Liputan6.com, Jakarta Jerome Polin Sijabat buka suara terkait penembakan mantan Perdana Menteri Jepang, Shinzo Abe, di Nara, Jumat (8/7/2022). Tersangkanya, Tetsuya Yamagami, kini ditahan aparat.
Shinzo Abe ditembak saat berkampanye. Dari sejumlah video yang beredar di medsos, terdengar dua kali letusan senjata api sebelum ia ambruk kemudian dilarikan ke rumah sakit.
Jerome Polin menjelaskan, Shinzo Abe dua kali menjabat Perdana Menteri Jepang. Pertama dari tahun 2006 sampai 2007. Kedua, tahun 2012 sampai 2020. Ia mundur karena alasan kesehatan.
Advertisement
Baca Juga
“Jadi beliau bilang kesehatannya menurun dan juga beliau memiliki penyakit dalam, kalau enggak salah di ususnya,” katanya via video yang diunggah di kanal YouTube Nihongo Mantappu, Jumat (8/7/2022).
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Dari 2016 Sampai 2022
“Jujur buat aku pribadi, aku di Jepang dari 2016 sampai 2022. Yang paling berkesan buat aku yang paling bikin kena, adalah tahun 2020 di mana Covid-19 menyerang. Ada kebijakan dari Pemerintah Jepang yaitu memberikan uang 100 ribu Yen,” urai Jerome Polin Sijabat.
Uang 100 ribu Yen ini tak hanya untuk warga negara Jepang, tapi juga pendatang yang mengadu nasib di Negeri Sakura termasuk para mahasiswa dari luar negeri. Jerome Polin merasakan dampak positifnya.
Advertisement
Kebijakan 100 Ribu Yen
“Seluruh masyarakat Jepang yang dimaksud tuh orang yang tinggal di Jepang. Bukan orang Jepang doang tapi semua orang termasuk pelajar asing, orang-orang yang kehilangan pekerjaan atau part time job mereka. Seratus ribu Yen itu sangat membantu dan sangat berarti,” akunya.
Penembakan Shinzo Abe menggemparkan Jepang dan dunia mengingat Negeri Matahari Terbit dikenal ketat soal kepemilikan senjata api. Pistol untuk sipil di Jepang masih dianggap ilegal.
Tuhan Yang Tahu
Jerome Polin menarik hikmah dari insiden berdarah ini. Lewat akun Twitter terverifikasinya, Jumat (8/7/2022), ia menyebut hidup dan mati ada di tangan Tuhan. Tak ada manusia yang tahu kapan ajal datang.
“Hari ini kembali disadarkan bahwa hidup-mati, bener-bener cuma Tuhan yang tahu. Kita harus menggunakan waktu dan kesempatan yang ada dengan sebaik-baiknya, selama kita masih diberikan kehidupan,” ia mencuit.
Advertisement