Liputan6.com, Jakarta - Nam Joo Hyuk kini memang tengah menjalani wajib militer alias wamil. Namun, bukan berarti isu mengenai perundungan yang membelitnya mereda setelah ia masuk bara militer. Justru sebaliknya.
Diwartakan Soompi, Jumat (28/4/2023), sebuah video beredar di internet, diklaim menampilkan “A,” salah satu orang yang menuding bahwa sang aktor drakor Twenty Five Twenty One ini melakukan perundungan masa sekolah. Dalam video itu, A disebut-sebut dipaksa melakukan baku hantam.
Diklaim pula bahwa Nam Joo Hyuk ada di lokasi saat insiden ini terjadi.
Advertisement
Pada hari Jumat ini, Management SOOP sebagai agensi Nam Joo Hyuk akhirnya merilis pernyataan resmi soal video ini. Mereka membantah sang aktor hadir dalam insiden yang direkam tersebut.
“Pertama-tama, kami ingin menegasan bahwa video yang disebut sebagai rekaman ‘sparring’ yang disertakan dalam konten YouTube ini tak ada hubungannya sama sekali dengan sang aktor. Juga, tidak benar bahwa ia memaksa siapa pun untuk ikut dalam ‘sparring’ ini.”
Nam Joo Hyuk Sudah Nonton Videonya
Agensi juga menyatakan bahwa Nam Joo Hyuk sudah bertemu dengan A lebih dari sekali untuk membahas tudingan ini, bahkan ikut menonton video tersebut.
“Saat pertemuan pertama sang aktor dengan orang yang menuduhnya, kami baru mengetahui soal video ini, dan kami menontonnya secara keseluruhan,” kata perwakilan agensi.
Advertisement
Nam Joo Hyuk Tak Ada di Video
Juru bicara agensi memberikan argumentasi, bahwa tak ada bukti yang memperkuat bahwa Nam Joo Hyuk terlibat dalam video tersebut.
“Jika melihat video yang dipermasalahkan, sang aktor sama sekali tidak muncul, dan tak ada konten yang berkaitan dengan dirinya sama sekali. Kami merasa kecewa karena saat merilis video ini, sebuah kanal YouTube membicarakannya seakan sang aktor terlibat dalam video sparring ini,” kata dia.
Agensi Nam Joo Hyuk Minta Publik Menahan Diri
Terakhir, Management SOOP mengingatkan bahwa proses hukum terhadap tudingan perundungan ini masih berlangsung.
“Sulit untuk membuktikan bahwa seseorang tidak melakukan sesuatu. Kami harap Anda menahan diri dari membuat laporan sepihak sehingga investigasinya memberikan hasil yang jelas.”
Advertisement