Liputan6.com, Jakarta Tahun 2017 nanti, Scarlett Johansson akan memerankan detektif cyborg Major Motoko Kusanagi, pemimpin tim organisasi anti teroris cyber-crime Jepang di masa depan. Film tersebut diangkat dari sebuah manga (komik Jepang) berjudul Ghost in the Shell.
Ternyata, adaptasi Hollywood dari sebuah manga atau anime Jepang ini bukanlah hal baru. Apalagi mengingat budaya pop Jepang seperti manga dan anime ini memang sudah berhasil menembus AS, dan sudah memiliki penggemarnya sendiri.
Advertisement
Lihat saja Dragon Ball Revolution. Walaupun dianggap adaptasi gagal, ini menunjukkan bahwa industri film raksasa negeri Paman Sam mulai menyadari potensi emas yang dimiliki oleh manga dan anime. Begitu juga dengan Speed Racer, yang diangkat dari serial berjudul sama.
Walaupun kedua adaptasi tadi dianggap gagal, dan jeblok di box office, hal itu masih belum menghentikan Hollywood untuk membuat lebih banyak lagi adaptasi dari manga dan anime. Salah satu manga lainnya yang akan mendapatkan adaptasi Hollywood adalah Death Note, yang akan dimunculkan di Netflix.
Hollywood tidak hanya mengadaptasi. Banyak film-film besarnya--yang dibuat oleh sutradara kawakan--terinpirasi dari manga dan anime Jepang. Walaupun ceritanya mungkin tidak persis sama, namun ada nada atau ide cerita yang mereka ambil dari budaya Negeri Matahari Terbit itu. Apa saja?
Ini dia enam film Hollywood yang terinspirasi atau diadaptasi dari manga dan anime Jepang:
The Lion King
1. The Lion King (1994)
Cerita tentang calon raja singa yang dikorbankan oleh pamannya sendiri ini diangkat dari naskah Hamlet karya sastrawan Inggris William Shakespeare. Namun sebenarnya, ada sumber lain yang bisa jadi menginspirasi film animasi Disney legendaris ini, yaitu Kimba the White Lion.
Kimba the White Lion pertama kali dibuat sebagai manga karya Osamu Tezuka (yang juga adalah pengarang Astro Boy) ada tahun 1950-an. Manga ini lalu dibuatkan anime-nya yang tayang pada pertengahan tahun 1960-an. Saking terkenalnya, anime Kimba the White Lion juga tayang di AS.
Kesamaan antara film The Lion King dengan Kimba the White Lion cukup banyak dan spesifik. Mulai dari adegan Mufasa di Pride Rock, hantunya yang muncul dalam bentuk awan di depan Simba, sampai pada karakter-karakter dan elemen ceritanya.
Bahkan pengisi suara Simba sendiri, Matthew Broderick, sempat mengira The Lion King memang adalah versi Hollywood dari anime tersebut.
Advertisement
The Matrix
2. The Matrix (1999)
Biasanya para pembuat film segan mengungkapkan sumber inspirasi mereka. Tapi tidak begitu halnya dengan Lana dan Andy Wachowski. Mereka menemui produser film The Matrix, Joel Silver, dengan cara menunjukkan pada produser itu cyberpunk anime Ghost in the Shell, sambil mengatakan, "Kami ingin membuat versi live-action film ini." Dan memang itulah yang mereka lakukan.
Mulai dari tipografi digital yang digunakan dalam dunia virtual The Matrix, sampai detil seperti tombol penghubung kabel di leher, semuanya dipinjam oleh The Wachowkis dari Ghost in the Shell karya Mamoru Oshii tersebut. Beberapa efek visual terkenal dalam film yang dibintangi Keanu Reeves tersebut juga diambil anime tersebut.
Van Helsing
3. Van Helsing (2004)
Karakter Abraham Van Helsing aslinya muncul untuk pertama kalinya dalam novel Dracula karangan Bram Stoker. Tapi, dalam novel tersebut Van Helsing digambarkan sebagai ilmuwan tua renta yang gila. Jauh berbeda dengan Van Helsing bergaya mirip koboi yang diperankan oleh Hugh Jackman di filmnya itu.
Ternyata, Van Helsing versi keren dan macho--yang sekaligus juga adalah keturunan malaikat Jibril--ini diinspirasi dari Vampire Hunter D. Pemburu vampir yang tak bisa mati ini diabadikan dalam belasan novel karya Hideyuki Kikuchi, yang kemudian dibuatkan versi anime-nya. Dalam anime-nya ini, Van Helsing memang digambarkan memiliki gaya seperti cowboy.
Konsep "dhampir" (pemburu vampir setengah vampir setengah manusia) ini juga dipinjam oleh antologi Blade yang dibintangi Weasley Snape.
Advertisement
Inception
4. Inception (2010)
Pembuat Inception, Christopher Nolan memang mengakui bahwa anime penuh warna-warni berjudul Paprika (2006) ciptaan Satoshi Kon adalah salah satu sumber inspirasinya. Paprika dan Inception sama-sama melibatkan peralatan elektronik yang memungkinkan orang lain mengakses dan mempengaruhi mimpi seseorang. Walaupun tentu saja anime Jepang ini bukan satu-satu pengaruh Inception.
Jika Anda menyandingkan kedua anime dan film itu, akan bisa terlihat bagaimana jalan ceritanya sangat serupa--walau bisa dibilang sebenarnya Paprika lebih baik. Dalam anime itu, mimpi benar-benar ditampilkan sebagai dunia di mana apa pun yang bisa dibayangkan oleh alam bawah sadar bisa terjadi.
Tepat sebelum Inception keluar, seorang pembuat film lain, Wolfang Peterson (The Perfect Storm) sempat mengumumkan bahwa dia sedang mengerjakan versi live-action dari Paprika. Namun sepertinya proyek ini terpaksa gagal karena Inception telah lebih dulu dibuat.
Black Swan
5. Black Swan (2010)
Black Swan adalah drama psikologis yang dibintangi oleh Natalie Portman dan Mila Kunis. Bercerita tentang seorang penari balet, yang saking terobsesinya, mulai berhalusinasi. Black Swan meraih banyak Oscar dalam Academi Awards 2010. Sang pembuat film, Darren Aronofsky harus berterima kasih pada Satoski Kon, pencipta anime Perfect Blue.
Perfect Blue adalah anime yang tayang pada tahun 1997, bercerita tentang seorang penyanyi yang saking obsesifnya terhadap karirnya sampai menjauhi teman-teman dan ibunya yang rewel--kedua hal yang juga terjadi dalam Black Swan.
Walau ada bantahan atas hal ini, para pecinta anime--yang juga sudah menonton film Black Swan--merasa bahwa keduanya sangat mirip, malah hampir seperti versi adaptasi. Hal ini juga jadi semakin meyakinkan setelah diketahui bahwa Darren Aronofsky ternyata juga adalah pemegang hak cipta Perfect Blue untuk dibuat ulang.
Advertisement
Pacific Rim
6. Pacific Rim (2013)
Jika Jepang harus mengirim perwakilan budaya populernya, maka perwakilannya itu akan berbentuk robot raksasa. Karena kehadiran robot-robot raksasa sepertinya memang sesuatu yang tidak bisa dipisahkan dari dunia animasi Negeri Matahari Terbit ini. Jadi, ketika Guillermo del Toro menciptakan film tentang robot-robot raksasa yang bertarung membela bumi dari serangan alien raksasa, akan sulit sebenarnya untuk menunjuk dari anime apa tepatnya sang sutradara mendapatkan inspirasinya.
Namun, bisa jadi salah satu inpirasi terbesar film yang dibintangi oleh Idris Elba itu adalah anime Neon Genesis Evangelion. Sama seperti Pacific Rim, anime ini juga menceritakan tentang robot-robot raksasa, di mana para pilotnya diberi sambungan ke tulang belakang dan kepalanya.
Walaupun Del Toro dan sang penulis skenario Travis Beacham mengatakan mereka belum menonton Evangelion, tapi mereka mengakui menonton anime robot raksasa yang lain, seperti Gigantor dan Mobile Police Patlabor.