Mengenal Luthesa, Lawan Main Laudya Cynthia Bella di Film Ambu

Namanya Luthesa Sadhewa. Di industri film Indonesia, ia dipanggil Luthesa.

oleh Liputan6.com diperbarui 20 Mei 2019, 09:20 WIB
Diterbitkan 20 Mei 2019, 09:20 WIB
Luthesa (Liputan6.com/ Wayan Diananto)
Luthesa (Liputan6.com/ Wayan Diananto)

Liputan6.com, Jakarta - Namanya Luthesa Sadhewa. Di industri layar lebar Indonesia, ia dipanggil Luthesa. Bakat aktingnya ditemukan oleh Upi. Di bawah arahan Upi, Luthesa membintangi film My Generation.

Pekan ini, Luthesa membintangi film Ambu. Dalam film Ambu, Luthesa beradu akting dengan Laudya Cynthia Bella dan Widyawati.

Setelah Ambu, Luthesa akan merilis film Bebas karya Riri Riza yang diadaptasi dari film laris buatan Korea Selatan, Sunny.  

Banyak yang menyebut, sebagai pendatang baru Luthesa beruntung lantaran terlibat dalam film Indonesia berkualitas.

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Merasa Terhormat

[Bintang] Luthesa
Luthesa (Adrian Putra/bintang.com)

“Dulu saya ditemukan Mbak Upi untuk membintangi My Generation, setelah itu membintangi Ambu bersama Baim Wong dan Laudya Cynthia Bella. Saya juga lolos audisi untuk tampil di film Bebas karya Mira Lesmana dan Mas Riri Riza,” ungkap Luthesa kepada Showbiz Liputan6.com di Jakarta, belum lama ini. 

Mendapat kepercayaan dari sineas-sineas andal, Luthesa merasa terhormat. Saat syuting film Bebas misalnya, Riri Riza meminta Luthesa untuk melepaskan diri dari bayang-bayang Sunny.

Alasannya, Sunny dan Bebas tidak 100 persen sama. Karakter-karakter di film Sunny, kata Luthesa, memang dijadikan patokan namun menyesuaikan latar belakang Jakarta pada tahun 1995-1996.

 

 


Belajar Sejarah

Luthesa
Luthesa (Liputan6.com/ Fatkhur Rozaq)

Luthesa menambahkan, syuting film sama seperti belajar sejarah dan budaya khususnya, Indonesia. Bebas akan menampilkan Jakarta di era 1990-an.

“Gara-gara film ini saya belajar bahasa yang tren di era 1990-an. Saya juga tahu mal paling hit pada dekade itu, toko kaset dan CD yang terkenal di zaman itu,” Luthesa menukas. 

Proses reading skenario bergulir selama hampir 2 bulan. “Saya berkenalan dengan lawan main, nongkrong bareng untuk membangun ikatan emosi. Jadi saat syuting kami sudah terikat satu sama lain. Di lokasi syuting, baca skenario sedikit, bisa mengeksekusi adegan,” imbuh Luthesa. (Wayan Diananto)

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya