Sinopsis Tentang Ibu, Film Besutan Melanie Subono yang Kini Tayang di Vidio

Liputan6.com, Jakarta Dalam rangka menghitung mundur Hari Ibu yang jatuh pada tanggal 22 Desember nanti, Vidio selaku platform OTT lokal yang selalu menghadirkan tayangan berkualitas dan menghibur datang dengan koleksi film terbarunya yang berjudul Tentang Ibu.

Film Tentang Ibu merupakan film yang digarap oleh sutradara Reza Nangin dan diproduseri oleh Melanie Subono. Film Indonesia yang menceritakan kisah pencarian ayah ini memfokuskan pada dua karakter yakni Faiz dan ibunya.

Aktor yang didapuk untuk berperan dalam film Tentang Ibu adalah aktris senior Jajang C. Noer dan juga Khiva Iskak. Meskipun ceritanya menitikberatkan pada pencarian ayah, pesan yang ingin disampaikan adalah makna kehadiran seorang ibu.

Tak hanya ibu sebagai sosok orang tua, melainkan juga ibu pertiwi tanah air, yakni Indonesia. Dalam film ini, penonton juga akan disuguhkan dengan berbagai nuansa budaya Indonesia melalui latar tempat film dan juga musik pengiring yang menghiasi.

Penasaran dengan kisah selengkapnya? Simak sinopsis film Tentang Ibu berikut ini sebelum menyaksikannya.

Dalam trailer yang berdurasi 21 detik yang diunggah oleh Vidio, terlihat seorang wanita paruh baya sedang melakukan telepon video dengan anak laki-lakinya yang bernama Faiz (Khiva Iskak.

Sang ibu sedang berkeluh kesah tentang anaknya yang tak gentar untuk mencari ayahnya di berbagai kota di Indonesia. 

Di awal cerita, penonton akan melihat ibu Faiz (Jajang C. Noer) yang sehari-hari bekerja sebagai pedagang warung kecil di Ambon, tinggal bersama anak semata wayangnya. Ketika sedang melayani pembeli, tiba-tiba ibu Faiz mendengar sebuah barang pecah belah jatuh.

Ternyata benda tersebut adalah celengan yang sengaja dibenturkan ke lantai oleh Faiz. Seketika Faiz mengumpulkan lembaran bernilai itu dan mulai menghitungnya. Ketika ibunya bertanya tujuan celengan itu dipecahkan, Faiz hanya menjawab bahwa uangnya sudah cukup untuk mencari ayahnya.

Berawal dari kain yang ia percayai milik ayahnya, ia akhirnya terbang ke Banjarmasin. Sesampainya di sana, ia bertamu ke sebuah rumah. Setelah bercakap-cakap ringan dengan yang punya rumah, Faiz menyampaikan maksud niatnya berkunjung.

Faiz memperlihatkan foto dari ponselnya dan mulai bertanya tentang sosok yang berada dalam gambar itu. Sayangnya, tak satupun dari kedua orang tersebut mengenal ayah Faiz. 

Saat Faiz mencoba memperlihatkan kain yang ia bawa, ternyata kain tersebut bukanlah songket yang berasal dari Banjarmasin seperti yang selama ini ia kira. Kain tersebut ternyata berasal dari Padang, Sumatera Barat. 

Tanpa berpikir lama, Faiz kembali berencana untuk langsung terbang ke Padang. Beribu sayang, uangnya tidak cukup untuk membeli tiket pesawat. Dengan bantuan orang yang ditemuinya, ia akhirnya mendapatkan tiket kapal untuk berlayar ke tujuan selanjutnya dengan harga yang lebih murah.

Upayanya dalam mencari sang ayah tak kunjung membuahkan hasil. Dirinya kembali mengelilingi kota di wilayah Indonesia lainnya agar mimpinya bisa terwujud. Tak tanggung-tanggung, Faiz harus mengunjungi Yogyakarta hingga Sorong, Papua.

Ibu Faiz mengizinkan Faiz untuk pergi menyusuri negeri agar ia bisa bertemu dengan ayahnya. Namun, ada hal yang sepertinya disembunyikan oleh Ibu Faiz.

Setiap Faiz membahas soal ayahnya, ekspresi wajah Ibu Faiz langsung berubah. Hal ini tidak sekali dua kali. Bahkan ketika dirinya sudah terpisah oleh jarak, Ibu Faiz mewanti-wanti sang anak untuk berhenti mencari sosok yang tak kunjung ditemukan itu.

Ibu Faiz seolah tidak senang jika anaknya bersikukuh untuk menemukan ayahnya itu. Tak jarang, Ibu Faiz memberinya wejangan untuk fokus dengan apa yang sudah ia miliki ketimbang harus bersusah payah mencari yang tidak ada.

Apakah yang sebenarnya ingin disampaikan oleh Ibu Faiz? Temukan jawabannya dengan nonton film Tentang Ibu yang kini sudah hadir di aplikasi Vidio.