Pemenang Kompetisi Menulis Esai Kertas Kritisi Paperless Society

Ongky Arista UA kritisi masyarakat yang kini telah bergantung pada teknologi, yang menurutnya banyak menolelir kesalahan-kesalahan.

oleh Liputan6.com diperbarui 29 Jan 2018, 22:00 WIB
Diterbitkan 29 Jan 2018, 22:00 WIB
Pemenang Kompetisi Menulis Esai
Pemenang Kompetisi Menulis Esai

Liputan6.com, Jakarta Juara pertama lomba menulis esai tentang kertas, Ongky Arista UA kritisi masyarakat yang kini telah bergantung pada teknologi, yang menurutnya banyak menolelir kesalahan-kesalahan.

Tulisan yang ia sertakan dalam lomba ini berasal dari kritik sosial bahwa kertas yang hadir di tengah kita hanya dipandang sebagai ladang untuk menulis. Menurutnya, ada makna yang lebih esensial dari eksistensi kertas, yaitu mengingatkan kita agar tidak mudah berbuat salah.

Ongky yang kesehariannya sebagai guru bahasa Inggris di lembaga pengembangan bahasa asing ponpes Nurul Islam Karangcempaka, Sumenep ini mengatakan bahwa teknologi edit pada setiap perangkat cerdas, laptop ataupun smartphone, membuat kita sering mengabaikan kesalahan-kesalahan dalam menulis.

“Sesuatu yang kita mulai dengan kertas secara langsung, membutuhkan konsentrasi yang tinggi, butuh kajian mental dan satu lagi, kita tidak mudah berbuat salah. Maka, pesannya hendaknya kita tidak mudah melakukan kesalahan meskipun ada maaf di setiap akhir dari kesalahan itu," Ungkap Ongky.

"Lewat tulisan ini, saya menjadi sadar bahwa keberlanjutan dari upaya-upaya yang dilakukan Asia Pulp & Paper (APP) Sinar Mas merupakan keberlanjutan dan tuntutan agar kita semua berhati-hati untuk tidak mudah berbuat kesalahan,” Tambah Ongky.

Ongky merupakan 1 diantara 11 finalis pemenang lomba menulis esai bertemakan "Cerita Kertas" yang diselenggarakan oleh APP Sinar Mas bersama dengan Qureta pada 15 November 2017 sampai dengan 10 Januari 2018 lalu.

Berbagai peserta dengan beragam latar belakang ikut serta dalam lomba ini, lebih dari 700 tulisan terkumpul dengan berbagai sudut pandang yang menarik.

Dalam sambutannya, Direktur APP Sinar Mas, Suhendra Wiriadinata, memandang antusisme yang tinggi sebagai kabar baik sekaligus mengejutkan untuk industri kertas. Melihat jumlah yang cukup banyak itu, maka tujuan umum dari kegiatan ini sudah terpenuhi.

“Lomba penulisan esai bertujuan untuk menggali persepsi masyarakat terkait industri kertas di era digital seperti sekarang. Selain itu, untuk memberikan pemahaman yang komprehensif tentang industri kertas yang berkelanjutan. Industri kertas adalah ekspor unggulan Indonesia, karenanya berkontribusi besar terhadap perekonomian negara, masyarakat perlu mengetahuinya,” ungkap Suhendra.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya