Robby Abbas Siap Dikonfrontir dengan Muncikari Nikita Mirzani

Sejak namanya disebut terlibat dengan kasus Nikita Mirzani, muncikari Robby Abbas mengaku hidupnya tak tenang.

oleh Rizky Aditya Saputra diperbarui 14 Des 2015, 13:30 WIB
Diterbitkan 14 Des 2015, 13:30 WIB
Muncikari RA
Muncikari RA kembali menjalani persidangan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Selasa (22/9/2015). [Foto: Herman Zakaria/Liputan6.com]

Liputan6.com, Jakarta Terbongkarnya kasus prostitusi artis Nikita Mirzani dan finalis Miss Indonesia 2014, Puty Revita kembali menyeret nama muncikari Robby Abbas (RA). Nama Nikita dan Puty terkuak dari kasus Robby yang dikembangkan polisi.

Dari pengembangan itu juga didapat dua nama muncikari F dan O yang merupakan muncikari langsung Nikita dan Puty. Oleh karena itu, kuasa hukum RA, Pieter Ell coba menyambangi Bareskrim Mabes Polri, Jakarta Selatan, Senin (14/12/2015). Pasalnya, sejak namanya disebut, Robby jadi tak tenang.

Nikita Mirzani (Liputan6.com/Panji Diksana)

"Klien saya, Robby merasa tidak tenang di balik teralis besi, karena namanya dikait-kaitkan dengan NM," ujar Pieter Ell.

Pieter ingin bertanya kepada penyidik mengenai keterlibatan kliennya tersebut. Selain itu, Pieter juga siap jika RA dikonfrontir dengan para muncikari F dan O.

"Klien saya terganggu ada pihak yang sudutkan, padahal lagi jalani (hukuman) sidang. Saya minta dikonfrontir saja, dan RA siap dikonfrontir," kata Pieter Ell.

Nikita Mirzani (Liputan6.com/Panji Diksana)

Seperti diketaui, Polisi mengamankan Nikita Mirzani dan finalis Miss Indonesia 2014, Puty Revita saat akan melakukan tindakan prostitusi di Hotel Kempinski, Jakarta Pusat, Kamis (10/12/2015) malam.

Polisi menyebut Nikita dan Puty memiliki tarif tinggi untuk sekali kencan yakni Rp65 juta dan Rp50 juta. Selain Nikita dan Puty, polisi juga mengamankan dua orang yang diduga muncikari berinisial F dan O. Keduanya dijerat dengan pasal 2 UU No. 21/2007 tentang Tindak Pidana Perdagangan Orang (TTPO). Sedangkan Nikita dan Puty dibebaskan karena dianggap sebagai korban. (Ras/fei)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya