Liputan6.com, Jakarta Syuting film Silariang (Mengejar Cinta Abadi) memang tidak seperti kebanyakan film-film lainnya. Perlu perjuangan ekstra saat melakukan proses produksi. Baik kru, maupun pemain pun tidak mengalami kejadian biasa seperti kebanyakan para aktor.
Sejak awal tim produksi Silariang sudah menyadari bahwa syuting yang akan mereka jalani tak mudah. Pertama, lokasi tersebar di 3 kota, mulai dari Makassar, Maros dan Pangkep.
Advertisement
"Lalu lokasi utama film ini yaitu Rammang Rammang bukanlah lokasi yang mudah. Dan selanjutnya adalah bagaimana bersiasat dengan cuaca yang seringkali tak bersahabat," ujar Ichwan Persada, sang produser dalam keterangannya kepada Liputan6.com, Senin (14/11/2016).
Syuting yang tadinya direncanakan berlangsung selama 10 hari akhirnya molor menjadi 12 hari. Ditambah pula dengan Bisma Karisma yang harus jatuh sakit.
"Perannya sebagai Yusuf memang tak hanya menantangnya untuk mencicipi beragam tingkat emosi, namun juga menguji ketahanan fisiknya," ujar Ichwan.
Syuting berakhir tanggal 31 Oktober lalu yang menyisakan senyum di wajah cerah sutradara Wisnu Adi dan produser. Mereka melihat potensi film ini mencuri perhatian tak hanya karena rekaman lansekap yang memukau berkat kinerja DoP Yoyok Budi Santoso. Selain itu, ada juga akting cemerlang dari trio Bisma Karisma, Andania Suri dan peraih 2 piala Citra, Dewi Irawan. Penampilan alamiah dari para pendatang baru asal Makassar seperti Nurlela M. Ipa, Sese Lawing dan Muhary Wahyu Nurba juga layak ditunggu.
Silariang (Mengejar Cinta Abadi) segera memasuki proses editing oleh penyunting gambar Waluyo Ichwandiardono dan direncanakan tayang di bioskop seluruh Indonesia tahun depan.