Liputan6.com, Los Angeles: Britney Spears dikenal sebagai Princess of Pop. Di akhir 1990-an hingga awal 2000, Britney Spears sempat menjadi idola remaja di dunia.
"Baby One More Time" menjadi lagu yang mengantarkan Britney Spears berada di puncak popularitas.
Advertisement
Baca Juga
Namun pada 2006, Britney Spears mulai menunjukkan gejala depresi. Bahkan, ada fakta mengejutkan terungkap, Britney Spears juga pernah kecanduan obat-obatan terlarang.
Dikutip People, Selasa (14/8/2018), karier Britney Spears meredup saat popularitasnya berada di puncak. Ia terkena masalah obat-obatan terlarang, bahkan ia berusaha menggunduli rambutnya karena stres.
Â
Update Terkini Asian Games 2018: Mulai dari Jadwal Pertandingan, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru dari Arena Pesta Olahraga Terbesar Asia di Sini.
Rindu Baby One More Time
Dalam sebuah wawancara, Britney Spears menyebutkan bahwa ia merindukan "Baby One More Time". Ia merasa waktu cepat sekali berganti, seperti dilansir dari Entertainment Online, Selasa (14/8/2018).
Meski tak mengungkapkan secara langsung, Britney Spears seolah merindukan popularitasnya yang dulu.
Advertisement
Cepat Berlalu
"Aku tahu, itu adalah lagu yang sangat keren. Sangat berbeda. Dan aku juga menyukainya. Aku tak mengerti bagaimana sebuah lagu bisa diterima oleh penikmat musik," sebut Britney Spears.
Sangat Muda
Britney Spears saat itu masih berusia 16 tahun. Mendadak, ia menjadi sangat terkenal. Ia mengakui itu adalah masa paling menyenangkan dalam hidupnya.
Advertisement
Kehidupan Britney Spears
"Ya, ya, ya! Aku sadar lagu itu mengubah kehidupanku. Saat itu, aku masih sangat muda sekali. Mendadak, boom. Semua berubah. Itu sangat menyenangkan dan hal paling gila dalam hidupku," Britney Spears menambahkan.
Britney Spears sempat mengembalikan kejayaannya. Pada 2013, Britney Spears merilis Britney Jean. Sayangnya, albumnya itu tidak diterima pasar. Karya dari penyanyi yang disebut sebagai Princess of Pop itu terbilang memalukan, hanya terjual ribuan keping.