Liputan6.com, Bali - Rangkaian acara forum dokumenter internasional Docs By The Sea yang terselenggara sejak 23 Agustus 2017 lalu resmi ditutup, Rabu (30/8/2017). Meski baru pertama dilakukan, hasil kerja sama Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) dan In-Docs itu dinyatakan suskes.
Hal tersebut diutarakan oleh Direktur Program In Docs, Amelia Hapsari, Rabu (30/8/2017), sesaat setelah menutup acara di Vouk Hotel, Nusa Dua, Bali. Menurut Amelia, respon positif yang ditunjukan peserta dan para desicion maker menjadi salah satu tolak ukur keberhasilan Docs By The Sea.
Advertisement
Baca Juga
"Saya sangat senang Docs By The Sea sudah selesai dan hasilnya amat sangat menggembirakan, baik tanggapan dari peserta, maupun dari kalangan industri," ujar Amelia Hapsari.
Menurut para desicion maker, kesempatan berkumpul dengan para sineas dokumenter se-Asia Tenggara merupakan momen langka yang layak diapresiasi. "Mereka bilang, enggak akan dapat proyek seperti ini kalau bukan di sini. Dan mereka sangat antusias untuk kerja sama," lanjut Amelia Hapsari.
Tanggapan positif itu terwujud melalui berbagai bentuk, mulai dari tukar pikiran secara langsung, undangan menghadiri festival film dokumenter, hingga pendanaan. Dengan begitu, sineas dokumenter yang menjadi peserta Docs By The Sea tak akan pulang dengan tangan hampa.
Tiga dari 30 film yang dipresentasikan, yaitu Terrorist Whisperer, The Future Cries Beneath Our Soil, dan No Boys Land diundang dalam ajang Docs Port Incheon di Korea Selatan. Film My Big Sumba Family dan Brave Man mendapat pendanaan langsung di pitching forum sebanyak Rp 8,6 juta.
Simak juga video menarik ini:
Dukungan
Pihak kedutaan Denmark untuk Indonesia pun mengumumkan dukungannya terhadap film asal Indonesia yang berjudul Boarding School. Kedutaan Denmark memberikan dana sebesar lebih dari Rp 145 juta untuk proyek film tersebut.
Dengan suksesnya Docs By The Sea yang pertama ini, Amelia Hapsari optimis bisa menggelar acara kedua tahun depan. Hal ini pun senada dengan harapan yang sempat diutarakan Ricky Pesik, wakil kepala Badan Ekonomi Kreatif, Selasa (29/8/2017).
"Ini adalah forum atau jejaring yang tujuannya memperkuat ekosistem film dokumenter Indonesia menjadi lebih baik. Itu harus dilakukan. Baiknya dilakukan setiap tahun, atau minimal dua tahun sekali," ujar Ricky Pesik.
Docs By The Sea merupakan platform baru bagi film dokumenter se-Asia Tenggara. Forum internasional tersebut dilaksanakan sejak tanggal 23 hingga 30 Agustus 2017. Sebelum pitching di puncak acara, para peserta telah mengikuti workshop selama lima hari yang diisi oleh para sineas film dokumenter internasional dari berbagai negara.
Advertisement