Pasha Ungu Usul Kematian Personel Seventeen sebagai Hari Duka Musik Indonesia

Band Seventeen kini tinggal menyisakan Ifan di posisi vokalis.

oleh Liputan6.com diperbarui 26 Des 2018, 19:00 WIB
Diterbitkan 26 Des 2018, 19:00 WIB
[Bintang] Seventeen
Seventeen (Galih W. Satria/bintang.com)

Liputan6.com, Jakarta - Tewasnya tiga personel Seventeen, Bani, Andi dan Herman, akibat tsunami Anyer pada Sabtu (22/12/2018), turut menggugah simpatik dari Pasha Ungu. Sebagai sesama musikus, Pasha Ungu merasa prihatin atas kepergian personel Seventeen itu.

Apalagi, Seventeen kini tinggal menyisakan Ifan di posisi vokalis band asal Yogyakarta tersebut.

"Mereka adalah aset bangsa yang turut serta memperkaya khasanah musik indonesia yang bahkan hingga diujung akhir nyawa mereka pun masih mendedikasikan diri," tulis Pasha Ungu di Instagram, Selasa (25/12/2018).

Selain itu, Pasha Ungu memiliki sebuah ide untuk mengenang kematian para personel Seventeen. Ia mengimbau agar Presiden Joko Widodo menjadikan 22 Desember sebagai Hari Duka Musik Indonesia.

Hari Berduka

[Liputan 6] Seventeen Band
[Liputan 6] Seventeen Band

"Kepada bapak presiden RI @jokowi izin bila dimungkinkan tolong tetapkan tanggal 22 desember 2018 juga sebagai 'hari duka musik indonesia'," ucap Pasha Ungu.

Solidaritas

Seventeen, band asal Yogyakarta
Band asal Yogyakarta, Seventeen. (Foto: Liputan6.com / Helmi Afandi)

Meski begitu, Pasha tidak memaksakan idenya tersebut. Hal itu diungkapkan sebagai rasa solidaritasnya sebagai sesama musikus.

"Kami para musisi indonesia akan senantiasa mengenang kisah ini sebagai rasa solidaritas dan pengakuan bagi mereka para pahlawan musik Indonesia," tandasnya. (Sofi Mahalali/mgg)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya