Uang Panai, Film Regional Pertama Tembus Box Office Indonesia

Minat masyarakat menyaksikan Uang Panai ternyata menjadi bukti bahwa film hasil produksi daerah bisa disukai.

oleh Aditia Saputra diperbarui 06 Sep 2016, 18:50 WIB
Diterbitkan 06 Sep 2016, 18:50 WIB
[Bintang] Uang Panai
Film Uang Panai’ = Maha(r)l. Foto: Vidio

Liputan6.com, Jakarta Saat film-film nasional berebut layar untuk menjaring penonton, film Uang Panai produksi 786 Production dan Makkita Cinema Production membuktikan sukses menjaring penonton walau hanya tayang di sedikit layar.

Kesuksesan Uang Panai dikarenakan faktor kekuatan cerita daerah dengan para penontonnya yang saling terikat. Hal ini diamini Wachyudi Muchsin selaku eksekutif produser film.

Film Uang Panai’ = Maha(r)l. Foto: Vidio

"Alhamdulillah, film kita disambut oleh masyarakat Indonesia, khususnya warga Sulawesi Selatan. Sejak dirilis 10 hari yang lalu, sudah hampir 300 ribu penonton yang menyaksikan Uang Panai," ujar Wachyudi.

Minat masyarakat menyaksikan Uang Panai ternyata menjadi bukti bahwa film hasil produksi daerah bisa disukai dan memiliki kualitas yang setara dengan film nasional. Dengan catatan film tersebut di produksi dengan baik dan memiliki cerita yang kuat.

"Kami sudah prepare sebelum syuting, karena kita terbebani sebagai film cap lokal. Yang mana image film lokasl selalu dipadang sebelah mata. Tim dan kru ingin menjadikan Uang Panai sebagai karya kebangkitan film daerah. Kita maunya semua daerah membuat film dengan khasanah lokal, tapi tidak menghilangkan kualitas," tambah bapak satu anak ini.

Sementara dari pihak Cinema 21 sendiri sangat mendukung film-film daerah yang memiliki cerita bagus dan diproduksi secara baik. Diharapkan Uang Panai bisa menjadi bench mark bagi film regional lainya yang akan diproduksi.

"Uang Panai sekali lagi membuktikan film regional yang diproduksi dengan baik ditambah kedekatan emosional dan budaya daerah akan bisa menarik penonton yang di targetkan". jelas Corporate Secretary Cinema 21 Catherine Keng.

Catherine juga menambahkan tidak semua film perlu wide-release. Yang terpenting adalah film tersebut bisa bertemu dengan penontonnya. "Film bisa sukses saat cerita film itu memiliki ikatan emosional dengan penontonnya," tambah Catherine.

Film Uang Panai’ = Maha(r)l. Foto: via movie.co.id

Uang Panai sampai saat ini masih tayang di 18 layar di Makassar dan Palu. Film karya Asril Sani dan Halim Gani Safia ini juga sempat disaksikan oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla di Jakarta pada sabtu (3/9) kemarin.

Filmnya berkisah tentang Anca (Ikram Noer) seorang pemuda Bugis-Makassar yang berjuang menyediakan Uang Panai dalam jumlah cukup besar demi mempersunting kekasih idamannya. Dikemas dalam genre drama komedi, film berdurasi 119 menit ini menyajikan cerita daerah menarik yang sebelumnya mungkin tidak kita ketahui.

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya