Film Bertema Kearifan Lokal Ubud-Bali Siap Diproduksi

Sineas Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati alias Tjok Ace berencana memproduksi film berlatar masyarakat adat Ubud di Bali.

oleh Ruly Riantrisnanto diperbarui 12 Agu 2018, 18:10 WIB
Diterbitkan 12 Agu 2018, 18:10 WIB
Sineas Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati
Sineas Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati selaku Eksekuti Produser bersama tim produksi film berlatar masyarakat adat Ubud di Bali. (Istimewa)

Liputan6.com, Ubud, Bali - Hadirnya film-film bertema kedaerahan tetap relevan diperkenalkan kepada generasi milenial dalam upaya melestarikan budaya setempat.

Kenyataan ini pula yang membuat Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati (Tjok Ace) berencana memproduksi film berlatar masyarakat adat Ubud di Bali.

Rencana tersebut diungkapkan sutradara Bambang Drias, yang didaulat menangani film yang masih dirahasiakan judulnya. 

"Baru saja pertemuan membahas rencana produksi film itu," kata Bambang Drias, Minggu (12/8/2018).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Mengangkat Kearifan Lokal

Sineas Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati
Sineas Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati (Eks Prod) dan Marthen Malelak (Produser) yang sedang mengerjakan film berlatar masyarakat adat Ubud di Bali. (Istimewa)

Menurut Bambang para pemain sedang dalam proses casting. Sedangkan, cerita dan sinopsis film masih dalam pengembangan. 

"Intinya saya diminta menggarap film yang mengangkat nilai-nilai kearifan lokal. Lebih khusus lagi tentang budaya Ubud," jelas Bambang, yang sebelumnya telah membuat film daerah Kutai Kertanegara berjudul "Erau Kota Raja" (2015).

Duduk sebagai Produser Eksekutif Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati dan Cokorda N. Suyadnya (Cok Wah).


Syuting di Belanda

Sineas Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati
Sineas Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati dan Cokorda Gde Wahirayasa, produser film berlatar masyarakat adat Ubud di Bali. (Istimewa)

"Persiapan awalnya sudah dimulai, tapi rencana syuting akan dilakukan di beberapa kota termasuk di Belanda," ujar Bambang. 

Sementara itu yang bertindak sebagai produser adalah Marthen Malelak dan Cokorda Gde Wahirayasa (Cok De).

"Jika sesuai dengan rencana, syuting akan dimulai bulan Oktober mendatang," kata Bambang yang saat ini sedang berada di Bali.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya