Alami Acne Shamming, Penyanyi Rap Yacko: Mereka Bilang Itu Jerawat Apa Bakwan?

Perundungan di kalangan remaja makin menjadi. Penyanyi rap Yacko berbagi pengalaman dihina karena muka berjerawat kala SMA.

oleh Wayan Diananto diperbarui 28 Agu 2020, 19:40 WIB
Diterbitkan 28 Agu 2020, 19:40 WIB
Yacko. (Foto: Instagram @itsyacko)
Yacko. (Foto: Instagram @itsyacko)

Liputan6.com, Jakarta - Masih ingat penyanyi rap Yacko? Ia pernah berkolaborasi dengan Iwa K di lagu “Apa Sih?” dan mencetak hit “So What” dari album Refleksi (2005). Kini ia datang lagi ke industri musik dengan pesan lebih spesifik.

Yacko menulis lagu “Win the Fight” yang didedikasikan untuk para pejuang jerawat, korban acne shamming. Lagu ini dibuat Yacko usai mempelajari statistik rilisan Himalaya bahwa 77 persen dari 1.000 wanita pernah jadi korban acne shamming.

Dalam sesi wawancara virtual dengan Showbiz Liputan6.com, Jumat (28/8/2020), Yacko mengaku menulis lagu yang menyuarakan ketidakadilan lebih gampang ketimbang bikin lagu cinta. Yacko sendiri pernah jadi korban acne shamming. Saat SMA, wajah Yacko berjerawat.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Perundungan Masa Sekolah

Yacko. (Foto: Instagram @itsyacko)
Yacko. (Foto: Instagram @itsyacko)

“Saking banyak jerawat teman-teman bilang begini: Dih, itu jerawat apa bakwan. Mendengar itu, saya sedih banget. (Masalah) jerawat itu enggak bisa selesai dalam sehari. Bisa bertahun-tahun dan bikin yang bersangkutan stres,” Yacko mengingatkan.

Berkaca pada pengalaman, Yacko menyebut jerawat dipengaruhi banyak faktor. Bukan sekadar gaya hidup yang kurang bersih, sering pegang muka atau makan gorengan. Faktor hormon dan siklus menstruasi turut menentukan. Yang bikin prihatin, belakangan ada acne filter di medsos untuk prank


Filter Yang Tidak Sensitif

Yacko. (Foto: Instagram @itsyacko)
Yacko. (Foto: Instagram @itsyacko)

Pemakai filter justru mereka yang tak berjerawat. “Mereka pakai buat prank ke yang lain atau pacarnya. Mereka bilang, 'Lihat nih mukaku begini.' Nanti responsnya negatif: Dih, mukamu kok begitu, sih, jerawatan jelek banget. Itu berdampak negatif ke teman-teman pejuang jerawat,” cerita Yacko.

“(Filter ini) menurutku tidak sensitif, enggak ada empati untuk pejuang jerawat. Makanya dari awal saya semangat bareng Himalaya karena ingin melawan acne shamming dan mereka yang enggak sensitif menyinggung orang lain,” ia memaparkan.


Jerawat, Perundungan, Cita-cita

Yacko. (Foto: Instagram @itsyacko)
Yacko. (Foto: Instagram @itsyacko)

Yacko menambahkan, “Win The Fight” bisa bermakna luas mengingat dalam hidup yang dilawan tak hanya jerawat. Melawan perundungan dan memperjuangkan cita-cita tak kalah penting.

Single “Win The Fight,” menurut Yacko, segera dirilis di platform digital. “Untuk album mini atau album penuh belum kepikiran, mengingat kesibukan saya belakangan,” imbuhnya. 


Hanya Dua Hari

Yacko. (Foto: Instagram @itsyacko)
Yacko. (Foto: Instagram @itsyacko)

“Win The Fight” ditulis Yacko hanya dalam dua hari, sudah termasuk revisi lirik. Aransemen musiknya ditangani Mardial yang selama ini memahami karakter musik Yacko. Lagu ini bagian dari kampanye #AlamiLawanJerawat dari Himalaya.

“Kami ingin memberikan dukungan bagi pejuang jerawat untuk memenangkan perjuangan melawan jerawat secara alami,” beri tahu Marketing Manager Himalaya APAC, Monica Joyappa.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya