Liputan6.com, Los Angeles- Baru-baru ini muncul berita menggemparkan soal mendiang Michael Jackson. Sebuah dokumen yang disebut-sebut sebagai laporan resmi hasil penggeledahan Neverland di tahun 2003 dirilis oleh Radar Online dan disebarkan oleh sejumlah media.
Lewat dokumen ini, Michael Jackson disebut-sebut memiliki koleksi pornografi anak dalam jumlah besar. Tak hanya itu, disebut juga bahwa tema pornografi ilegal sangat mengerikan, termasuk sadomasokisme pada anak.
Baca Juga
Advertisement
Baca Juga
Berita ini langsung mendapat bantahan keras dari pihak pengelola harta mendiang Michael Jackson. Dilansir dari Huffington Post, Rabu (22/6/2016), mereka menyebut semua yang diberitakan mengenai Michael Jackson itu tak benar.
Tak hanya itu, mereka juga menduga bahwa munculnya laporan ini karena hanya ingin memanfaatkan momen peringatan kematian Michael Jackson yang akan jatuh pada 25 Juni mendatang. "Mereka yang secara tak tahu malu terus memanfaatkan Michael sebagai sebuah umpan murahan agar orang mau membaca berita yang mereka buat, lupa bahwa Michael telah dibebaskan pada tahun 2005 atas 14 tuduhan tak senonoh yang ditimpakan padanya."
Mereka juga menyebut bahwa penggemar dan pengelola harta Michael Jackson, lebih memilih untuk mengingat peninggalan sang Raja Pop dalam dunia musik dan kemanusiaan yang tak ternilai harganya. Mereka menyebut tak ingin melihat nama sang legenda kembali diseret dalam lumpur yang dibuat para 'tabloid sampah'.
"Michael tetap tak berdosa seperti saat ia hidup, meskipun di saat kematiannya ia masih ternodai hal seperti ini dan tak dapat membela dirinya sendiri. Ini sudah cukup," tutur pengelola kekayaan Michael Jackson.