Jailangkung Siap Jadi Film Andalan di Libur Lebaran 2017

Jailangkung garapan sutradara Jose Poernomo dan Rizal Mantovani ini berbeda dengan versi Jelangkung 2001.

oleh Telni Rusmitantri diperbarui 06 Mei 2017, 16:30 WIB
Diterbitkan 06 Mei 2017, 16:30 WIB
Jailangkung
Poster film Jailangkung. foto: twitter (@SCP_Films)

Liputan6.com, Jakarta Screenplay Films dan Legacy Pictures menawarkan film Jailangkung sebagai tontonan libur Lebaran 2017. Peluncuran teaser dan poster film ini digelar dalam Press Junket di SCTV Tower, Senayan, Jakarta Pusat, Sabtu (6/5/2017).

"Kami akan tayang perdana, tanggal 25 Juni, atau pas malam takbiran," ucap Michael Katwani dari Screenplay Films di sela-sela acara. 

Film Jailangkung bakal bersaing dengan tiga judul film lain yang juga tayang sebagai tontonan libur Lebaran. Yaitu, dua judul film drama komedi, satu judul drama keluarga dan Jailangkung sendiri yang masuk ke genre drama horor.

"Semoga menjadi tontonan alternatif untuk pencinta film nasional, terutama yang gemar film horor," ujar Michael Katwani dari rumah produksi yang dikenal dengan produksi film drama percintaan anak muda itu.

 

Film Jailangkung bercerita tentang drama keluarga. Sebuah tragedi terjadi di keluarga Ferdy, yang diperankan Lukman Sardi. Tiga anak perempuannya mencari tahu misteri di balik kejadian tragis itu.

Dalam usaha itu mereka akhirnya bersentuhan dengan jailangkung, lewat Rama (Jefri Nichols), teman Bella (Amanda Rowles), salah satu putri Ferdy. Diketahui jailangkung atau jelangkung adalah boneka kayu yang dimainkan orang untuk memanggil arwah. 

Dari kisah yang bergulir ini jelas bahwa film Jailangkung berbeda jalan ceritanya dengan Jelangkung versi tahun 2001, yang juga digarap Jose Poernomo dan Rizal Mantovani. Film itu menjadi box office dan sebagai salah satu tanda kebangkitan film nasional setelah mati suri kala itu.

"Memang ini urban legend yang sudah diketahui banyak masyarakat. Tapi, dua film ini totally different.  Jailangkung drama keluarga. Kalau versi dulu kan petualangan anak muda," ujar Michael Katwani.

Jose Poernomo dan Rizal Mantovani pun kembali menjadi sutradara lantaran pihak produser mengakui nama besar mereka. "Mereka kan masternya film horor juga," kata Michael.

Menariknya, semua pemain yang terlibat dalam film ini benar-benar belum pernah bermain dalam drama horor.

"Ini kali pertama buat saya. Benar-benar tentangan karena saya tertarik dengan tema keluarga di film ini," aku Lukman Sardi.

Sementara Amanda Rowles mengaku benar-benar mengalami pengalaman berbeda.

"Sebelum syuting aku sudah dipesan oleh produser dan sutradara harus rajin olahraga karena adegan yang aku mainkan banyak berlari dan menegangkan," katanya. 

Pemain lain yang terlibat adalah Jefri Nichol, Wulan Guritno, Augie Fantinus, dan Hannah Al Rashid.

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya