Tanya Ukuran Bra Remaja, Kemal Palevi Dikecam

Kemal Palevi bertanya ke sekumpulan perempuan mengenai ukuran bra yang dipakai. Salah satu perempuan yang ditanya olehnya berusia 14 tahun.

oleh Hernowo Anggie diperbarui 18 Apr 2016, 18:40 WIB
Diterbitkan 18 Apr 2016, 18:40 WIB
Kemal Pahlevi
Kemal Palevi bertanya ke sekumpulan perempuan mengenai ukuran bra yang dipakai. Salah satu perempuan yang ditanya olehnya berusia 14 tahun.

Liputan6.com, Jakarta - Kemal Palevi berniat melucu dengan memublikasikan video prank ke situs berbagi YouTube. Sayangnya, niatan jebolan Stand Up Comedy untuk memberikan sesuatu yang bisa jadi bahan tertawaan justru berbalik dengan kecaman.

Dalam rekaman video yang sudah dihapus dari YouTube itu, Kemal Palevi berkeliling dan bertanya ke sekumpulan perempuan mengenai ukuran bra yang mereka pakai. Salah satu perempuan yang ditanya oleh Kemal adalah ternyata anak berusia 14 tahun.

 Baca Juga

Kontan, linimasa habis-habisan mengecam aksi Kemal Palevi yang dianggap kelewat batas. Bahkan, ada petisi berjudul "Tolak lelucon yang menjadikan anak sebagai target" di situs Change.org sebagai peringatan terhadap bintang film Jagoan Instant ini.

"Bahwa perempuan-perempuan tersebut tidak merasa bermasalah dengan menjawab pertanyaan tentang ukuran BH mereka, tidaklah menjadi fokus petisi ini. Tapi ketika Kemal Palevi sebagai komedian menjadikan ukuran BH perempuan sebagai target humor, apalagi seorang anak berusia 14 tahun, publik wajib menagih padanya, di mana pertanggungjawaban sosialnya sebagai lelaki dewasa?" tulis petisi yang digagas oleh Gita Putri Damayana ini.

Sejauh ini, sudah ada 500 orang yang mendukung petisi melawan humor tak lucu Kemal Palevi melalui video prank yang dibuatnya. Banyak di antara mereka yang menyayangkan aksi seorang komedian yang melucu tanpa arah.

Kemal Palevi membintangi, menyutradarai sekaligus menulis skenario Abdullah v Takeshi (YouTube)

"Gue penikmat Stand Up Comedy (komedi yang membesarkan nama Kemal) tapi gue pribadi gk suka dengan komedi yang kontennya 'blue' (seksual konten) karena menurut gue konten 'blue' adalah lawakan yang kurang berkualitas (dalam standard gue pribadi)," tulis seorang pendukung petisi bernama Galuh Destyanty.

"Ini adalah bentuk pelecehan seksual ke perempuan. Kontennya tidak jelas dan bisa mengajarkan ke anak-anak bahwa wajar melakukan hal tersebut. Pelecehan seksual bukan hal yang bisa dibercandain," tutur Desvita Sari, pendukung petisi yang lainnya. (Gie/fei)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya