime populer seperti Gurren Lagaan, Katanagatari, Witch Hunter Robin, Rurouni Kenshin: Trust and Betrayal, Soul Eater, dan Getbackers.
Musik Push Buttons sendiri baru dipakai dalam anime Noragami Aragoto sejak mengudara pada Oktober 2015 lalu. Animenya diadaptasi dari manga Noragami ciptaan Adachitoka yang diterbitkan Kodansha sejak 2010.
Kisah dalam anime dan manga Noragami bercerita tentang siswi SMA yang terjun ke dunia para dewa setelah mengalami kecelakaan dan bertemu pria misterius.