Liputan6.com, Jakarta Mengawali tahun 2022 dengan penuh harapan, pencinta sinema di Indonesia mendapat satu lagi pilihan aman sekaligus legal dalam mengakses film, yakni lewat Bioskop Tiket Inspire (BTI).
Dalam konferensi pers virtual yang digelar pekan ini, BTI meneguhkan komitmen menyajikan koleksi film Indonesia dari berbagai genre yang dirilis sejumlah rumah produksi. Selain memberi alternatif baru dalam menonton, BTI menjadi wadah para sineas dalam berkreasi.
Advertisement
Baca Juga
Direktur Utama Inspire IDN, P. Intan S, menjelaskan, “BTI awal dari rentetan kerja sama selama 2022 antara Inspire dan Tiket.com. Ini langkah serius Inspire Production untuk ambil bagian di dunia film, setelah merilis Love Knots pada November 2021.”
Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
If This Is My Story
Mengenalkan BTI kepada masyarakat, Inspire IDN merilis empat film dari empat rumah produksi berbeda yaitu If This is My Story (Djenar Maesa Ayu dan Kan Lume, SA Film) dan Sukma Terbelenggu (Ajie Sudrajat, Drara Citra Sinema).
Setelahnya ada Petang di Taman (Iwan Burnani Toni, Citrus Cinema) serta Bali Forever (Rima Melati, Jatayu Cakrawala Film). BTI tayang perdana pada 31 Januari 2022 dengan harga tiket mulai dari 15 hingga 30 ribu rupiah.
Advertisement
Minggu Pertama
“Minggu pertama kami akan rilis empat film. Jadi nanti tiap minggu kami rilis empat film baru. Nanti pilihannya akan banyak banget. Target kami, tiap bulan akan ada 16 film yang dirilis,” kata Project Manager BTI, Andes Herjadi kepada Showbiz Liputan6.com.
Ke depan, film-film pendek juga akan tayang di BTI. “Kami sudah mengobrol dengan kawan dari komunitas film pendek dan festival di daerah seperti Banyumas. Mereka tertarik bergabung dengan kami. Jadi tidak menutup kemungkinan kami menayangkan film pendek,” akunya.
Perkara Tiga Dara
Dalam kesempatan itu, perwakilan dari SA Films, Rizka F. Akbar, menjelaskan setiap rumah produksi menyimpan koleksi film Indonesia menarik. SA Films misalnya, punya film klasik Tiga Dara rilisan 1956 yang telah direstorasi dalam format 4K. Tiga Dara siap tayang di BTI.
“Ada. Ada, Tiga Dara. Insyaallah, kami cukup bangga, ketika merestorasi (Tiga Dara) ini adalah film Asia pada saat itu yang direstorasi dalam format 4K di Asia. Baru empat bulan kemudian Jepang merestorasi 7 Samurai dalam format 4K,” Rizka membeberkan.
Advertisement
Pilihan Film Yang Variatif
Ditanya tanggal rilis Tiga Dara di BTI, ia enggan menjawab detail. Pihak BTI yang akan mengatur perilisan film Indonesia setiap minggunya. Andes menyebut, pihaknya akan meracik supaya penonton beroleh pilihan bervariasi setiap minggu di BTI.
“Itu nanti kita akan racik supaya penonton dapat pilihan film yang variatif. Menonton di BTI jelas (aman dan legal). Ini salah satu platform di mana audiens bisa menikmati film dengan kualitas yang bagus dengan harga terjangkau,” ia mengakhiri.