Liputan6.com, Jakarta - Sempat tampil dalam konser musik We The Fest 2017, grup musik Lany asal Los Angeles, California, Amerika Serikat, akhirnya kembali datang ke Jakarta. Mereka baru saja menggelar konser solo pertamanya di The Pallas SCBD, Jakarta Selatan, Selasa (27/3) kemarin.
Konser solo tersebut digelar dalam rangka mempromosikan debut album pertama mereka, LANY, yang dirilis pada Juni 2017 silam. Seperti konser musik di negara lainnya, tiket konser solo Lany di Jakarta terjual habis dalam waktu yang tidak lama.
Advertisement
Baca Juga
Lany membuka konser musik yang dipromotori Vizion Vibe ini dengan membawakan "Dumb Stuff". Ribuan penggemar yang sudah lama menunggu pun langsung ikut bernyanyi bersama Paul, sang vokalis.
Suasana The Pallas pada malam itu menjadi sangat riuh ketika mereka membawakan lagu "4ever", "Bad, Bad, Bad", "Pink Skies", "13", "Made in Hollywood", "Flower on the Floor", "Purple Teeth", "It Was Love", dan "The Breakup".
Â
Â
Belum Puas
Suasana kemudian menjadi lebih tenang ketika Paul membawakan lagu "Sign of Times" yang dipopulerkan Harry Styles. Penampilan mereka diikuti dengan lagu "Current Location".
Pada saat lagu “Herricane", mantan kekasih Dua Lipa ini terlihat sangat menjiwai lagunya dan penonton pun ikutterhanyut hingga ikut bernyanyi bersama Paul. Setelah membawakan lagu tersebut, band ini meninggalkanpanggung.
Seakan belum puas dengan aksi Lany, para penonton pun masih terus berteriak, "We want more!" Akhirnya, band yang dibentuk 2014 ini pun kembali ke atas panggung. Mereka membawakan lagu "Super Far" dan hits-nya, "ILYSB" sebagai encore.
Penonton kembali berteriak dan ikut menyanyikan kedua lagu tersebut. Konser berakhir pada pukul 22.50 dan Lany sukses mengguncang ribuan penonton yang hadir pada saat itu.
Â
Advertisement
Latar Belakang Lany
Lany beranggotakan tiga anak muda yang terdiri dari Paul Jason Klein (vokal, keyboard, gitar), Charles Leslie "Les" Priest (keyboard, gitar) dan Jake Clifford Goss (drum, sampling drum).
Nama Lany merupakan gabungan dari dua kota di Amerika, Los Angeles dan New York. Awalnya, mereka menginginkan nama yang singkat hanya terdiri dari empat huruf. Namun karena kebanyakan kata dari 4 huruf dalam Bahasa Inggris sudah banyak terpakai, akhirnya mereka mempunyai ide untuk menggabungkan nama dari kedua kota tersebut dengan harapan.
Pada saat ditemui oleh tim Liputan6.com sesaat sebelum konser, mereka mengaku sangat senang bisa kembali ke Jakarta. Sebelumnya, mereka hanya mendengar mengenai antusias penonton di Indonesia.
"Kami hanya mendengar bahwa orang-orang menyukai karya kami, tapi kami belum melihatnya secara langsung. Kami pun berbicara mengenai proses pembuatan musik," kata seorang personel.
Inspirasi Musik Lany
Di debut album mereka yang baru dirilis, para personel menjelaskan bahwa awalnya Jake hanya membuat beberapa jenis suara drum.
"Kami memilih dari beats yang telah dibuat oleh Jake, kemudian kami menambahkan chord dan melodi untuk membangun sebuah lagu dari situ. Lalu kami berkumpul untuk menyelesaikannya, jadi semuanya berawal dari drum," lanjut mereka.
Ketika ditanya mengenai inspirasi Lany dalam membuat musik, mereka mengaku mendapatkan inspirasi dari lagu-lagu yang mereka dengarkan pada saat masih remaja.
"Kami tidak secara spesifik meniru musik dari manapun, kami mengandalkan insting untuk membuat musik kami. Itu bisa berasal dari musik yang kita dengarkan pada saat beranjak dewasa," mereka menandaskan.
Lany berencana untuk berkolaborasi dengan musikus lainnya di masa depan. Ditanya mengenai musikus yang ingin diajak berkolaborasi, mereka menyebutkan beberapa nama mulai dari Post Malone hingga Daft Punk.
Advertisement